Sejarah Indonesia

Kala Soekarno Berang dengan Malaysia Karena Ulang PM, TNI Ganteng Pierre Tendean Lakukan Serangan

Kala Soekarno Berang dengan Malaysia Karena Ulang PM, TNI Ganteng Pierre Tendean Lakukan Serangan

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Kolase/TribunJambi.com
Pierre Tendean dan Soekarno 

Maklum sosok Pierre memang kelihatan seperti bule, orang percaya saja dia seorang turis.

Pada waktu menyusup untuk kedua kalinya, dia dapat merampas sebuah teropong dari tentara Inggris. Demikian dikutip dari Dinas Sejarah TNI.

Saat Pierre menerobos untuk ketiga kalinya, di tengah laut dia dikejar oleh sebuah destroyer (kapal perusak) Inggris.

Untung dia cepat dapat membelokkan speedboatnya dan diam-diam menyelam ke Iaut.

Baca: Di Hadapan Dewan, Bupati Safrial Sebut Empat Agenda Pembangunan Tanjab Barat Pada 2020

Baca: Ramalan Zodiak Mingguan 8-14 Juli 2019, Taurus Ada Masalah Keluarga, Cancer Perlu Berhemat Nih!

Baca: Mobil Bekas Dibawah Rp 100 Juta, Ada Toyota Yaris, Honda Jazz, Nissan March, Nissan Grand Livina

Baca: SIAPA Sebenarnya Alta Gunawan, Wanita Keturunan WNI Jadi Paspampres AS Kawal Donald Trump

Dia berenang ke sebuah perahu nelayan. Supaya tidak diketahui oleh yang mengemudikan perahu itu, dengan hati-hati sekali Pierre bergantung di bagian belakang perahu itu dengan seluruh badannya terbenam dalam air.

Setelah musuh memeriksa speedboatnya dan ternyata hanya ada seorang pengemudi yang tidak mencurigakan, maka mereka segera meninggalkan perahu. Pierre selamat dari kejaran musuh.

Dalam buku 'Kopaska, Spesialis Pertempuran Laut Khusus', disebutkan Lettu Pierre Tendean menjadi Komandan Basis Y. Wilayah targetnya meliputi Malaka dan Johor.

Salah satu tim yang dipimpin Tendean adalah Tim Pasukan Katak, Satuan elite TNI AL.

Tugas mereka menghancurkan obyek vital milik musuh. Di antaranya jaringan pipa air minum Malaysia.

Sejarah mencatat, beberapa kali tim ini berhasil melakukan tugasnya. Aksi mereka terdengar sampai Kuala Lumpur. Namun tak jarang juga jatuh korban di pihak TNI.

Yang mengharukan, Pierre rupanya menabung uang sakunya selama bertugas di perbatasan untuk biaya pernikahan adik bungsu.

Uang itu kemudian diberikan pada ibunya dalam bungkusan koran. Jumlahnya cukup banyak karena selama tugas diberi uang dollar kemudian ditukarkan ke rupiah.

"Mam, ini sumbangan saya untuk pernikahan Roosdiana," kata Pierre.

Aksi Pierre di belantara Kalimantan sampai juga pada jenderal-jenderal di Jakarta. Tiga jenderal ingin menjadikan Pierre sebagai ajudan mereka.

Namun akhirnya Nasution yang mendapatkan Pierre. Di sana dia bertugas hingga maut menjemput.

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:

IKUTI FANSPAGE TRIBUN JAMBI DI FACEBOOK:

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved