Andai Hidung Cleopatra Lebih Mancung, Jalannya Sejarah Mungkin akan Berbeda
Kecantikan paras yang masih dapat dilihat pada tubuh yang dibalsem (mumi) 2.000 tahun yang lalu itu, menggoncangkan Caesar, kemudian Antonius.
Hari berikutnya si cantik Cleopatra sudah duduk disamping Caesar sebagai kekasihnya.
Caesar, jenderal penuh disiplin dan salah satu genius terbesar dalam kemiliteran, terjerat oleh Cleopatra, Ratu Mesir.
Caesar berada di Mesir untuk menghancurkan kekuasaan Pompeius saingannya.
Setelah jatuh cinta pada Cleopatra, Caesar berhenti mengejar pengikut-pengikut Pompeius.
Baca: Daftar Koleksi Foto Instagram Vanessa Angel yang Dihapus dari Instagram, karena Sosok Ini Komentar?
la meninggalkan kebiasaannya hidup dikemah dibawah alam terbuka dan terik matahari untuk berpesta-pora di istana Alexandria dan merayu kekasihnya.
Beberapa bulan kemudian di bengawan Nil nampak kapal beriring-iring.
Paling depan dahabigeh kerajaan: perahu sepanjang 300 meter, lebar 55 meter dan setinggi rumah duapuluh tingkat. Ini perahu Caesar dan Cleopatra.
Didalamnya terdapat banyak kamar-kamar pesta, kuil-kuil Venus dewi asmara dan Dyonisos dewa anggur.
Perahu mewah ini diiringi 400 kapal lainnya dengan beribu-ribu serdadu Roma dan Mesir.
Rombongan Caesar dan kekasihnya menuju Thebe, ibukota lama dari kerajaan Mesir; kemudian ke air terjun Aswan.
Dalam perjalanan yang lamanya 5 minggu itu pesta pora tak ada hentinya.
Sebab Cleopatra yang pada waktu itu mengandung, ingin menghadiahkan kerajaan Mesir kepada jenderal Roma kekasihnya.
Sepulangnya dari perjalanan Cleopatra melahirkan anak laki-laki: Cesarion alias Ptolemaeus Caesar.
Baru sesudah ini Caesar berangkat lagi ke medan perang Asia Kecil (Tentang peperangan inilah Caesai menulis kalimat yang terkenal itu: Veni, vidi, vid, aku datang. aku melihat, aku menang).
Kemudian ke Afrika Utara lagi untuk menghancurkan sisa-sisa pengikut Pompeius.