Penyamaran 2 Polwan jadi PSK Nyaris Berantakan, Tidak Disangka di Lokasi Bisa Ketemu Sosok Ini

TRIBUNJAMBI.COM - Untuk membongkar kasus besar perdagangaan wanita, banyak cara yang dilakukan anggota

Editor: ridwan
Kapolsek Wedarijaksa Pati Jawa Tengah, Ajun Komisaris Polisi Rochana Sulistyaningrum 

TRIBUNJAMBI.COM - Untuk membongkar kasus besar perdagangaan wanita, banyak cara yang dilakukan anggota polisi wanita (Polwan).

Sampai-sampai, 2 Polwan dari Polsek Wedarijaksa, Kabupaten Pati menyaru jadi pekerja seks komersial (PSK).

Salah seorang dari dua Polwan yang menyamar jadi PSK untuk membongkar kasus perdagangan perempuan tersebut adalah AKP Rochana Sulistyaningrum, yang itu saat menjabat Kapolsek Wedarijaksa, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.

Lokasi kasus perdagangan perempuan yang ingin diungkap dua Polwan yang menyamar menjadi PSK tersebut adalah Warung Kopi Kuro Kuro.

Dengan mengajak polwan cantik bernama Bripda Mira Indah Cahyani, dua Polwan menyamar menjadi PSK untuk membongkar kasus perdagangan perempuan.

Baca: Bahas Karhutla dan Konflik Lahan, Ini Pesan Bupati Tanjab Timur, Saat Coffe Morning Lintas Sektoral

Kisah penyamaran penyamaran tingkat itu untuk menyasar warung kopi yang ada di Dukuh Rames, Desa Sukoharjo, Kecamatan Wedarijaksa.

Video Kapolsek Wedarijaksa dan anak buahnya yang menyamar jadi PSK itu sudah dipublikasikan di YouTube Kompas TV pada tanggal 13 September 2017 silam.

Berikut kisah sang Kapolsek yang menyamar jadi PSK yang dilansir dari Kompas.com dan Tribunnews.com.

Warung Kopi Kuro-Kuro

Sepekan sebelum melakukan penggerebekan ke Warung Kopi Kuro-Kuro, ia bergerak sendiri menelusuri bisnis esek-esek terselubung itu.

Baca: Hadapi Gugatan di PN Jakarta Selatan, Prabowo akan Bentuk Majelis Adhoc Selesaikan Gugatan 14 Kader

Dengan mengendarai sepeda motor, Rochana yang berpakaian preman mulai bertanya-tanya kepada warga sekitar.

Ia mulai bercengkerama dengan orang yang ada di dalam Warung Kopi Kuro-Kuro.

Bangunan yang dijadikan sebagai modus warung kopi tersebut bagian depannya digunakan untuk jualan kopi dan makanan.

Warga hanya tahu itu warung kopi.

Baca: Demi Laga PSM Makassar vs Persebaya Surabaya, Bonek Mania Rela 6 Jam Perjalanan Darat ke Makassar

Pemiliknya cukup rapi mengelabui warga karena hanya orang tertentu yang bisa menikmati bisnis esek-eseknya tersebut.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved