SAAT Kopassus Datang 5 Pembajak di Pesawat Garuda Dilumpuhkan, Operasi 3 Menit yang Mencekam

TRIBUNJAMBI.COM - KISAH heroik Komando Pasukan Khusus (Kopassus) membebaskan sandera di pesawat

Editor: ridwan
Indo Polhukam
Kopassus 

Sama seperti biasanya mereka melakukan pekerjaan mereka tanpa ada rasa curiga bakal mengalami hal paling mengerikan dalam hidup mereka.

Baca: Kesal dan Dendam Karena Kerap Diomeli, Seorang Pemuda di Gresik Bunuh Ibu Kandung

Kecurigaan sebenarnya telah terbersit oleh para Pramugari melihat gelagat aneh lima orang penumpang yang naik pesawat dari Palembang.

Tribunjambi.com melansir dari berbagai sumber, sebelum beraksi satu diantara pembajak sebelumnya meminta koran kepada pramugari yang bertugas.

Pramugari pun memberikan koran yang disediakan bagi penumpang selama dalam perjalanan.

Ketika pramugari tengah membagikan makanan, beberapa penumpang bangun, berlari ke bagian depan kabin.

"Jangan bergerak! Jangan bergerak! Siapa yang bergerak akan saya tembak!"

Baca: Pasca Lebaran Idul Fitri 1440 H, Sampah di Muarojambi Meningkat 30 Persen, Perkim Siapkan 8 Armada

Terlihat lima orang pria yang membawa senjata dan granat berlarian ke arah depan pesawat melancarkan aksinya membajak pesawat.

Nasib pramugari yang berada dalam pesawat waktu itu jadi sasaran para pembajak.

Satu diantara pramugari Retna yang ketakutan dan menunjukkan gelagat kalut membuat tak senang pembajak.

Pembajak pun menghampirinya dan menyepaknya.

Melihat rekannya dikasari, Lydia membela rekannya tersebut, namun perlakuan dari teroris tak kalah kasar, Lydia dimarahi oleh pelaku pembajakan pesawat.

Selama proses pembajakan tak henti-hentinya teroris melakukan kekerasan terhadap penumpang, mereka juga mengancam meledakkan pesawat.

Baca: VIDEO Tertabrak Kemudian Diduga sudah Meninggal, Tiba-tiba Ibu Ini Teriak Minta Tumbal

Sempat ketakutan dan panik ketiga pramugari ini akhirnya bisa menguasai keadaaan, bahkan Deliyanti mulai berani menyindir pelaku pembajakan.

Tiba kesempatan untuk melakukan perlawanan saat pistol pembajak digeletakkan sembarangan, namun hal tersebut urung dilakukan mengingat risiko tinggi yang mesti dihadapi jika gagal.

Bahkan para pramugari ini juga sempat merencanakan menggunakan obat tidur untuk membius para pelaku teror, namun rencana tersebut juga tak dilakukan.

Baca: PENGAKUAN Mantan Tentara Wanita Korut, Berhenti Menstruasi hingga Diperkosa Oknum Komandan

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved