PRAJURIT Kopassus Hilang 18 Hari di Hutan Papua, Diikuti 3 Sosok Gaib: Alami Hal Tak Masuk Akal

TRIBUNJAMBI.COM - Pasukan Komando Khusus atau lazim disebut Kopassus merupakan kebanggan Korp Baret Merah.

Editor: ridwan
Kolase/TribunJambi.com
Kopassus dan KKB 

TRIBUNJAMBI.COM - Pasukan Komando Khusus atau lazim disebut Kopassus merupakan kebanggan Korp Baret Merah.

Untuk memperoleh baret merah, harus melalui seleksi yang sangat berat dan ketat.

Kopassus sudah kenyang pengalaman di berbagai operasi militer. Berbagai misi dan pertempuran sukses dengan gemilang.

Personel yang direkrut pasukan elite TNI AD ini merupakan sosok pilihan yang berkemampuan di atas rata-rata.

Setelah para prajurit dinyatakan lulus melewati werving atau rangkaian tes kesehatan, fisik, akademi dan psikologi, mereka kerap mendapat penugasan sulit.

Baca: JOJO Susul Anthony Ginting ke Semifinal Australian Open 2019, Kalahkan Lin Dan Langsung Dua Gim

Beberapa operasi militer yang terkenal dan melibatkn Kopassus, di antaranya Operasi Trikora, Operasi Dwikora, Operasi Seroja, pemberantasan PRRI/Permesta hingga pembebasan sandera pesawat Garuda Woyla di Thailand.

Kejadian di luar nalar

Dalam penugasan, para prajurit musti menghadapi ganasnya kondisi alam. Bahkan ada prajurit Kopassus mengalami kejadian di luar nalar.

Baca: PENERIMAAN CPNS 2019 Setelah Lebaran, BKN Umumkan 254 Ribu ASN Dibutuhkan, Cek Rinciannya

Seperti dikisahkan satu di antara anggota yang bertugas di Papua.

Dilansir dari buku "Kopassus untuk Indonesia"karangan Iwan Santosa dan EA Natanegara, satu di antara prajurit Kopassus mengalami pengalaman mistis yang tak lazim.

Saat itu, sang prajurit ditempatkan sebagai komandan pos TNI di Timika.

Itu merupakan satu di antara pos yang waktu itu sangat rawan karena keberadaan pentolan Organisasi Papua Merdeka (OPM) pimpinan Kelly Kwalik dan Thadeus Yogi.

Baca: BEGINI Isi Chat Baim Wong Saat PDKT di IG, Paula Sempat Dikerjai Mertua: Bikin Keringat Dingin

Pasukan tersebut lalu diperintahkan untuk menggerebek markas OPM yang berjarak enam hari jalan kaki dari pos TNI di Timika.

Tim berangkat ke lokasi pada bulan Oktober, yang juga bertepatan dengan musim penghujan.

Saat hari kelima perjalanan, mereka bertemu sungai dengan arus yang sangat deras.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved