SUKITMAN Lolos dari Maut Lubang Buaya, Polisi yang Sempat Ditawan G30S PKI: Begini Kisahnya
TRIBUNJAMBI.COM - Kisah kelam kekejaman G30S/PKI meninggalkan coretan hitam dalam sejarah bangsa
"Turun! Lempar senjata dan angkat tangan!"
Sukitman, yang waktu itu baru berusia 22 tahun, kaget dan lemas. la segera melakukan apa yang diperintahkan tanpa bisa menolak.
Baca: Jendral Bintang 3 Ini Diperiksa Terkait Kasus Novel Baswedan, Tim Pencari Fakta Ungkap Perannya
Di bawah ancaman senjata di kiri-kanan, Sukitman kemudian diseret dan dilemparkan ke dalam truk dalam keadaan tangan terikat dan mata tertutup.
"Tapi saya tetap masih belum bisa menduga apa yang terjadi," katanya mengenang peristiwa menakutkan itu.
Menurut perasaannya, dalam truk itu Sukitman ditempatkan di samping sopir.
Dengan mengandalkan daya ingatannya, Sukitman berusaha mencari tahu ke mana ia akan dibawa.
Begitu dari Cawang belok ke kanan, Sukitman mulai kehilangan orientasi. Berbagai perasaan berkecamuk di dadanya.
"Pokoknya, saya pasrah kepada Tuhan sambil berdoa," katanya.
Baca: Laga Persija vs Persib Rabu (10/7) Sore Ini, Prediksi Susunan Pemain yang Diturunkan Pelatih!
Saksi pembantaian
Entah di mana, akhirnya kendaraan yang membawa Sukitman berhenti. Ia segera diturunkan dan tutup matanya dibuka.
"Tentu saja saya jalangjang-jalongjong, karena dari keadaan gelap saya langsung dihadapkan kepada terang."
Pada waktu itulah ia mendengar orang bicara, "Yani wis dipateni."
Tak lama kemudian seorang tentara yang menghampiri Sukitman dan tahu bahwa sanderanya itu seorang polisi, segera menyeret Sukitman ke dalam tenda.
Tentara tersebut segera melapor kepada atasannya, "Pengawal Jenderal Panjaitan ditawan."
Baca: Ayahnya Kalah di Pilpres 2019, Begini Nasib Putra Tunggal Prabowo Subianto di Luar Negeri
Meskipun waktu itu masih remang-remang, di dalam tenda Sukitman sempat mengamati keadaan sekelilingnya.