Begini Penjelasan BMKG Soal Hujan Es di Kerinci
Fenomena hujan es yang terjadi di Desa Pentagen, Kecamatan Danau Kerinci, Kabupaten Kerinci merupakan kejadian langka
Penulis: Dedy Nurdin | Editor: Teguh Suprayitno
Begini Penjelasan BMKG Soal Hujan Es di Kerinci
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Fenomena hujan es yang terjadi di Desa Pentagen, Kecamatan Danau Kerinci, Kabupaten Kerinci merupakan kejadian langka yang menyita perhatian banyak warga.
Mengenai fenomena alam ini Harry Taufik, Forcaster (Prakirawan) Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sulthan Thaha Jambi menjelaskan bahwa Hujan es adalah salah satu fenomena yang sering terjadi pada masa pancaroba.
Atau pada masa transisi dari musim hujan ke musim kemarau. Atau bisa juga sebaliknya dari musim kemarau ke musim hujan.
"Salah satu penyebab hujan es adanya kondensasi uap air yang sangat dingin di atmosfer," terangnya saat dikonfirmasi Tribunjambi.com di ruang kerjanya, Selasa (9/7/2019).
Baca: Satu Rumah Ambruk Saat Kerinci Diguyur Hujan Es
Baca: Kerinci Diguyur Hujan Es, Pengendara Motor Seperti Dilepari Batu
Baca: Rebut 25 Medali, Bungo Juarai Kejurprov Panjat Tebing di Tanjab Timur
Baca: 22 SAD Kejasung Ikut Sunat Massal, Dua Orang Masuk Islam
Baca: VIDEO : Lagi Hits, Begi 5 Cara Mudah Edit Foto dengan Lightroom untuk Foto Instagrammu
Ia menjelaskan lebih lanjut, puncak awan yang paling atas suhunya lebih rendah dari 0° drajat celsius, pada masa pancaroba biasanya terbentuk awan hujan yang masa udaranya terangkat ke atas.
Sehingga membentuk awan yang puncaknya melebihi freezing level, atau bagian atas awan yang mengandung es.
Hujan es disertai angin puting beliung atau angin kencang biasanya berawal dari awan hujan yang sering disebut awan Cumulonimbus (CB).
"Biasanya hujan es ini terjadi tidak lama, berkisar antara tiga sampai lima menit. Namun ada juga terjadi sampai 10 menit, kondisi ini jarang terjadi," ungkap Taufik.
"Kalau untuk kondisi terakhir dari satelit kami belum bisa menjelaskan terkait di Kerinci karna sementara belum bisa di akses," pungkasnya.