TENTARA Argentina Lari Terbirit-birit, Begitu Mendengar Pasukan 'Bayaran' Gurkha Turun Perang
TRIBUNJAMBI.COM - Pasukan Gurkha atau dikenal dengan sebutan tentara bayaran tergabung dalam pasukan
TRIBUNJAMBI.COM - Pasukan Gurkha atau dikenal dengan sebutan tentara bayaran tergabung dalam pasukan elite Inggris, satu di antara pasukan elit dunia yang melegenda.
Pasukan ini mengabdi kepada Kerajaan Inggris sebagai sebuah resimen atau tentara bayaran.
Walau sekadar tentara bayaran, kiprah mereka ditakuti lawan dan kawan.
Mereka terkenal sebagai tentara bayaran paling berani, sangar, dan juga loyal yang pernah ada.
Negara mana pun yang memakai jasa mereka, seakan sudah jaminan menang. Saking berprestasinya pasukan asal Nepal ini.
Baca Juga : Dikenal sebagai yang Terganas di Dunia, Pasukan Gurkha Sebenarnya Orang-Orang Gunung yang Berhati Mulia
Baca: Dituntutan 17 Tahun Penjara Ozil Minta Keringanan, Ngaku Punya Anak Kecil
Baca: KETIKA Presiden Gus Dur Mengangkat Mahfud MD Menjadi Menteri Pertahanan: Ini Alasan Gus Dur
Salah satu ciri khas tentara Gurkha adalah selalu membawa sebilah pisau kukri.
Menurut kebiasaan, setiap kukri terhunus harus ada darah yang tumpah.

"Mereka adalah salah satu yang terbaik yang bisa ditawarkan Singapura," kata Tim Huxley, pakar International Institute for Strategic Studies (IISS) seperti dilansir ABC News.
Ya, resimen Gurkha namanya memang begitu legendaris. Mereka dikenal sebagai yang paling berani di antara para pemberani, terganas dari yang terganas.
Baca Juga : Swiss Guard, Pasukan Pengawal Paus yang Mirip Gurkha Tapi Bersenjata dan Lebih Mengerikan
Baca: Anies Baswedan Punya Ide Buat Jersey Persija Jadi Baju Dinas, Ini Tanggapan PNS Pemprov DKI Jakarta
Baca: Bawa Pistol Mainan, Tukang Parkir Liar di Jambi Ditangkap Polsek Pasar: Kami Iseng Bae Bang
LEBIH BAIK MATI DARIPADA JADI PENGECUT
Gurkha berasal dari wilayah pegunungan Gorkha, salah satu dari 75 distrik Nepal modern. Nama itu juga dipakai oleh sebuah kerajaan pada abad ke-18.
Kerajaan tersebut berperang melawan Inggris Namun tentara Inggris tak pernah bisa mengalahkan mereka.
Pepatah klasik berkata, "Jika dia tak bisa kamu kalahkan, rangkullah sebagai kawan."
Setelah dua tahun berperang tak kunjung menang, pada 1815 Inggris berbalik arah dengan merekrut orang Gurkha sebagai tentara yang melayani kepentingan mereka.
Baca: Bandar Togel Muarojambi Ditangkap, Polda Jambi Turut Amankan Buku Tafsir Mimpi
Baca: Jokowi Ingin Banyak Rekrut Anak Muda di Kabinet Kerja II, Dinilai Pengamat Patut Diapresiasi
Baca: Lelang Jabatan Eselon II Pemkot Jambi Segara Dibuka, Fasha Targetkan Agustus Pelantikan

Sebenarnya secara fisik tak ada yang istimewa dari orang Gurkha. Postur mereka kecil dan tidak tinggi.
Meski begitu, masalah nyali, kesetiaan, dan keberanian mereka jangan pernah ditanya.
"Lebih baik mati daripada hidup sebagai pengecut," begitulah prinsip lelaki Gurkha.
Baca: Tanjab Timur Diprediksi Bakal Dilanda Kemarau Panjang, UPTD SPAM Antisipasi Kekeringan
Baca: Toko Buku Gramedia Jambi Lagi Ramai Diskon, Consina, Tracker Beri Diskon Khusus
Baca: Puncak Musim Kemarau Juli-Agustus, BMKG Imbau Tak Buang Puntung Rokok Sembarangan
Ada sebuah cerita, seorang serdadu Gurkha kehabisan amunisi saat membela Inggris di Perang Dunia II.
Bukannya bersembunyi, dia justru menghunus kukri yang terselip dipinggang untuk kemudian berlari dan melompat ke tank Jerman yang melintas. Leher serdadu Jerman di atas tank digoroknya hingga tewas.
Baca Juga : Inilah Empat Pasukan Legendaris Dunia, Dengar Namanya Saja Musuh Lari
Baca: Soal Rekonsiliasi, Rocky Gerung Sebut, Prabowo Subianto Gembira Saja, Katakan Jokowi yang Gugup
Baca: Tak Pernah Sejalan dengan Soekarno, Ternyata Ini Rahasia Soeharto Bisa Bertahan di Jajaran Jenderal
MUSUH LARI TERBIRIT-BIRIT
Sepanjang dua abad, sudah tak terhitung pertempuran yang dialami Resimen Gurkha dalam melayani Inggris.
Dalam Perang Dunia I, pasukan ini juga ikut bertempur di medan perang Perancis, Mesopotamia, Persia, Mesir, Gallipoli, Palestina dan Salonika.
Atas kerja keras dan prestasi mereka dalam peperangan tersebut, Gurkha berhasil mendapatkan 2 penghargaan bergengsi Victoria Crosses.
Baca: KETIKA Presiden Gus Dur Mengangkat Mahfud MD Menjadi Menteri Pertahanan: Ini Alasan Gus Dur
Baca: Deretan Foto Satuan Elit Kopassus, Kopaska dan Denjaka yang Bikin SAS dan Navy Seal Gentar Ketakutan
Pada Perang Dunia II, sebanyak 112.000 tentara Gurkha bersama Pasukan aliansi Commonwealth saling bahu membahu dalam perang di Suriah, Afrika Utara, Italia, Yunani bahkan sampai Malaysia dan Singapura. Untuk hal tersebut, mereka mendapat 10 penghargaan Victoria Crosses.
Pada masa perang Malvinas, dalam suatu front pertempuran, Inggris mempropagandakan kepada pihak militer Argentina akan menyertakan 1 batalyon pasukan Gurkha-nya. Mendengar hal itu tentara Argentina langsung lari terbirit-birit meninggalkan pos-pos mereka.
Meski dianggap sebagai tentara tangguh dan pemberani, dalam situasi damai, orang-orang gunung ini adalah orang yang ramah.
Baca: Warga Jambi Temukan Besi Tua Mirip Mortir Zaman Perang, Sampai Hubungi Tim Penjinak Bom Polda
Baca: Hadiri Apkasi Otonomi Expo 2019 di Jakarta, Masnah Ingin Ada Inovasi Baru di Muarojambi
Baca: Deretan Foto Satuan Elit Kopassus, Kopaska dan Denjaka yang Bikin SAS dan Navy Seal Gentar Ketakutan
“Gurkha memperoleh pujian tinggi karena ketenangan, efisien dan pembawaan bersahabat bagi kedua belah dua pihak. Kehadiran mereka di Syprus, membantu menenangkan situasi yang sangat berbahaya,” tulis E.D Smith dalam Britain's Brigade of Gurkhas (1985).
Baca Juga : 5 Pisau Legendaris Andalan Pasukan Elite Dunia, Dari Navy SEALS Hingga Spetsnaz
TIDAK HANYA LAYANI INGGRIS
Setelah kemerdekaan India dan Nepal, pasukan Gurkha tidak hanya melayani inggris. Sebagian bergabung ke organisasi militer India dan Nepal meski tetap ada yang terus bergabung di kesatuan Inggris.
Selain itu Gurkha juga diperbantukan ke Singapura dan Australia.
Singapura memberdayakan orang-orang Gurkha sebagai bagian dari kepolisian Singapura sejak 1949. Namanya Gurkha Contingent, sebuah pasukan paramiliter yang mirip Brigade Mobil (Brimob) di Indonesia.
Baca: Deretan Jenderal TNI yang Berperang Lawan Penjajah hingga Perompak Ganas, Ada Prabowo Subianto
Baca: Dituntutan 17 Tahun Penjara Ozil Minta Keringanan, Ngaku Punya Anak Kecil

Mantan Perdana Menteri Singapura Lee Kuan Yew begitu takjub pada orang-orang gunung ini. Lee takjub ketika Singapura dalam kerusuhan etnis.
Ddi mana polisi dari etnis Melayu menyerang orang-orang Tionghoa dan sebaliknya polisi etnis Tionghoa menyerang orang-orang Melayu.
“Gurkha di sisi lain, netral, selain memiliki reputasi penuh disiplin dan setia,” aku Lee dalam autobiografinya, The Singapore Story: Memoirs of Lee Kuan Yew (1998).
Di Singapura mereka diberikan tempat tersendiri untuk tinggal bersama komunitasnya, yakni di Mount Vernon Camp, jauh dari perkotaan.
Baca: VIDEO: 4 Artis Indonesia Masuk Daftar Nominasi 100 Perempuan Tercantik Dunia Versi TC Candler 2019
Baca: Anies Baswedan Punya Ide Buat Jersey Persija Jadi Baju Dinas, Ini Tanggapan PNS Pemprov DKI Jakarta
Baca: Bawa Pistol Mainan, Tukang Parkir Liar di Jambi Ditangkap Polsek Pasar: Kami Iseng Bae Bang
Ironisnya, ada peraturan bahwa pasukan Gurkha dilarang menikah dengan wanita lokal Singapura. (sumber intisari)