Andai Hidung Cleopatra Lebih Mancung, Jalannya Sejarah Mungkin akan Berbeda
Kecantikan paras yang masih dapat dilihat pada tubuh yang dibalsem (mumi) 2.000 tahun yang lalu itu, menggoncangkan Caesar, kemudian Antonius.
Caesar berada di Roma. Begitu perang selesai, Caesar merindukan kekasihnya.
Cleopatra bersama Cesarion didatangkan ke Roma.
Mereka ditempatkan oleh Caesar disuatu villa indah dipinggir bengawan Tiber.
Pengaruh Cleopatra menghebohkan Roma. Caesar lebih banyak tinggal disamping kekasihnya daripada disamping Calpurnia isterinya.
Di mata Caesar, Cleopatra adalah penjelmaan Dewi Asmara.
Baca: Lucinta Luna Malu Nama Aslinya Terungkap di Manifest Penerbangan, Kapten Vincent Bilang Jujur
Baca: VIDEO VIRAL Di Media Sosial - Pocong dan Kuntilanak Terekam Kamera Sedang Bernyanyi Lagu Religi
Maka didirikannya kuil Dewi Venus Genitrix dengan patung Cleopatra tanpa pakaian.
Atas saran Cleopatra Caesar mendatangkan ahli-ahli astronomi dari Alexandria untuk mengubah sistim penanggalan lama. (Hasilnya: sistim Julius yang menjadi dasar dari penanggalan kita sekarang!).
Terpengaruh oleh kebiasaan-kebiasaan Ratu Mesir, Caesar berlagak seperti raja.
Cesarion ia jadikan raja tak bermahkota dari Mesir.
Dalam ruang-sidang senat Caesar mempunyai takhta emas.
Semangat demokrasi masyarakat Roma memberontak.
Pada tanggal 15 Maret tahun 44 sebelum Masehi, Caesar pergi ke senat.
Sore itu Cleopatra terisak-isak dipetamanan villanya, menangis seperti kehilangan akal.
Kekasihnya pagi itu dibunuh oleh komplotan Brutus. ("Tu quoque Brute! Engkau juga Brutus teriak Caesar ketika melihat bahwa Brutus, anak angkatnya ikut serta dalam komplotan. Kata-kata Caesar itu seperti diketahui, kemudian menjadi kata bersayap.)
Tiga minggu kemudian perahu pribadi Cleopatra mengembangkan layar, menuju Alexandria.
Negara Romawi yang begitu luas kehilangan satu-satunya orang yang mampu mengendalikannya.