Pak Tarno Kecil Nekat ke Jakarta Jual Minyak, Kisah Pesulap Pendek Menikahi Pramugari Cantik
Saat berusia 10 tahun, Pak Tarno kecil nekat merantau ke Jakarta sendirian. Dia menjual minyak tanah keliling, jadi penjual martabak bulat-bulat
Ciri khasnya, sering mengucapkan kalimat "di bantu ya, bim salabim jadi apa, prok-prok-prok".
Logat ngapaknya pun menjadikan pesulap ini memiliki ciri khas.
Nama Pak Tarno mencuat sejak ajang pencarian bakat The Master (season 3).
Saat itu, Pak Tarno dianugerahi gelar "Master of Traditional Magic" oleh Deddy Corbuzier.
Kisah hidup pesulap unik ini juga sangat menarik
Sejak kecil, Pak Tarno hidup sendiri.
Ayahnya meninggal dunia, sedangkan ibunya pergi meninggalkannya karena tergoda lelaki dari desa lain.
Karena tidak mampu membeli beras, Sutarno kecil hanya bisa makan jagung.
Pada awal 1970-an, saat berusia 10 tahun, Sutarno nekat merantau ke Jakarta sendirian.
Namun, karena tidak punya cukup uang, ia pergi dengan cara menumpangi kereta barang yang mengangkut kayu dan sapi.

Kebetulan kereta barang itu transit di Stasiun Losari, Brebes.
Di Jakarta, Sutarno kecil bekerja sebagai penjual minyak tanah keliling.
Dia lalu beralih bekerja sebagai penjual martabak bulat-bulat keliling.
Saat menjual martabak keliling inilah dia mulai beraksi dalam sulap.
Bisa dibilang, inilah awal suksesnya.