Andai Hidung Cleopatra Lebih Mancung, Jalannya Sejarah Mungkin akan Berbeda
Kecantikan paras yang masih dapat dilihat pada tubuh yang dibalsem (mumi) 2.000 tahun yang lalu itu, menggoncangkan Caesar, kemudian Antonius.
Siapa penggantinya? Sekali lagi Roma dilanda peperangan.
Octavianus anak angkat Caesar dan Antonius bersaingan memperebutkan kekuasaan.
Waktu berlalu. Tabir panggung sejarah terbuka. Perahu mewah dengan layar merah jingga berlabuh didepan kota Tarsos, Asia Kecil.
Di bagian buritan kapal ada hiasan berupa kepala gajah terbuat dari emas; itu atap pelindung pengemudi kapal.
Dayung-dayung berlapiskan perak menepuk permukaan air, mengikuti irama seruling, tambur dan kecapi.
Dibawah tenda bersulam emas berbaring seorang wanita yang berpakaian seperti Aphrodite, dewi Asmara.
la dikerumuni dayang-dayang dan bidadari yang mengipasi Ratu mereka dengan bulu burung onta.
Kanak-kanak lambang dewa Asmara berkeliaran disekelilingnya. Bau wewangian memenuhi ruangan.
Wanita itu Cleopatra. la sedang menunggu kedatangan Antonius, anggota tritunggal ke-II yang antara lain diserahi daerah Mesir.
Maksud Cleopatra cukup jelas.
la berpakaian sebagai dewi Asmara dan Kecantikan.
Bekas kekasih Caesar hendak menaklukkan jenderal baru.
Antonius datang, lelaki berumur 42 tahun yang bertubuh gemuk dan besar.
"L'enfant colossale" atau playboy istilahnya sekarang. Pesta pora mulai.
Menurut kebiasaan jamuan makan pada waktu itu para tamu berbaring.
Kasur dibuat dari kembang mawar. Selesai jamuan makan yang serba mewah, para tamu diberi hadiah.
Mereka dipersilahkan membawa pulang piala anggur, alat-alat makan yang mereka pergunakan selama jamuan, tandu yang mengantarkan pulang mereka atau kuda berikut perlengkapannya, bahkan tempat mereka berbaring.
Sungguh diluar khayalan, sebab benda-benda itu semuanya terbuat dari emas.
Untuk menjerat jendral Roma yang baru, Cleopatra menggunakan senjata yang sama: cinta dan kemewahan.
Suatu contoh.
Cleopatra pada akhir jamuan mengajak Antonius bertanding.
Siapa dapat menghabiskan dalam satu jamuan makan uang sebanjak ratusan juta rupiah (nilai saat ini).
Antonius menerima tantangan ini. Keesokan harinya "perlombaan" mulai.
Ketika tiba gilirannya Cleopatra minta sebuah piala berisikan cuka.
Kemudian ia mengambil mutiara besar yang menghiasi telinganya.
Mutiara masuk kedalam cuka, luluh. Cuka diminum Cleopatra. Harga minuman itu tak dapat diimbangi oleh Antonius.
Antonius bertekuk lutut dimuka si cantik dari Mesir. Ia segera mengikuti kekasihnya ke Alexandria.
Seperti Caesar, Antonius dicekoki dengan kekayaan tak terhingga dari kerajaan Mesir
Semua kekayaan itu dapat ia gunakan untuk menghancurkan semua lawan-lawan dan saingannya di Roma.
Seperti Caesar, Antonius mendapatkan anak dari Cleopatra: Alexander Helios (Alexander Matahari) dan Cleopatra Selene (Cleopatra Bulan).
Seperti Caesar, Antonius terjerat pengaruh Cleopatra. Ia menanggalkan toga, pakaian nasionalnya, suatu perbuatan sangat mencemarkan di mata bangsa Roma.
Antonius berpakaian seperti raja-raja Mesir dengan kebiasaan-kebiasaan Mesir.
Tritunggal Antonius, Octavianus, Lepidus bubar. Pengikut-pengikut Antonius memberontak kepada Octavianus.
Antonius terpaksa melepaskan pelukan kekasihnya. Perang saudara melanda negara Romawi.
Tapi segera tercapai perdamaian.
Hubungan Antonius dengan Octavianus malahan diperkokoh dengan perkawinan Antonius dengan Octavia, adik perempuan Octavianus.
Kemarahan putri Mesir makin bertambah, ketika ia mendengar bahwa Octavia memberikan keturunan kepada Antonius: Antonia yang kemudian menjadi nenek Nero.
Tapi Cleopatra bukan Cleopatra kalau mau menyerah begitu saja.
Ia mengirimkan ahli-ahli nujum ke Roma untuk mempengaruhi bekas kekasihnya.
Usahanya berhasil. Si "playboy" Antonius merasa bosan disamping Octavia yang sehari-hari kesukaannya hanya motongi pakaian indah saja.
