Sejarah Indonesia
Deretan Jenderal TNI yang Berperang Lawan Penjajah hingga Perompak Ganas, Ada Prabowo Subianto
Deretan Jenderal TNI yang Berperang Lawan Penjajah hingga Perompak Ganas, Ada Prabowo Subianto
Deretan Jenderal TNI yang Berperang Lawan Penjajah hingga Perompak Ganas, Ada Prabowo Subianto
TRIBUNJAMBI.COM - Nama-nama Jenderal TNI di Indonesia saat ini ternyata memiliki kisah heroik di masa mudanya.
Ya kala itu, mereka pernah menjadi prajurit sebelum menjadi jenderal-jenderal dengan pangkat tinggi.
Kisah mereka semasa menjadi prajurit pernah menyelaesaikan misi-misi rahasia.
Baca: VIDEO : Desa Rantau Kermas di Jambi Dianugerahi Kalpataru, Jaga Alam dengan Hukum Adat
Baca: Tak Pernah Sejalan dengan Soekarno, Ternyata Ini Rahasia Soeharto Bisa Bertahan di Jajaran Jenderal
Baca: Buka-bukaan Gaya Hidup Soeharto, Diungkap Sang Ajudan hingga Kekayaannya dari 32 Tahun Jadi Presiden
Baca: Soal Rekonsiliasi, Rocky Gerung Sebut, Prabowo Subianto Gembira Saja, Katakan Jokowi yang Gugup
Bak cerita film peperangan, kisah heroik nan menegangkan dari deretan nama Jenderal TNI ini masih dikenang hingga kini.
Sebut saja Benny Moerdani hingga Prabowo Subianto, kedua sosok ini pernah bertempur melibas musuh di peperangan.
Tidak hanya dua sosok itu saja, berikut TribunJambi.com merangkum nama Jenderal Jenderal TNI yang miliki cerita menegangkan dalam perang.

Ketika terjadi konfrontasi militer Indonesia-Malaysia (1964), tugas Benny Moerdani yang saat itu berpangkat Mayor adalah menyusup ke Kalimantan Utara.
Tugas itu merupakan misi militer yang sangat berat dan penuh risiko.
Setiap harinya Benny bersama tim kecil RPKAD (Resimen Para Komando Angkatan Darat) berjalan kaki menyusuri hutan lebat selama berjam-jam untuk membuka jalur bagi pasukan induk AD yang nantinya bertugas menyerbu Malaysia.
JIka tidak sedang melewati hutan lebat, Benny dan timnya menyusuri sungai yang berada di wilayah Kalimantan Utara menggunakan perahu.
Benny yang pernah menjabat sebagai Panglima TNI ini selalu menjalani misi-misi berat.
Baik misi penyusupan yang melewati wilayah daratan maupun sungai, Benny dan timnya selalu terancam oleh pasukan Inggris yang siap menghadang.
Selain menyiapkan sergapan pasukan Inggris yang rutin patroli juga kerap bertemu dengan gerilyawan dari Indonesia sehingga kontak senjata yang memakan korban jiwa tak bisa dihindari.
Baca: Puncak Musim Kemarau Juli-Agustus, BMKG Imbau Tak Buang Puntung Rokok Sembarangan

Ketika Benny dan timnya sedang bertugas menyusuri sungai sejumlah pasukan SAS Inggris ternyata sudah menunggu di seberang sungai dan berada di tempat ketinggian yang strategis.
Posisi Benny yang berada di perahu paling depan sudah masuk ke dalam jarak tembak sniper SAS dan senapan runduk pun siap dibidikkan.
Dari teropongnya sniper SAS bisa melihat sosok Benny secara jelas tapi jari yang telah menyentuh picu senjata masih diam.
Setelah sekian detik, picu senjata ternyata tak jadi ditarik dan senapan lainnya yang sudah siap tembak dan dibidikan secara akurat oleh semua personel SAS juga tidak menyalak.