Tragedi Komidi Putar Ambruk di PRJ dan Bianglala di Malang Ambruk, Ini Fakta-faktanya
Komidi putar di arena Pekan Raya Jakarta ambruk. Pengunjung mengalami luka-luka. Berikut ini fakta-faktanya
Berikut ini fakta lengkapnya:
1. Kronologi wahana kursi gantung di Malang roboh
Kasubag Humas Polres Malang, AKP Ainun Djuariyah, Senin (10/6/2019) pagi, menjelaskan kronologi insiden di pasar rakyat di Kabupaten Malang.
Permainan wahana kursi gantung tiba-tiba berhenti karena ada kerusakan mesin.
Saat hendak diperbaiki, sejumlah penumpang keluar dari kkursi gantungan karena mengira permainan telah selesai.

Teknisi yang sedang memperbaiki diduga tak menyadari hal itu.
Lalu saat menyalakan kembali dengan kecepatan tinggi, wahana itu justru kehilangan keseimbangan dan roboh.
"Sebagian anak yang menaiki wahana turun dan wahana kembali berputar dalam kecepatan tinggi. Akibatnya wahana tersebut hilang keseimbangan dan roboh ke sebelah selatan," ucap dia.
2. Banyak anak-anak menjadi korban
Akibatnya kejadian tersebut, lima orang terpaksa dilarikan ke rumah sakit. Sebagian besar korban masuh berusia anak-anak.
Para korban diketahui adalah Yosifa Nesaa Fariska Dewi (12), Halatus Sakdiyah (20), Azarah Nursifa Nabila (10), Royana Bilqis Anjani (12) dan Biola Dewi Sefitriya (19).
Ainun mengatakan salah seorang korban bernama Royana Bilqis Anjani mengalami bengkak di kaki kanan. Korban lain yakni Halatus Sakdiyah bengkak di leher belakang dan mengaku dada sesak.
Sementara tiga korban lainnya sudah diperbolehkan pulang.
3. Dugaan sementara, masalah listrik dan mesin rusak
Setelah membawa para korban ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan, polisi segera melakukan pemeriksaan dan penyelidikan terkait insiden tersebut.
Dugaan sementara, penyebab insiden tersebut karena aliran listrik yang mati dan membuat mesin wahan mati.