Berita Nasional

Soal Penyelundupan Senjata Soenarko, Gatot Nurmantyo Katakan Ada 2 Instansi Pemerintah Fasilitasinya

Soal Penyelundupan Senjata Soenarko, Gatot Nurmantyo Katakan Ada 2 Instansi Pemerintah Fasilitasinya

Editor: Andreas Eko Prasetyo
(Capture Tv One)
Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo menuturkan makna sebuah kata makar bagi anggota TNI. 

Soal Penyelundupan Senjata Soenarko, Gatot Nurmantyo Katakan Ada 2 Instansi Pemerintah Fasilitasinya

TRIBUNJAMBI.COM - Nama mantan Danjen Kopassus, Mayjen (Purn) Soenarko ikut terseret kasus penyelundupan senjata yang diduga digunakan untuk kerusuhan 21-22 Mei.

Mengomentari hal itu, mantan Panglima TNI (purn) Gatot Nurmantyo angkat bicara saat menjadi narasumber di acara Kabar Petang, Selasa (11/6/2019) malam.

Gatot mengatakan ada dua instansi pemerintahan yang turut ikut andil dalam kasus tersebut.

Mulanya, ia menanggapi soal adanya kerusuhan 21-22 Mei yang dikaitkan dengan dalang kerusuhan dan orang yang ikut menyelundupkan senjata.

"Judul dari media semuanya adalah mencari dalang kerusuhan 21-22 Mei kemudian ditutup pernyataan dari Pak Iqbal bahwa Polri tidak menggunakan peluru tajam," ujar Gatot, seperti dikutip dari saluran YouTube tvOneNews, Rabu (12/6/2019).

Baca: Cerita Viral Suami Pergoki Istri Selingkuh, Hancurkan Rumah yang Baru Dibangun Gunakan Buldozer

Baca: 11.814 Siswa SD di Kota Jambi Dinyatakan Lulus Ujian, KBM Kembali Aktif, Pasca Libur Lebaran

Baca: Tidak Dapat Dukungan Suara Caleg Gagal Minta Bongkar 4 Makam Keluarganya: Sembunyi di Rumah RT

Baca: Moeldoko Sebut Tim Mawar Telah Dibubarkan, Tidak Ada Kaitan dengan Aksi 22 Mei

Namun, menurutnya seolah-olah ada keterkaitan antara penyelundupan senjata dengan aksi 21-22 Mei.

"Jadi ini yang beberapa masalah yang ditonjolkan adalah yang pertama kali adalah tentang penyelundupan senjata oleh S tadi," kata Gatot.

"Saya perlu menyampaikan bahwa yang disampaikan ini adalah baru hasil penyidikan kepolisian Republik Indonesia yaitu pernyataan dari saksi, barang bukti yang didapatkan baru senjata, dan IT."

"Baru pernyataan dari hasil penyidikan. Kemudian dikaitkan dengan dalang kerusuhan apa kaitannya?."

Ia lalu menerangkan kenapa banyak purnawirawan yang memiliki senjata.

Baca: Sinopsis Film The Expendables 3 Bioskop Trans TV, Aksi Sylvester Stallone Jadi Pensiunan Tentara

Baca: Tak Hanya Demokrat, Gerindra Juga Dapat Tawaran Jatah Menteri Di Kabinet Jokowi-Maruf Amin

"Ini yang harus saya jelaskan bahwa dalam konteks ini satu hal hampir semua Prajurit Koppassus dan Taipur yang melaksanakan Operasi Sandi Yudha hampir dikatakan 50 persen dia punya senjata itu tapi entah di mana sekarang karena memang salah satu tugas Operasi Sandi Yudha itu adalah melakaksanakan operasi di belakang garis lawan bukan di depan."

"Tempat sarangnya musuh dia beroperasi, kemudian dia melipatgandakan dan melangsungkan perlawanan dari garis dalam, jadi bayangkan dia berangkat 3 orang ke sana dengan terpisah-pisah nanti bertemu di tempat musuh kemudian dia merekrut orang-orang yang jadi musuhnya itu."

"Dia mempersenjatai entah dari mana senjatanya ia melakukan perlawanan dari belakang, itulah Operasi Sandi Yudha."

Terkait dengan kepemilikan senjata Soenarko, Gatot mengatakan ada 2 pihak pemerintahan yang juga ikut serta dalam penyelundupan tersebut.

Halaman
12
Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved