Kebersamaan AHY dan Annisa Pohan di Rumah SBY, Konsep Klasik dan Nuansa Kayu Megah, Elegan

Komandan Satgas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono jadi sorotan beberapa waktu ini

Editor: bandot
Instagram/@agusyudhoyono
Agus Yudhoyono dan Annisa Pohan 

TRIBUNJAMBI.COM - Komandan Satgas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono jadi sorotan beberapa waktu ini.

Putra Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono ini menyita perhatian belakangan ini dengan 'Manuver' yang dilakukan Partai Demokrat usai Pilpres 2019.

AHY sebelumnya menjadi perbincangan usai pertemuan dengan Presiden Jokowi pasca Pengumuman KPU hasil Pilpres 2019. 

Pasca meninggalnya Ani Yudhoyono sang Ibunda AHY dan semakin akrab dengan kubu Jokowi-Maruf.

Lebaran kemarin AHY bersilaturahmi dengan Jokowi di Istana Negera sebelum kemudian mengunjungi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. 

Lalu seperti apa sosok AHY dalam kesehariannya saat di rumah?   

Baca: Mantan Komandan Ungkap Fakta Tim Mawar Pasca Tahun 1999, Tak Terima Tudingan Terlibat Rusuh 22 Mei

Baca: Internal Partai Demokrat Bergejolak, Max Sopacua Sindir Rachland Nashidik: Anda Mau Jadi Menteri?

Baca: Jansen Sitindaon Ungkit Alasan Partai Demokrat Kurang Setuju Prabowo Pasangan dengan Sandiaga

Rumah SBY berkonsep klasik nan megah dan elegan.

Satu sudut dalam huniannya yang menarik perhatian adalah ruang keluarga.

Ruang keluarga Annisa Pohan
dok. instagram Annisa Pohan
 
Ruang keluarga 

Sebagai ruang penyambut ketika seseorang berkunjung tak ayal membuat ruangan ini harus tampil stand out dibanding ruang lainnya.

Dengan dominasi warna krem dan langit-langit tinggi sukses membuat ruangan ini tampak megah dan mewah.

Pada dindingnya juga diberikan hiasan foto keluarga yang membuat suasana homey semakin terasa.

Potret ruang keluarga AHY
dok. instagram Annisa Pohan
Potret ruang keluarga AHY

Tak hanya itu, sentuhan shabby chic pun hadir melalui penggunaan dekorasi bunga-bunga nan vintage yang berpadu serasi dengan furnitur kayu kokoh.

Rumah AHY bernuansa kayu
dok. instagram Annisa Pohan
Rumah bernuansa kayu

Adanya bukaan yang besar pun membuat rumah ini menjadi sehat karena sirkulasi cahaya dan udaranya dapat berputar dengan baik.

Baca: Saat Ahmad Dhani Dipenjara Satu Tahun, Mulan Jameela Malah Unggah Foto Ini di Instagram

Baca: Daftar Harga Mobil MPV Sejuta Umat Mulai Mitsubishi, Wuling, Suzuki, Daihatsu, Honda, Nissan, Toyota

Baca: Bakal Lawan Yordania Timnas Indonesia Bakal Akhiri Kutukan Lawan dari Timur Tengah di FIFA Match Day

Baca: Pekerjaan Michael Kiehl Terbongkar? Penyebab Ayah Cinta Laura Dianggap Orang Penting di Indonesia

Di sisi lain ruangan ini, sebuah lukisan cantik sukses membuat ruangan makin memukau dan turut memberikan kesan tradisional.

Ruang Keluarga AHY
dok. instagram Annisa Pohan
Selain itu, furnitur-furnitur besar dan kokoh makin membuat ruangan ini terasa mewah namun tetap hangat!

Partai Demokrat Jawab Isu AHY Ditawari Kursi Menteri Jokowi

Langkah politik Partai Demokrat akhir-akhir ini kerap menjadi sorotan.

Pasalnya, meski tergabung dalam koalisi parpol pendukung pasangan calon presiden (Capres) nomor 02, Prabowo Subianto, Pilpres 2019, Partai Demokrat kini justru terlihat lebih "mesra" dengan Capres 01 Joko Widodo (Jokowi).

Hal ini setidaknya terlihat dengan adanya silaturahim Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan Jokowi dalam beberapa kesempatan.

 

Presiden terpilih Joko Widodo dijadwalkan akan bertemu dengan Komandan Komando Tugas Bersama Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) serta Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan pada hari ini, Rabu (22/5/2019).
Presiden terpilih Joko Widodo dijadwalkan akan bertemu dengan Komandan Komando Tugas Bersama Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) serta Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan pada hari ini, Rabu (22/5/2019). ((Instagram @jokowi))

 
Belum lama ini, Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhyono (SBY) juga mengaku kecewa dengan pernyataan Prabowo yang mengungkap pilihan politik mending istrinya, Ani Yudhoyono. 

Terbaru, Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat Rachland Nashidik juga mengusulkan pembubaran koalisi parpol pendukung di Pilpres 2019.

Muncul spekulasi, manuver yang dilakukan Partai Demokrat belakangan ini karena Partai Demokrat mendapat tawaran kursi menteri dari Jokowi yang ditujukan untuk AHY.

Terkait spekulasi tawaran kursi menteri untuk AHY hingga sikap politik Partai Demokrat, Sekjen DPP Partai Demokrat, Hinca Pandjaitan memberikan penjelasan. 

Sekertaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan saat memberikan keterangan pers mengenai Andi Arief yang terlibat hoaks terkait dugaan adanya tujuh kontainer berisi surat suara pemilihan umum presiden yang sudah tercoblos untuk nomor 01 di Kediaman SBY, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (4/1/2018). Menurutnya Partai Demokrat akan memberikan bantuan hukum atas kasus yang tengah dijalani Andi Arief.
Sekertaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan saat memberikan keterangan pers mengenai Andi Arief yang terlibat hoaks terkait dugaan adanya tujuh kontainer berisi surat suara pemilihan umum presiden yang sudah tercoblos untuk nomor 01 di Kediaman SBY, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (4/1/2018). Menurutnya Partai Demokrat akan memberikan bantuan hukum atas kasus yang tengah dijalani Andi Arief. ((Tribunnews/Jeprima) (Tribunnews/JEPRIMA))

Penjelasan itu disampaikan Hinca saat menjadi narasumber dalam tayangan Apa Kabar Indonesia Pagi di TVOne. 

Baca: Ternyata Mudah! Begini Cara Melacak Lokasi Pasangan Lewat WhatsApp dan IP Adress

Baca: Daftar Bukti yang Bakal Bikin MK Mendiskualifikasi Cawapres 01, Denny Indrayana Beri Jawaban Kejutan

Baca: Tim Kuasa Hukum Prabowo-Sandi Sebut Maruf Amin Tak Penuhi Syarat Sebagai Calon Wakil Presiden

Beikut rangkumannya:

1. Demokrat Ditawari Kursi Menteri untuk AHY oleh Jokowi?

Apa jawaban Hinca soal kabar AHY ditawari kursi menteri oleh Jokowi? 

Hinca menyebut silaturahmi yang dilakukan AHY kepada Jokowi dan juga pemimpin-pemimpian lain sebagai silaturahim biasa.

Hanya saja, Hinca tak memungkiri kemudian muncul opini atau persepsi publik bahwa ada perbincangan politik dalam silaturahim AHY itu.

Presiden Jokowi menerima kehadiran dua putra Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) Rabu (5/6/2019) siang untuk berlebaran.
Presiden Jokowi menerima kehadiran dua putra Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) Rabu (5/6/2019) siang untuk berlebaran. (Theresia Felisiani/Tribunnews.com)

Soal tawaran kursi menteri untuk AHY, Hinca mengaku belum mengetahui soal itu.

"Jika ditanyakan betul atau tidak tawaran itu (AHY ditawari kursi menteri,-red), saya hanya mengatakan, di Demokrat, yang saya setiap hari ada di situ, saya belum tahu tentang itu," ujar dia.

2. Tentang Posisi Demokrat Ke Depan

Hinca menjelaskan saat ini Demokrat menyiapkan langkah partai untuk ke depan.

Terlebih setelah Lebaran ini akan 200 lebih Pilkada baik ditingkat kabupaten/kota maupun provinsi.

Hinca melanjutkan, ia membaca gestur politik Jokowi kedepan yaang ia sebut sebagai united goverment sebagai langkah yang tepat.

Pilihan itu dianggap tepat sehingga saat 2024 nanti, Jokowi bisa mentransformasi kepemimpinan kepada orang yang tepat. 

"Berkali-kali ia menyebut orang muda akan muncul, saya kira milenial hari ini juga harus diberi ruang untuk itu," ujar Hinca.

3. Tudingan Abu-abu

Soal tudingan sikap Partai Demokrat yang dianggap dalam posisi abu-abu, secara berkelakar, Hinca menceritakan sebuah candaan.

Capres Prabowo Subianto saat bertakziah ke kediaman SBY di Puri Cikeas atas meninggalnya Ani Yudhoyono, Senin (3/6/2019).
Capres Prabowo Subianto saat bertakziah ke kediaman SBY di Puri Cikeas atas meninggalnya Ani Yudhoyono, Senin (3/6/2019). ((TRIBUNNEWS/REZA DENI))

"Barangsiapa bilang Demokrat itu abu-abu, itu fitnah. Karena Demokrat itu biru," ujar dia kemudian tertawa.

Soal posisi penyimbang, Hinca menegaskan, posisi penyimbang bukanlah sekedar pemain cadangan. 

Ketika dunia didominasi dua kekuatan yakni kekuatan blok barat dan blok timur, Presiden Soekarno justru memerankan gerakan non blok yang memberi manfaat pada perdamaian dunia. 

"Demokrat siap apa saja, demi bangsa dan negara," ujar dia.

(Tribunnews.com/Daryono)

Sumber: TribunStyle.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved