Kisah Militer RI

Cuma Kopaska TNI AL, Pasukan Elite RI yang Pernah Jalani Misi Bunuh Diri dengan 'Torpedo Manusia'

Cuma Kopaska TNI AL, Pasukan Elite RI yang Pernah Jalani Misi Bunuh Diri dengan 'Torpedo Manusia'

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Kolase/ist
Kopaska 

Agar tak terlihat musuh, senjata ini hanya dioperasikan pada waktu malam dan tepat pada kemunculan bulan baru.

Ketika torpedo sudah meluncur ke kapal musuh, dua personel pengendalinya buru-buru melompat ke laut untuk menyelamatkan diri.

Hasilnya, kapal musuh meledak begitu dihantam torpedo dan tenggelam.

Berkat senjata inilah Italia bisa menenggelamkan kapal tempur Viribus Unitis dan kapal barang Wien milik AL Austro-Hungaria.

Sayang, karena tidak disertai kapal pendukung untuk melarikan diri kedua pilot bisa dengan mudah ditangkap.

Pada peperangan berikutnya, Decima Flottiglia (Armada Kapal Tempur AL Kerajaan Italia) mengoperasikan lagi human torpedo pada Perang Dunia II (1942).

Kopaska TNI AL
Kopaska TNI AL 

Caranya adalah dengan pengendalian oleh personel yang sudah dilatih khusus, yakni seorang pasukan katak (frogman) yang biasa disebut noutatori untuk menyerang kapal perang Inggris.

AL Inggris Pada Oktober 1942 juga mencoba untuk menjebol kapal perang AL Jerman, Tirpitz, dalam Operasi Title menggunakan human torpedo.

Baca: VIDEO : Liburan Murah, Ini 6 Kota Indah di Pulau Jawa yang Cocok untuk Liburan

Sebelum menjalankan misi tempur yang sesungguhnya AL Inggris melaksanakan uji coba terlebih dahulu.

Tapi demo senjata ini buyar di tengah jalan, karena personel pengendali tak mampu mengendalikan senjata yang tergolong rahasia ini.

Meski merupakan senjara rahasia yang sangat berisiko, pasukan Kopaska TNI AL (ALRI) ternyata pernah menyiapkan torpedo manusia ini dalam Operasi Trikora.

Tapi, human torpedo yang diapakai ALRI berbeda dibanding human torpedo buatan AL Italia dan AL Inggris.

Human torpedo ala ALRI berupa perahu kecil yang dikendalikan prajurit dan di bagian ujungnya diikatkan torpedo yang biasa diusung kapal selam.

Cara penggunaannya adalah kapal dikendalikan menuju kapal musuh dan sebelum terjadi benturan prajurit pengendali sudah melompat terlebih dahulu ke air.

Tapi, senjata ini batal digunakan karena Indonesia bisa merebut Irian Barat melalui diplomasi PBB.

Namun Torpedo ternyata tetap digunakan oleh Kopaska untuk melakukan operasi penyusupan yakni dengan menggunakan torpedo yang kosong.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved