Sejarah Indonesia

Tak Takut dengan Musuh dan Terkenal Dingin, Hanya Sosok Ini yang Bisa Buat Soeharto Minder

Tak Takut dengan Musuh dan Terkenal Dingin, Hanya Sosok Ini yang Bisa Buat Soeharto Minder

Editor: Andreas Eko Prasetyo
net
Soeharto saat dilantik jadi Presiden 

Tak Takut dengan Musuh dan Terkenal Dingin, Hanya Sosok Ini yang Bisa Buat Soeharto Minder

TRIBUNJAMBI.COM – Mundurnya Soeharto sebagai Presiden Republik Indonesia, sering kita menyebut sebagai kejadian ini dengan Reformasi 1998.

Seperti yang kita tahu, Soeharto pernah memimpin Indonesia selama 32 tahun lamanya.

Dari berbagai kisahnya selama tiga dekade memimpin Indonesia, ada satu kisah yang selalu terpatri di hati masyarakat Indonesia.

Baca: Terungkap Penyebab Wafatnya Bu Tien, Rumor Tertembak Pistol Anaknya dan Dirawat di RS Gatot Soebroto

Baca: Miliki Toko Perhiasan, Hotman Paris & Nikita Mirzani Tetap Ragukan Bisnis Berlian Barbie Kumalasari

Baca: KPU Kota Jambi Siap Hadapi Gugatan PDIP di MK

Baca: Sosok Ini Ungkap Jenis Kelamin Anak Ahok dan Puput Nastiti Devi, Putra Veronica Tan Punya Adik Baru

Yaitu kisah cinta Soeharto dengan istrinya, Tien Soeharto atau yang bernama lengkap Siti Hartinah.

Bahkan Tien Soeharto disebut-sebut sebagai satu-satunya orang di dunia ini yang bisa membuat Soeharto minder.

Begini kisah cinta Soeharto dan Siti Hartinah.

Kita semua tahu bahwa Presiden kedua Republik Indonesia Soeharto dikenal memiliki pembawaan yang tenang dan penuh wibawa.

Ketenangannya membuat banyak pejabat segan akan sosok mantan Panglima Kostrad itu.

Namun, ada satu momen yang membuat Soeharto minder dan gamang akan dirinya sendiri.

Itulah detik-detik menjelang Soeharto muda meminang seorang gadis bernama Siti Hartinah atau yang biasa disapa "Tien".

Soeharto saat itu baru berusia 26 tahun dan memiliki karier di militer yang cemerlang. Bibinya, Ibu Prawiro gelisah karena Soeharto belum juga memiliki istri.

Pria kelahiran Bantul, Yogyakarta, 8 Juni 1921 itu pun langsung menjawab bahwa dia masih ingin melakukan perjuangan.

Sang bibi protes. Menurut dia, pernikahan tidak perlu terhalang oleh perjuangan. Ibu Prawiro lalu menyebutkan sebuah nama.

"Kamu masih ingat kepada Siti Hartinah, teman sekelas adikmu, Sulardi, waktu di Wonogiri?" tanya sang bibi seperti dikisahkan pada buku "Falsafah Cinta Sejati Ibu Tien dan Pak Harto".

Baca: VIDEO : Lagi Hits, Begi 5 Cara Mudah Edit Foto dengan Lightroom untuk Foto Instagrammu

Baca: Begini Penjelasan BMKG Soal Hujan Es di Kerinci

Baca: Binatang Buas Sering Datangi Rumah Orang Tua Luna Maya di Bali, Ini Curhatan Teman Raffi Ahmad

Baca: VIDEO: 10 Kota Terpadat di Dunia, Jakarta Masuk Nomor?

Baca: Nasib Anak Kriss Hatta & Hilda Vitria Diungkap Usai Mantan Billy Syahputra Itu Disebut Hamil Duluan

Soeharto pun mengiyakan.

"Tetapi bagaimana bisa? Apa dia akan mau? Apa orangtuanya memberikan? Mereka orang ningrat. Ayahnya, Wedana, pegawai Mangkunegaran," jawab Soeharto ragu-ragu.

Namun, keraguan itu langsung ditepis Ibu Prawiro dan menyatakan dia mengenal keluarga Hartinah dan akan menjodohkan Soeharto dengan putri dari RM Soemoharjomo dan Raden Ayu Hatmati Hatmohoedojo itu.

Meski sudah mengenal Hartinah sejak SMP, keraguan Soeharto masih juga belum sirna.

Dia gamang karena takut lamarannya nanti ditolak lantaran dirinya yang hanya masyarakat biasa sementara Hartini berasal dari keluarga bangsawan.

Semua keraguan Soeharto akhirnya terjawab.

Ternyata, orangtua Hartinah tak memandang latar belakang dan langsung menyetujui lamaran dari seorang perwira muda ini.

Dari banyak lamaran yang diajukan kepada Hartinah, rupanya hanya Soeharto yang memikat hati perempuan kelahiran Surakarta, 23 Agustus 1923 itu.

(Pernikahan pun dilangsungkan pada 26 Desember 1947 di Solo, sore hari. Pernikahan disaksikan keluarga dan teman-teman Hartinah.

Cukup banyak jumlah tamu dari keluarga Soemoharjono yang datang. Sementara Soeharto hanya datang bersama sepupunya, Sulardi dan kakaknya.

Resepsi dilakuan pada malam harinya, hanya diterangi lampu dan beberapa lilin yang redup.

Malam pertama mereka diwarnai dengan jam malam yang diterapkan karena khawatir adanya serangan Belanda.

Baca: Satu Rumah Ambruk Saat Kerinci Diguyur Hujan Es

Baca: Rapat Persiapan HUT RI ke 74 dan HUT Tanjab Barat ke 54, Ini Harapan Bupati Safrial

Baca: Rebut 25 Medali, Bungo Juarai Kejurprov Panjat Tebing di Tanjab Timur

Tak ada bulan madu bagi mereka karena tiga hari setelah pernikahan, Soeharto harus kembali ke Yogyakarta untuk berdinas.

Mereka pun tinggal di Jalan Merbabu Nomor 2.

Seminggu setelah itu, Soeharto harus meninggalkan sang istri karena ditugaskan ke Ambarawa untuk menghadapi serangan Belanda dari Semarang.

Tiga bulan lamanya Soeharto meninggalkan istri tercintanya.

Perginya belahan jiwa

Kisah kasih Soeharto dan Ibu Tien terbilang cukup unik. Sebagai istri prajurit, Ibu Tien harus terbiasa hidup mandiri.

Meski jarak kerap memisahkan mereka, kasih Soeharto kepada istrinya begitu besar.

Hal ini terlihat Soeharto tampil membela proyek pembangunan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang digagas Ibu Tien.

Ketika itu, pembanggunan TMII banyak diprotes karena dianggap tak bermanfaat dan mubazir.

Setelah sepuh, Soeharto dan Tien sering menghabiskan waktu di tempat itu hingga maut memisahkan mereka.

Pada 28 April 1996, Ibu Tien meninggal dunia.

Soeharto pun larut dalam kesedihan yang dipendamnya sendiri.

Untuk melepas rindu dengan belahan hatinya itu, Soeharto kerap meminta anak-anaknya untuk mengantarnya ke TMII.

Di sana, Soeharto hanya duduk terdiam dan memegang tongkat jalannya.

"Walau bicaranya sudah tidak jelas, tapi saya bisa mengerti isi perkataan beliau.”

“Pak Harto bilang, 'Saya rindu pada Ibu. Dan setiap saya merindukan Ibu, Taman Mini ini yang membuat kerinduan saya terobati'," kata Bambang Sutanto, mantan pimpinan TMII, menirukan ucapan Soeharto.

(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hanya Bu Tien yang Bisa Buat Soeharto Minder"

SUMBER: Intisari

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:

IKUTI FANPAGE TRIBUN JAMBI DI FACEBOOK:

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved