Kisah Militer RI

Bakal Terjadi Hal Mengerikan Pada Musuh Bila Satuan Elit Denjaka Beraksi, Perompak Ini Pernah Keok

Bakal Terjadi Hal Mengerikan Pada Musuh Bila Satuan Elit Denjaka Beraksi, Perompak Ini Pernah Keok

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Merahputih
Ilustrasi Denjaka 

Isinya berupa pembentukan Pasukan Khusus Angkatan Laut (Pasusla) yang bertugas menanggulangi bermacam bentuk ancaman keamanan yang terjadi pada aneka wahana transportasi laut sipil, kapal perang TNI AL, maupun instansi penting yang berada di tepi pantai atau di tengah laut.

Ancaman dapat berupa aksi klandestin, sabotase, penyanderaan, maupun pembajakan konvensional.

Denjaka dipimpin perwira berpangkat letnan kolonel.

Baca: Inilah Nama-nama Capres yang Bakal Maju di 2024 Versi LSI, Sebut Dukungan Jokowi Sangat Penting

Baca: Sahabat Ungkap Kondisi Agung Hercules, Ada Tumor Baru yang Tumbuh hingga Dibawa Pulang ke Rumah

Baca: Tak Terima Divonis 3 Tahun, Terdakwa Kasus Kredit Fiktif Bank Mandiri Tebo Ajukan Banding

Di awal pembentukannya, pasusla beranggotakan 70 prajurit pilihan yang berasal dari Satuan Pasukan Katak (Kopaska) dan Batalion Intai Amfibi Marinir (Yontaifib).

Pucuk kendali pembinaan menjadi tanggung jawab Panglima Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) dengan koordinasi bersama Komandan Korps Marinir.

Sementara wewenang penugasan ada di tangan KSAL.

Denjaka
Denjaka (Instagram/Denjaka_tnial)

Pasusla memperoleh legalisasi lewat surat keputusan Panglima ABRI tahun 1984.

Sejak itu Pasusla menjadi satuan antiteror yang pembinaannya khusus di bawah Komandan Korps Marinir.

Secara resmi nama “Detasemen Jalamangkara” mulai dipakai sejak keluarnya Surat Keputusan KSAL No.Kep/42/VII/1997 tertanggal 31 Juli 1997.

Namun hingga kini justru tanggal 4 November yang ditetapkan sebagai hari jadi satuan elite yang bermarkas komando merangkap pusat pendidikannya berada di Bhumi Marinir Cilandak, Jakarta Selatan.

Fasilitas pendidikan Denjaka di Bhumi Marinir itu merupakan fasilitas latihan yang lengkap karena terdapat bangunan yang bisa mensimulasikan lautan, kapal perang, kapal selam, hutan belantara, rawa-rawa, bangunan untuk latihan perang antiteror dan lainya.

Pada dasarnya, materi pendidikan antiteror dan antisabotase yang diterima calon anggota Denjaka tak banyak beda dengan yang disuguhkan pada unit-unit antiteror lainnya di jajaran TNI.

Hanya saja ruang lingkup operasi lebih banyak berkutat di laut.

Baca: Malam Ini, Al Haris Tampil di Talkshow Indonesia Bicara TVRI Nasional

Baca: Setelah Cuti, ILC Tayang Lagi Malam Ini, Live Streaming di TV ONE, Karni Ilyas Dapat Banyak Kritik

Baca: Sakit Hati Diskors Pihak Sekolah,Oknum Guru Honorer di Surabaya Mencuri Belasan Komputer di Sekolah

Baca: Sedang Tayang! ILC TV One Hadirkan Rocky Gerung, Mahfud MD dan Sujiwo Tedjo, Live Streaming Sekarang

Selain metode pencapaian sasaran lewat teknik lintas udara (combat free fall) juga ditekankan penguasaan metode bawah air (combat diving) dan lintas atas air senyap.

Baik dengan berenang (combat swimming) maupun memakai perahu karet.

Hal ini wajar mengingat pada praktiknya satuan Denjaka sedang menggabungkan ketiga macam teknik perlintasan guna mencapai sasaran yang dituju.

Alhasil, satuan elit ini bakal mengadakan program latihannya di tempat yang bermatra lautan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved