Akhirnya Pelaku Pembunuh Kariawati Bank Dibekuk Polisi, Diduga Membunuh Karena Motif Ekonomi!
Akhirnya dua pelaku yang diduga sebagai pembunuh kariawati Bank Santi berhasil diamankan.
TRIBUNJAMBI.COM - Akhirnya dua pelaku yang diduga sebagai pembunuh kariawati Bank bernama Santi Devi Malau berhasil diamankan.
Dua pelaku pembunuh kariawati bank merupakan pasangan suami istri berinisial DP dan NN.
Diduga pasutri itu membunuh kariawati bank karena motif ekonomi.
Keduanya berhasil ditangkap Selasa (18/6/2019). Kapolres Tapteng AKBP Sukamat membenarkan bahwa pihaknya berhasil menangkap pelaku pembunuh Santi Devi Malau.

Pasangan suami istri pembunuh karyawati Bank Mandiri Syariah Santi Devi Malau, berinisial DP dan NN (duduk) (DOK.POLRES TAPANULI TENGAH)
Menurutnya, kedua pelaku langsung diboyong ke Tapanuli Tengah oleh petugas kepolisian Polres Tapteng.
"Benar, pelakunya sudah ditangkap," kata Kapolres Tapteng AKBP Sukamat, Selasa (18/6/2019).
"Saat ini tersangka dibawa ke Polres Tapteng dari Kota Medan," sambungnya.
Baca: Bambang Sebut Saksinya Diintimidasi Hakim, Hardik Arief Hidayat, Balik Diancam Diusir
Baca: Pria Beranak 5 Digrebek Saat Berhubungan Intim Dengan Janda di Kamar Kos!
Baca: Usai Jual Rumah Pribadi, Muzdalifah Tekuni Bisnis Catering, Ada Apa Sebenarnya?
Sukamat menjelaskan bahwa pelarian dua pelaku pasangan suami istri ini ke Kota Medan setelah mereka melakukan pembunuhan terhadap Santi.
Dari penyelidikan, tim gabungan dari Polres Tapteng langsung mengejar pelaku.
Polisi berhasil mendapat informasi bahwa pelaku bersembunyi di rumah keluarganya di Medan hingga akhirnya berhasil mengamankannya.
Baca: Partai Demokrat Bergejolak, Muncul Desakan KLB, Minta Agus Harimurti Yudhoyono Gantikan SBY.
Baca: Ulama Aceh Fatwa Haram Game PUBG, Dinilai Timbulkan 3 Dampak, Amat Digandrungi Remaja
Baca: Sosialisasi Pengadaan Barang Jasa Versi 4.3 di Pemkab Tanjab Barat, Ini Kata Wakil Bupati Amir Sakib
Motif Pelaku
Hingga saat ini Polres Tapteng masih mendalami terkait motif pasangan suami istri ini tega menghabisi nyawa korban.
Namun untuk sementara, motif pelaku diduga karena desakan kebutuhan ekonomi.
"Motif pembunuhan itu dikarenakan kebutuhan ekonomi pelaku. Pelaku laki-laki awalnya bekerja sebagai penjaga warnet, namun sudah dipecat.
Sementara isterinya pelayan di warung ayam penyet.
Baca: Setelah Puas Lakukan Hubungan Intim Dengan Siswi SMP, Oknum Mahasiswa Justru Ogah Diajak Menikah
Baca: Jualan Dipinggir Jalan, Satpol PP Kota Jambi, Denda Pedagang Buah Keliling Rp200 Ribu
Baca: VIDEO: Honor Reza Rahadian Sekali Main Film Sampe Miliaran? Sambil Berseloroh Ini Jawab Reza
Saat kejadian itu pelaku membawa lari ponsel milik korban dan juga tasnya yang diduga berisi uang,” jelas Kapolres Tapteng AKBP Sukamat yang dikutip dari ANTARA, Selasa malam.
Menurut Kapolres, kedua pelaku adalah teman satu kos korban.
Tertangkapnya kedua pelaku yang merupakan pasangan suami isteri itu berkat kerja keras dari aparat kepolisian.
Kapolres Tapteng AKBP Sukamat memerintahkan anak buahnya untuk terus menyelidiki kasus tersebut serta mengumpulkan informasi sekecil apapun.
Ditemukan Tewas
Sebelumnya, Santi Devi Malau (26), karyawati Bank Mandiri Syariah di Tapanuli Tengah ditemukan tewas di dalam kamar indekosnya di Lingkungan I Kelurahan Pandan, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara, pada Jumat (14/6/2019) pagi.
Kapolres Tapteng melalui Kasat Reskrim AKP Dodi Nainggolan mengatakan, dari hasil visum ditemukan bekas cekikan di leher serta bekas ikatan tali di pergelangan korban.
"Setelah dilakukan Visum et repertum (VeR), hasilnya ditemukan bekas cekikan di leher korban, ada bekas luka cakaran di wajah korban, dan di pergelangan tangan korban juga ada bekas ikatan tali," ujar Dodi Nainggolan kepada ANTARA, Jumat.
Informasi yang dihimpun di lokasi kejadian, korban adalah warga Kelurahan Sibabangun, Kecamatan Sibabangun, Tapanuli Tengah (Tapteng).
Dari keterangan yang diperoleh, korban ditemukan tewas oleh rekan sekantornya yang mendatangi indekos korban.
Sebelumnya, rekan kerja korban merasa heran karena korban tidak masuk kerja.
Kemudian rekan-rekan kerja korban mencoba menghubungi ponselnya. Namun, tidak aktif.
Merasa tidak biasa, rekan-rekan korban mendatangi indekos korban.
Di lokasi, pintu kamar indekos korban didapati dalam keadaan tertutup.
Beberapa kali pintu diketuk dan dipanggil, korban tak kunjung menjawab.
Merasa ada keanehan, rekan korban pun mendobrak pintu kamar.
Alangkah kagetnya mereka ketika korban ditemukan sudah tidak bernyawa di atas tempat tidur.
Selanjutnya rekan-rekan korban melaporkan kejadian itu ke Polsek Pandan.
Ucapan Turut Berduka Cita di Media Sosial
Kabar tewasnya Santi Devi Malau turut dibagikan rekan-rekannya ke media sosial.
Netizen menyampaikan turut berduka cita.
"Innalillahi wainnailahi rojiun.
Telah berpulangnyah ke rahmatullah kakak kami #Santi devi malau . Semoga amal ibadahnyah diterima disisi Allah swt. Amin iya allah #Alfatihah kak," tulis akun Facebook @Rahmaa Adjahh.
"Orang-orang baik akan pergi duluan menghadap Allah. Namun yang gk di terima meninggal nya sangat tragis apalagi di bunuh. Semoga tenang di alam sana SANTI DEVI MALAU. Baru kemarin cerita2 di bank saat nyetor uang," tulis akun @Yudhi Toretto.
"Innalillahi wa innalillahi rojiun,
Selamat jalan ya dek Santi devi Malau,
Semoga amal ibadah mu,di terima di sisi Tuhan yang Maha Esa,
Dan di tempat kan di tempat orang" yang beriman,
Kesalahan mu,juga di maaf kan oleh Tuhan dan semua orang yang sudah kenal dengan mu,
Semoga keluarga yang di tinggalkan di beri kesabaran juga ketabahan menghadapi semua cobaan ini,
Semoga khusnul khotimah ya dek," tulis akun @Sony Franco.
"Omg, ini Santi devi malau kwn smp ku..!!
Cantik, pintar, karir bagus.. Semoga tenang disisi Allah Bapa.. RIP," tulis akun @Mustika Ratu Pasaribu.
Saat ini jenazah wanita kelahiran 15 November 1993 itu telah diserahkan kepada pihak keluarga.
Pelaku Sudah Diketahui Orang Dekat Korban
Kasatreskrim Polres Tapteng AKP Dodi Nainggolan terus menyelidiki kasus penemuan mayat bernama Santi Devi Malau.
Santi ditemukan tewas dalam kamar kos Simpang Aek Tolang, Kecamatan Pandan, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara (14/6/2019) sekitar pukul 10.13 WIB kemarin.
Dodi mengatakan untuk nama tersangka telah dikantongi.
Sampai saat ini pihaknya masih berusaha keras untuk mendapatkan tersangka.
"Iya tersangka lari, sampai saat ini belum dapat-dapat," kata Dodi, Sabtu (15/6/2019).
"Tersangka diduga laki-laki. Orang dekat yang akrab sering sama korban," sambungnya.
Dodi menjelaskan pengejaran sudah dilakukan untuk mencari keberadaan pelaku.
Bahkan dalam pencarian pelaku, hampir salah tangkap yang diamankan rupanya teman pelaku.