Tahun 37 Antonius menolak Octavia dan minta berdamai dengan Cleopatra.
Cleopatra jual mahal. Jika Antonius ingin berdamai, ia harus mengabulkan semua permintaannya.
Antonius harus memberikan kedaulatan sepenuhnya kepada Cleopatra.
Bukannya Helios anak Antonius, tapi Cesarion, putera Julius Caesar yang akan menduduki tahta kerajaan Mesir.
Antonius hanya akan berkedudukan sebagai autocrator, semacam gubernur jendral dibawah raja Mesir.
Tuntutan Ratu Mesir kepada Antonius sungguh membahayakan negara Romawi.
Tapi Antonius tunduk.
Untuk menguatkan perujukan Antonius meresmikan lagi perkawinannya dengan Cleopatra menurut adat kebiasaan Mesir.
Untuk kedua kalinya romans Antonius – Cleopatra mulai lagi, romans yang terdiri dari rentetan cumbu-raju, pestapora dan kekalahan perang.
Permusuhan Antonius dan Octavianus meruncing. Kedua jendral itu berhadapan, lengkap dengan pengikut-pengikutnya.
Antonius dibantu oleh raja-raja Ephesos berikut tentara mereka dari 19 legiun Roma (satu legiun terdiri dari 4500 tentara).
Pada saat itu Octavianus mungkin mau diajak berdamai.
Tapi Clebpatra tidak menghendaki; ia masih ingat kepada hubungan kekasihnya dengan adik perempuan Octavianus.
Antonius dipaksanya berperang. Antonius dan Cleopatra berada di Athene.
Seluruh isi istana Mesir mengikutinya, diiringi 100 ribu orang serdadu.
Armada Octavianus dan armada Antonius bertemu. Kekasih Cleopatra diblokade, terjepit di teluk Ambracis, Cleopatra menyarankan supaya Antonius menembus blokade itu dengan 300 perahu agar dapat berperang ditengah lautan.
Pertempuran berlangsung hanya sekejap mata.
Kapal Antonius dikepung oleh perahu-perahu Rum. Sebentar kemudian terbakar.
Cleopatra menjauh dengan perahunya. Melihat Cleopatra pergi, seketika itu juga Antonius meninggalkan medan pertempuran, lari mengikuti kekasihnya.
Antonius duduk termenung diburitan memandang asap kapal-kapalnya yang terbakar.
Nasib pengikut-pengikutnya yang bersedia mempertaruhkan jiwa baginya, tak ia hiraukan.
Pasangan Antonius Cleopatra hilang dari perhatian sejarah.
Cleopatra berusaha mengumpulkan armada baru. Tapi Octavianus sudah tak tertahankan.
Ia makin mendekat. Akhir percintaan Antonius Cleopatra cepat sekali.
Cleopatra menjauhkan diri dari Antonius dan menutup dirinya dalam menara marmer, bakal makamnja.
Antonius berteriak-teriak, "Cleopatra, saya susah tidak karena harus berpisah darimu, sebab sebantar lagi saya toh akan bersatu kembali denganmu. Aku susah karena aku seorang jendral besar, kalah ulet dengan engkau seorang wanita.”
Karena pelayan menolak membunuhnya, Antonius terpaksa bunuh diri.
Ia tidak mati, hanya luka.
Pada saat itu ia mendengar bahwa Cleopatra belum bunuh diri.
la minta dibawa ke menara marmer dimana Cleopatra menutup diri.
Dengan seutas tali Antonius ditarik ke atas oleh Cleopatra.
Permintaannya terakhir terkabul: mati dalam pelukan kekasihnya.
Rupa-rupanya Cleopatra belum mau menyerah.
la masih mempunyai harapan dapat menerkam jendral baru dari Roma yang mengalahkan Antonius.
Octavianus bertemu dengan Cleopatra.
Sebentar saja Cleopatra telah tahu, bahwa ia tak dapat menawan jendral muda ini dengan pesta pora daa rayuan asmara.
la tahu, riwayat Mesir telah tamat dan dia sendiri dalam triumphus (pawai kemenangan) akan diseret sepanjang jalan kotae Roma mengikuti Octavianus »nak angkat Caesar, bekas kekasihnya.
Cleopatra pergi kemakam Antonius, menangis sambil memeluk makamnya. Kemudian ia kembali ke kamarnya, minta bakul berisi ular berbisa.
Ketika Octavianus masuk ke dalam kamarnya, Cleopatra telah menggeletak tak bernyawa, kepala dengan mahkota bertingkat, badan penuh perhiasan.
“Seandainya Cleopatra hidungnya lebih mancung sedikit saja jalan sejarah ini tentu berlainan sama sekali,” kata Pascal yang mengira bahwa si cantik dari Mesir itu agak pesek dan karenanya tak dapat memikat Octavianus masuk ke dalam perangkapnya. (Historia Desember 1963)
(Intisari-Online.com)