Tokoh Dunia
Siapa Sebenarnya Che Guevara? Lahir 14 Juni, Simbol Perlawanan Dunia Sahabat Akrab Presiden Soekarno
Che Guevara merupakan seorang pejuang revolusi, dokter, penulis, pemimpin gerilyawan, diplomat, dan pakar teori militer asal Argentina
Guevara terutama sangat tertarik dengan buku Karl Marx, Albert Camus, Jawaharlal Nehru, Vladimir Lenin, hingga Friedrich Engels.
Beranjak dewasa, Guevara tertarik pada penulis Amerika Latin seperti Horacio Quiroga, Ciro Alegria, Jorge Icaza, maupun Miguel Asturias.
Semua ide, konsep, filosofi, maupun definisi dari para penulis yang dianggapnya menarik bakal dicatat dalam buku diarinya.
2. Sekolah Kedokteran dan Pengembaraan dengan Motor
Di 1948, Guevara masuk Universitas Buenos Aires untuk belajar kedokteran.
Namun, keinginannya mengarungi dunia membuatnya cuti kuliah.
Perjalanan pertamanya dimulai pada 1950.
Guevara mengarungi 4.500 kilometer menyusuri utara Argentina berbekal sepeda kayuh yang dipasangi motor kecil.
Guevara kemudian melakukan perjalanan kedua di Desember 1951.
Kali ini, dia bersama seorang teman bernama Alberto Granado mengendarai motor.
Mereka berdua berkendara selama sembilan bulan sejauh 8.000 kilometer menyusuri seluruh jalan di kawasan Amerika Selatan.
Baca: Tak Hadir Sidang Perdana Sengketa Pilpres di MK, Kemana Prabowo dan Jokowi?
Baca: Status Maruf Amin dan 7 Kebijakan Anggaran Jokowi yang Dipersoalkan Tim Hukum Prabowo-Sandi
Baca: Sekretaris Negara Dibuat Kelimpungan Pramugari Garuda, Kisah Kartini Manoppo Melahirkan di Jerman
Dari Argentina, Guevara dan Granado menyusuri Chile, Peru, Kolombia, Venezuela, sebelum berpisah untuk menuju Miami, Amerika Serikat (AS).
Dari Miami, dia kembali ke Argentina menumpang pesawat.
Seluruh perjalanan tersebut dia abadikan di jurnal yang kelak bernama The Motorcycle Diaries: Notes on a Latin American Journey.
Di akhir perjalanannya, Guevara meyakini bahwa Amerika Latin bukanlah negara berbeda-beda, melainkan satu entitas yang membutuhkan strategis pembebasan skala besar.
Selama petualangannya, dia melihat sendiri kemiskinan, kelaparan, ditambah ketidakmampuan merawat anak karena tak ada biaya.
