Akhirnya Pelaku Pembunuh Kariawati Bank Dibekuk Polisi, Diduga Membunuh Karena Motif Ekonomi!
Akhirnya dua pelaku yang diduga sebagai pembunuh kariawati Bank Santi berhasil diamankan.
"Iya tersangka lari, sampai saat ini belum dapat-dapat," kata Dodi, Sabtu (15/6/2019).
"Tersangka diduga laki-laki. Orang dekat yang akrab sering sama korban," sambungnya.
Dodi menjelaskan pengejaran sudah dilakukan untuk mencari keberadaan pelaku.
Bahkan dalam pencarian pelaku, hampir salah tangkap yang diamankan rupanya teman pelaku.
Lebih lanjut, hasil olah TKP ditemukan tanda kekerasan pada wajah korban serta lebam biru pada leher dan lebam pada kedua lengan tangan kanan dan kiri korban.
"Korban ditemukan dalam keadaan telentang dan wajah ditutup kain di dalam kamar mandi.
Keadaan penutup closet kamar mandi berantakan dan sampai rusak.
Secara umum keadaan kamar mandi berantakan," urainya.

Santi Devi Malau ditemukan tewas. (Tribun Medan / M Andimaz Kahfi)
"Kesimpulan sementara korban meninggal tidak wajar dan diduga kuat akibat mengalami kekerasan.
Korban diduga dicekik dan dipukul sama diikat tali tangannya. Saat ini kita masih terus melakukan penyelidikan," jelas Dodi.
Bank Syariah Mandiri menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian
PT Bank Syariah Mandiri (BSM) angkat bicara atas kasus dugaan pembunuhan terhadap karyawati perusahaannya yang bernama Santi Devi Malau.
Corporate Secretary Mandiri Syariah, Ahmad Reza, menyampaikan bahwa PT Bank Syariah Mandiri merasa sangat berduka atas kabar meninggalnya sang karyawati, Minggu (16/6/2019).
Reza, mewakili perusahaannya juga menyampaikan harapannya agar peristiwa yang terjadi di Pandan, Tapanuli Tengah ini bisa segera terungkap.
"Kami sangat berduka dan kehilangan atas meninggalnya saudari Santi Devi Malau,’’ kata Reza.
Dijelaskan Reza, Santi Devi Malau merupakan karyawati Mandiri Syariah sejak sekitar satu tahun yang lalu.
Santi Devi Malau merupakan seorang petugas customer service Mandiri Syariah KFO Mikro Pandan Kota Tapanuli Tengah.

Kolase Foto Santi Malau semasa hidupnya (Facebook/Sati Malau)
Reza memastikan, pihak manajemen akan menyerahkan sepenuhnya proses penyelidikan kepada pihak kepolisian.
Reza juga memastikan, pihak perusahaan siap membantu petugas berwajib jika memang dibutuhkan untuk dapat membantu permasalahan ini.
Ia juga meminta agar tidak ada pihak yang menyebarkan informasi apapun yang belum terkonfirmasi kebenarannya.
Hal ini, terang Rexa, agar tidak menambah duka pihak keluarga korban yang ditinggalkan.
"Kita serahkan kepada pihak kepolisian untuk mengusut permasalahan ini, " tuturnya.
Sebelumnya, Santi Devi Malau ditemukan tewas di dalam kamar mandi kos Simpang Aek Tolang, Kecamatan Pandan, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Jumat (14/6/2019).
Jasad korban diketahui setelah rekan kerja korban mengaku curiga, korban terlambat datang ke kantor.
Saat ditemukan, korban diketahui dalam keadaan tergeletak di kamar mandi.
Kondisi jasad korban terlentang dan ada bekas ikatan di tangannya.
Tak hanya itu, saat ditemukan wajah korban juga ditutup menggunakan sebuah kain di dalam kamar mandi.
"Hasil olah TKP ditemukan tanda kekerasan pada wajah korban serta lebam biru pada leher dan lebam pada kedua lengan tangan kanan dan kiri korban," kata Kasatreskrim Polres Tapteng AKP Dodi Nainggolan, Sabtu (15/6/2019).
Di dalam kamar mandi, didapati juga kondisi penutup closet kamar mandi dalam keadaan berantakan dan rusak.
"Kesimpulan sementara korban meninggal tidak wajar dan diduga kuat akibat mengalami kekerasan," ujar Dodi.
Jasad korban pertama kali ditemukan oleh rekan kantornya.
Kejadian tersebut bermula saat Jumat (14/6/2019) korban tak kunjung datang ke kantor, padahal waktu sudah menunjukkan pukul 08.15 WIB.
Korban yang sebelumnya tidak pernah terlambat, membuat kecurigaan rekan kerja untuk mencari tahu keberadaan korban.
Saat dihubungi melalu sambungan telepon, ponsel korban juga dalam keadaan tidak aktif.
Mengetahui hal tersebut, Kepala Cabang PT Bank Syariah Mandiri Zainul Pulungan kemudian meminta satpam kantor untuk mengecek ke tempat kos korban.
Saat tiba di kamar kos, kondisi kamar dalam keadaan terkunci dan korban tidak menjawab saat dipanggil.

Foto Santi Devi Malau semasa hidupnya dibagikan netizen ke media sosial. (Kolase Tribun Medan/Facebook.com/Rahmaa Adjahh)
Satpam tersebut lantas menghubungi karyawan bank lainnya dan meminta untuk menanyakan keberadaan korban pada orangtuanya.
Dari informasi yang didapatkan, orangtua korban mengaku bahwa sang anak belum pulang ke rumah.
Semakin curiga, Zainul kemudian menghubungi ibu kos korban untuk meminta dibukakan kamar kos korban.
"Setiba di depan kamar kos korban, kami pun menggedor-gedor pintu kamarnya, tapi enggak dibuka-buka," kata salah satu rekan korban yang tak mau menyebut namanya.
"Dia pun enggak menyahut dari dalam kamar. Padahal sudah berulang kali dipanggil," sambungnya.
Lantaran tak kunjung mendapat jawaban, rekan kerja korban kemudian memutuskan untuk mendobrak pintu kos.
Sata pintu dibuka, ditemukanlah jasad korban yang sudah terbujur kaku di dalam kamar mandi.
"Kami melihat korban di lantai kamar kos, dekat kamar mandi," jelasnya.

Santi Devi Malau Ditemukan tewas Terlentang di Kamar Mandi, Wajahnya Ditutupi Kain Merah Muda. (Tribun Medan / Polres Tapteng)
Kasatreskrim Polres Tapteng AKP Dodi Nainggolan menjelaskan bahwa saat ini pihak kepolisian sudah mengantongi identitas pelaku.
"Nama tersangka sudah kita kantongi. Diduga masih teman korban. Karena dia masuk ke dalam kamar korban tidak ada tanda kekerasan atau pembongkaran," kata Dodi, dikutip dari TribunMedan.com, Sabtu (15/6/2019).
"Pelaku masuk dan keluar baik-baik. Setelah kejadian itu, kunci kamar di bawa lari pelaku untuk hilangkan jejak," sambungnya.
Dijelaskan pula oleh Dodi, barang berharga korban seperti cincin, masih ada di jari tangan korban.
Sementara, dompet korban diduga dibawa pergi oleh pelaku.
Dijelaskan oleh Dodi, saat kejadian korban diketahui sedang seorang diri di dalam kamar.
Biasanya, korban tinggal dengan rekan satu kantornya, namun saat itu sedang cuti pulang kampung.
Saat kejadian, korban diketahui baru selesai menghadiri acara halal bihalal.
Ia kemudian masuk ke dalam kamar kos, dan masih sempat mencuci serta salat.
Tak lama setelahnya, pelaku diduga datang.
Lantaran mengenal pelaku yang diduga merupakan seorang laki-laki ini, korban lantas mempersilakannya masuk.
"Namun entah apa yang terjadi, keesokan harinya korban ditemukan sudah meninggal dunia di kamar mandi. Korban tewas dalam posisi telentang. Muka lebam, ada bekas cakaran di leher dan ikatan tali di tangan kiri," ungkap Dodi.
"Korban diduga dibunuh dengan cara kepalanya dibenturkan ke tembok atau closet. Korban kemudian pingsan. Setelah itu di cekik dan ditutup mulutnya hingga akhirnya meninggal," sambungnya.
Setelah mengetahui korban dalam keadaan meninggal dunia, pelaku lantas mematikan lampu kamar agar kondisi kamar tidak bisa dilihat dari luar.
"Setelah mengunci pintu kamar dari luar, pelaku lalu melarikan diri untuk menghilangkan jejak," jelas Dodi. (mak/tribun-medan.com/Antara)
Artikel ini dikompilasi dari Kompas.com dengan judul "Karyawati Mandiri Syariah Tewas di Kamar Kos, Ditemukan Bekas Cekikan di Leher" dan di Tribunwow.com dengan judul Bank Syariah Mandiri Angkat Bicara soal Karyawatinya yang Ditemukan Tewas di Kamar Mandi Kos
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul INILAH Motif dan Kronologi Penangkapan Pelaku Pembunuhan Karyawati Bank, Santi Devi Malau, https://medan.tribunnews.com/2019/06/19/terungkap-motif-dan-kronologi-penangkapan-pelaku-pembunuhan-karyawati-bank-santi-devi-malau?page=all.
Editor: Abdi Tumanggor