Tak Terima Cincin Emas Dirampas, Nenek 72 Tahun Kejar Copet , Tapi Justru Pencopet yang Tewas

Mbah Klumpuk, warga Dukuh Ngemplaksuren, Desa Karangduren, Kecamatan Sawit, Boyolali, Jawa Tengah patut diapresiasi karena aksinya mengejar copet.

Editor:
Kompas.com/ Labib Zamani
Mbah Klumpuk ditemui di rumahnya Dukuh Ngemplaksuren, Desa Karangduren, Kecamatan Sawit, Boyolali, Jawa Tengah, Rabu (26/6/2019).(KOMPAS.com/LABIB ZAMANI) 

Pelakunya berpura-pura bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit.

Peristiwa ini terjadi ketika Mbah Klumpuk sedang mencari kayu di tempat tak jauh dari rumahnya.

"Awalnya saya mencari kayu bakar. Sudah dapat empat ikat.

Tiga ikat sudah saya bawa pulang. Masih tinggal seikat kayu saya ambil lagi," terang dia.

Di tengah perjalanan pulang, dia bertemu seorang pria diketahui bernama Ernu Tri Sasongko (61), warga Dukuh Jetisan, RT 002, RW 004, Desa Jamus, Kecamatan Polanharjo, Klaten.

Pelaku itu menanyakan kepada Mbah Klumpuk tempat sesirih (semedi) di daerah Sawit.

Karena tidak ada, Mbah Klumpuk menunjukkan tempat semedi kepada pria tersebut di Pengging, Boyolali.

"Dia bilang dari Solo kerjanya di keraton. Katanya bisa menyembuhkan segala penyakit," ucap Mbah Klumpuk.

Mengetahui pelaku itu bisa menyembuhkan segala macam penyakit, Mbah Klumpuk meminta pelaku menyembuhkan penyakit pusing yang deritanya.

Pelaku kemudian meminta Mbah Klumpuk mencari dua rumput yang ada di area persawahan.

Pelaku juga meminta Mbah Klumpuk melepas cincin emas di jari tangannya.

Namun, karena sulit dilepas, pelaku melepas cincin emas Klumpuk secara paksa.

Cincin emas seberat 5 gram itu dibungkus daun bersama rumput.

"Saya sudah bilang cincinnya itu sulit dilepas kalau tidak pakai sabun. Tapi, sama dia ditarik begitu saja. Jadi sakit jari saya," ungkapnya.

Klumpuk kemudian membuka bungkusan daun.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved