PRAJURIT Kopassus Hilang 18 Hari di Hutan Papua, Diikuti 3 Sosok Gaib: Alami Hal Tak Masuk Akal
TRIBUNJAMBI.COM - Pasukan Komando Khusus atau lazim disebut Kopassus merupakan kebanggan Korp Baret Merah.
Selama 18 hari tersesat di dalam hutan, akhirnya prajurit tersebut ditemukan oleh warga pedalaman dalam kondisi selamat.
Baca: Tak Hanya Kopi Gayo, 7 Kuliner Khas Aceh Ini Wajib Jadi Oleh-oleh Saat Mudik Lebaran
Saat itu, kondisi tubuhnya hanya tinggal tulang berbalut kulit. Matanya terus berputar liar dan telapak kaki yang bengkak akibat tertancap potongan kayu.
Yang membuat merinding, ternyata dalam mata prajurit tersebut selama tersesat di hutan, dia merasa diikuti tiga sosok tak terlihat.
Menurut penuturannya, tiga sosok tak terihat itu muncul saat matahari sudah terbenam. Satu memijati kaki, satu memijati pundak dan satu lagi berbagi rokok dengan prajurit tersebut.
Kopassus 'si Baret Merah'
Meski dalam kondisi yang memprihatinkan, dokter yang memeriksa menyatakan prajurit tersebut bebas dari penyakit malaria dan cacing tambang.
Baca: SEMBILAN Artis Lokal Berjaya Main Film di Negeri Paman Sam, No 8 Ternyata PNS Guru Bahasa Inggris
Apa syarat menjadi Kopassus?
Pertanyaan ini kerap terlontar, namun tidak terjawab.
Anggota Kopassus dianggap memiliki kemampuan khusus. Seperti bergerak cepat di setiap medan, menembak dengan tepat, pengintaian dan antiteror.
Menjadi anggota Kopassus merupakan kebanggaan bagi setiap pasukan TNI AD. Pasalnya, untuk menjadi prajurit Kopassus bukan hal mudah.
Baca: DIPICU Gaji Rendah, Oknum Pramugari Jadi Pemuas Nafsu Pilot, Tarifnya Segini 1 X Layanan
Pasukan baret merah ini digadang-gadang sebagai satu pasukan yang terbaik di dunia.
Setidaknya, calon anggota Kopassus harus bisa lari 2,4 kilometer dengan waktu 12 menit, 40 kali push up dalam semenit, tidak takut ketinggian dan lainnya.
Bagaimana proses perekrutannya?
Untuk mendapatkan baret merah dan brevet komando kebanggaan korps tersebut, prajurit harus melewati pelatihan khusus yang nyaris melewati kemampuan batas manusia.
Tahap pertama, Tahap Basis.
Baca: Usai Cuti Lebaran Gelombang Pertama, Prajurit Korem 042/Gapu Kembali Bina Fisik
Yaitu pemusatan pelatihan di Pusat Pendidikan Pelatihan Khusus, Batujajar, Bandung.