Lebih lanjut, hasil olah TKP ditemukan tanda kekerasan pada wajah korban serta lebam biru pada leher dan lebam pada kedua lengan tangan kanan dan kiri korban.
"Korban ditemukan dalam keadaan telentang dan wajah ditutup kain di dalam kamar mandi.
Keadaan penutup closet kamar mandi berantakan dan sampai rusak.
Secara umum keadaan kamar mandi berantakan," urainya.

Santi Devi Malau ditemukan tewas. (Tribun Medan / M Andimaz Kahfi)
"Kesimpulan sementara korban meninggal tidak wajar dan diduga kuat akibat mengalami kekerasan.
Korban diduga dicekik dan dipukul sama diikat tali tangannya. Saat ini kita masih terus melakukan penyelidikan," jelas Dodi.
Bank Syariah Mandiri menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian
PT Bank Syariah Mandiri (BSM) angkat bicara atas kasus dugaan pembunuhan terhadap karyawati perusahaannya yang bernama Santi Devi Malau.
Corporate Secretary Mandiri Syariah, Ahmad Reza, menyampaikan bahwa PT Bank Syariah Mandiri merasa sangat berduka atas kabar meninggalnya sang karyawati, Minggu (16/6/2019).
Reza, mewakili perusahaannya juga menyampaikan harapannya agar peristiwa yang terjadi di Pandan, Tapanuli Tengah ini bisa segera terungkap.
"Kami sangat berduka dan kehilangan atas meninggalnya saudari Santi Devi Malau,’’ kata Reza.
Dijelaskan Reza, Santi Devi Malau merupakan karyawati Mandiri Syariah sejak sekitar satu tahun yang lalu.
Santi Devi Malau merupakan seorang petugas customer service Mandiri Syariah KFO Mikro Pandan Kota Tapanuli Tengah.

Kolase Foto Santi Malau semasa hidupnya (Facebook/Sati Malau)
Reza memastikan, pihak manajemen akan menyerahkan sepenuhnya proses penyelidikan kepada pihak kepolisian.
Reza juga memastikan, pihak perusahaan siap membantu petugas berwajib jika memang dibutuhkan untuk dapat membantu permasalahan ini.
Ia juga meminta agar tidak ada pihak yang menyebarkan informasi apapun yang belum terkonfirmasi kebenarannya.
Hal ini, terang Rexa, agar tidak menambah duka pihak keluarga korban yang ditinggalkan.
"Kita serahkan kepada pihak kepolisian untuk mengusut permasalahan ini, " tuturnya.
Sebelumnya, Santi Devi Malau ditemukan tewas di dalam kamar mandi kos Simpang Aek Tolang, Kecamatan Pandan, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Jumat (14/6/2019).
Jasad korban diketahui setelah rekan kerja korban mengaku curiga, korban terlambat datang ke kantor.
Saat ditemukan, korban diketahui dalam keadaan tergeletak di kamar mandi.
Kondisi jasad korban terlentang dan ada bekas ikatan di tangannya.
Tak hanya itu, saat ditemukan wajah korban juga ditutup menggunakan sebuah kain di dalam kamar mandi.
"Hasil olah TKP ditemukan tanda kekerasan pada wajah korban serta lebam biru pada leher dan lebam pada kedua lengan tangan kanan dan kiri korban," kata Kasatreskrim Polres Tapteng AKP Dodi Nainggolan, Sabtu (15/6/2019).
Di dalam kamar mandi, didapati juga kondisi penutup closet kamar mandi dalam keadaan berantakan dan rusak.
"Kesimpulan sementara korban meninggal tidak wajar dan diduga kuat akibat mengalami kekerasan," ujar Dodi.
Jasad korban pertama kali ditemukan oleh rekan kantornya.
Kejadian tersebut bermula saat Jumat (14/6/2019) korban tak kunjung datang ke kantor, padahal waktu sudah menunjukkan pukul 08.15 WIB.
Korban yang sebelumnya tidak pernah terlambat, membuat kecurigaan rekan kerja untuk mencari tahu keberadaan korban.
Saat dihubungi melalu sambungan telepon, ponsel korban juga dalam keadaan tidak aktif.
Mengetahui hal tersebut, Kepala Cabang PT Bank Syariah Mandiri Zainul Pulungan kemudian meminta satpam kantor untuk mengecek ke tempat kos korban.
Saat tiba di kamar kos, kondisi kamar dalam keadaan terkunci dan korban tidak menjawab saat dipanggil.

Foto Santi Devi Malau semasa hidupnya dibagikan netizen ke media sosial. (Kolase Tribun Medan/Facebook.com/Rahmaa Adjahh)
Satpam tersebut lantas menghubungi karyawan bank lainnya dan meminta untuk menanyakan keberadaan korban pada orangtuanya.
Dari informasi yang didapatkan, orangtua korban mengaku bahwa sang anak belum pulang ke rumah.
Semakin curiga, Zainul kemudian menghubungi ibu kos korban untuk meminta dibukakan kamar kos korban.
"Setiba di depan kamar kos korban, kami pun menggedor-gedor pintu kamarnya, tapi enggak dibuka-buka," kata salah satu rekan korban yang tak mau menyebut namanya.
"Dia pun enggak menyahut dari dalam kamar. Padahal sudah berulang kali dipanggil," sambungnya.
Lantaran tak kunjung mendapat jawaban, rekan kerja korban kemudian memutuskan untuk mendobrak pintu kos.
Sata pintu dibuka, ditemukanlah jasad korban yang sudah terbujur kaku di dalam kamar mandi.
"Kami melihat korban di lantai kamar kos, dekat kamar mandi," jelasnya.

Santi Devi Malau Ditemukan tewas Terlentang di Kamar Mandi, Wajahnya Ditutupi Kain Merah Muda. (Tribun Medan / Polres Tapteng)
Kasatreskrim Polres Tapteng AKP Dodi Nainggolan menjelaskan bahwa saat ini pihak kepolisian sudah mengantongi identitas pelaku.
"Nama tersangka sudah kita kantongi. Diduga masih teman korban. Karena dia masuk ke dalam kamar korban tidak ada tanda kekerasan atau pembongkaran," kata Dodi, dikutip dari TribunMedan.com, Sabtu (15/6/2019).
"Pelaku masuk dan keluar baik-baik. Setelah kejadian itu, kunci kamar di bawa lari pelaku untuk hilangkan jejak," sambungnya.
Dijelaskan pula oleh Dodi, barang berharga korban seperti cincin, masih ada di jari tangan korban.
Sementara, dompet korban diduga dibawa pergi oleh pelaku.
Dijelaskan oleh Dodi, saat kejadian korban diketahui sedang seorang diri di dalam kamar.
Biasanya, korban tinggal dengan rekan satu kantornya, namun saat itu sedang cuti pulang kampung.
Saat kejadian, korban diketahui baru selesai menghadiri acara halal bihalal.
Ia kemudian masuk ke dalam kamar kos, dan masih sempat mencuci serta salat.
Tak lama setelahnya, pelaku diduga datang.
Lantaran mengenal pelaku yang diduga merupakan seorang laki-laki ini, korban lantas mempersilakannya masuk.
"Namun entah apa yang terjadi, keesokan harinya korban ditemukan sudah meninggal dunia di kamar mandi. Korban tewas dalam posisi telentang. Muka lebam, ada bekas cakaran di leher dan ikatan tali di tangan kiri," ungkap Dodi.
"Korban diduga dibunuh dengan cara kepalanya dibenturkan ke tembok atau closet. Korban kemudian pingsan. Setelah itu di cekik dan ditutup mulutnya hingga akhirnya meninggal," sambungnya.
Setelah mengetahui korban dalam keadaan meninggal dunia, pelaku lantas mematikan lampu kamar agar kondisi kamar tidak bisa dilihat dari luar.
"Setelah mengunci pintu kamar dari luar, pelaku lalu melarikan diri untuk menghilangkan jejak," jelas Dodi. (mak/tribun-medan.com/Antara)
Artikel ini dikompilasi dari Kompas.com dengan judul "Karyawati Mandiri Syariah Tewas di Kamar Kos, Ditemukan Bekas Cekikan di Leher" dan di Tribunwow.com dengan judul Bank Syariah Mandiri Angkat Bicara soal Karyawatinya yang Ditemukan Tewas di Kamar Mandi Kos
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul INILAH Motif dan Kronologi Penangkapan Pelaku Pembunuhan Karyawati Bank, Santi Devi Malau, https://medan.tribunnews.com/2019/06/19/terungkap-motif-dan-kronologi-penangkapan-pelaku-pembunuhan-karyawati-bank-santi-devi-malau?page=all.
Editor: Abdi Tumanggor