Pak Tarno Kecil Nekat ke Jakarta Jual Minyak, Kisah Pesulap Pendek Menikahi Pramugari Cantik
Saat berusia 10 tahun, Pak Tarno kecil nekat merantau ke Jakarta sendirian. Dia menjual minyak tanah keliling, jadi penjual martabak bulat-bulat
Saat berusia 10 tahun, Pak Tarno kecil nekat merantau ke Jakarta sendirian. Dia menjual minyak tanah keliling, jadi penjual martabak bulat-bulat keliling yang jadi cikal bakal ilmu sulapnya.
TRIBUNJAMBI.COM - Perjalanan hidup Pak Tarno memang berliku.
Pesulap ini sudah ditinggal orang tuanya sejak kecil di Brebes, Jawa Tengah, hingga akhirnya mempertaruhkan nasib di Jakarta.
Sebelum menjadi pesulap, pria yang memiliki nama asli Sutarno ini awalnya merupakan penjual minyak tanah.
Pekerjaan itu kemudian beralih lagi menjadi penjual martabak keliling.
Perjalanan hidupnya menarik disimak, dari usia 10 tahun hingga bisa jadi pesulap bergelar 'Master of Traditional Magic' dan memiliki istri pramugari cantik.
Baca Juga
Pidato Lengkap Jokowi Usai Terima Hasil Putusan MK: Kini Tak Ada Lagi Kubu 01 atau 02
iapa Sebenarnya Stephanie Poetri? Lagu I Love You 3000 Hits, Mengapa Mirip Kareena Kapoor
Lika-liku Asmara Masa Lalu Meriam Bellina, Bom S3ks Indonesia yang Selalu Tampil Kencang Segar
Sedang Tanding - Streaming Brazil vs Paraguay, Perempat Final Copa Amerika 2019
Kondisi Prabowo Subianto Pagi Ini setelah Putusan MK Keluar, BW akan Lapor Peradilan Internasional
Ramalan Gus Dur tentang Kejadian akhirnya Terbukti, Tokoh-tokoh Ini Menyaksikan Langsung
Seperti apa perjalanan hidup Pak Tarno?
Beberapa waktu lalu, di media sosial, beredar sebuah video seorang laki-laki yang diduga Pak Tarno naik angkot.
Dalam video itu terlihat Pak Tarno mengenakan kaus biru.
Ia naik angkot itu sendiri. Tak ada istri atau anggota keluarga lain yang menemani.
Melihat kondisi Pak Tarno yang berubah drastis ini, banyak warganet yang sedih dan bertanya-tanya, apakah dia jatuh miskin?
Pak Tarno tak menyangka banyak yang berkata miring tentang dirinya hanya karena menggunakan angkot untuk bepergian.
Kepada wartawan, ia membeberkan alasan memilih naik angkot.
Pak Tarno mengaku hanya kecapaian sehingga memilih naik angkot.