Posisi AHY Disebut Ilegal, Demokrat Bantah Tudingan Pendiri Partai, Beberkan Kerja Keras Anak SBY
Baru-baru ini kisruh internal Partai Demokrat mencuat setelah Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator (FKDP) Partai Demokrat buka suara.
Hal itu disebut bisa dibuktikan dari elektabilitas yang dikeluarkan berbagai lembaga survei.
Selain itu, konsentrasi pengurus partai pun terpecah ketika ibu AHY, Ani Yudhoyono divonis mengidap kanker darah.
Seperti yang diketahui, sebelum meninggal, Ani Yudhoyono pun harus dirawat secara intensif di Singapura.
Sebagai suami, SBY pun mendedikasikan seluruh waktunya untuk mendampingi sang istri.
Menurut Hinca Pandjaitan, saat kondisi genting itu, keberadaan AHY justru bisa meningkatkan kekuatan Partai Demokrat.
"Berkat kerja keras Komandan Kogasma Pemenangan Pemilu 2019, bersama-sama semua kader di seluruh Indonesia, Partai Demokrat tetap mampu mempertahankan kekuatan politiknya di angka 7,7 persen," katanya.
SBY Disebut Gagal Pimpin Demokrat
Ketua Umum Partai Demokrat SBY dinilai gagal menjadi pemimpin partai.
Hal ini disampaikan Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator Senior Partai Demokrat.
Satu di antara pendiri Partai Demokrat, Hengky Luntungan menyebut, SBY gagal memimpin partai dalam dua periode.
"Bapak ketua umum dalam hal ini Bapak Susilo Bambang Yudhoyono selama menjadi ketua umum Partai Demokrat dalam dua periode, yakni tahun 2014 dan 2019 dinyatakan gagal," ujarnya dikutip dari tayangan Metro TV.
SBY disebut membuat Partai Demokrat hancur di bawah kepemimpinannya.
"Partai Demokrat hancur di bawah kepemimpinan Pak SBY," katanya.
Tak hanya itu, ia pun memastikan Demokrat pernah besar.
Baca: Fachrori Umar Tinjau Kondisi Danau Sipin, Jelang Kejurnas Dayung 23-28 Juli 2019
Namun, keberhasilan partai disebut bukan karena sosok ayah Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY.