Kasus Mutilasi
Korban Pembunuhan di Sumsel Dimutilasi Saat Masih Hidup? Ini Jawaban Dokter Forensik RS Bhayangkara
Bagaimana pelaku melakukan mutilasi kepada Kariman, apakah saat dia masih hidup atau sudah meninggal baru dimutilasi?
TRIBUNJAMBI.COM, PALEMBANG - Kariman yang merupakan korban pembunuhan di Ogan Ilir, Sumatera Selatan, ditemukan dalam kondisi telah dimutilasi pada kepala dan tangan.
Bagaimana pelaku melakukan mutilasi kepada Kariman, apakah saat dia masih hidup atau sudah meninggal baru dimutilasi?
Dokter forensik rumah sakit Bhayangkara, Kompol dr Mansuri Spkf yang memimpin proses autopsi menyebut pihaknya belum bisa mengambil kesimpulan saat ini.
Tim forensik RS Bhayangkara Palembang sudah melakukan autopsi terhadap jenazah korban mutilasi di Ogan Ilir Sumatera Selatan itu pada Jumat (7/6/2019).
Baca: Kasus Mutilasi di Ogan Ilir Sumsel, Korban Tak Pulang Sejak 5 Juni, Kepala dan Tangan Telah Putus
Baca: Dibaiat Oleh Abu Bakar Al Baghdadi, RA Pelaku Bom Kartasura Ternyata Ajak Ayah Ibu Untuk Gabung ISIS
Baca: Alvin Faiz Mengaku Lebih Bahagia Lebaran Tanpa Ustaz Arifin Ilham, Ini Alasannya
Baca: Kepala dan Tangan Karoman Korban Mutilasi di Ogan Ilir Sumsel Belum Ditemukan, Dikenali Lewat Baju
Proses autopsi memakan waktu selama empat jam.
Kompol dr Mansuri Spkf mengatakan, hasil pemeriksaan ditemukan banyak luka di bagian kaki korban.
Dugaan sementara, ungkapnya, luka itu akibat senjata tajam.
"Tapi hasil otopsi masih akan diolah lagi untuk mengetahui apakah ada penyebab lain dari kematian korban selain dari senjata tajam," ujarnya.
Termasuk kronologi mutilasi yang dialami korban, dr Mansuri juga masih belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut.
"Kami belum bisa memastikan kapan korban dimutilasi," ungkapnya.
"Apakah dalam kondisi masih hidup atau sudah meninggal karena itu masih akan didalami lagi," terangnya.
Pihak rumah sakit Bhayangkara juga sudah mengambil sampel darah dari jenazah pria agar nantinya dicocokkan dengan pihak yang mengaku sebagai anggota keluarganya.
"Kalau untuk keluarga bisa kami ambil dari cairan pipi atau dari darah dari diduga istri dan diduga anak dari mister X kemudian akan dicocokkan," ujarnya.
Namun kini belum ada pihak keluarga jenazah yang datang ke rumah sakit Bhayangkara.
"Jadi bagi yang merasa sebagai keluarga jenazah, kita harapkan senin nanti untuk datang ke RS Bhayangkara agar dilakukan wawancara dan pengambilan sampel untuk DNA," tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, penemuan mayat korban pembunuhan dan mutilasi, Kariman (40) mengagetkan warga Pinang Mas, Kecamatan Sungai Pinang, Kabupaten Ogan Ilir (OI).
Pihak keluarga mengaku tidak percaya dengan kematian korban yang dikenal tidak memiliki musuh.
"Suami saya kerjanya setiap cari nafkah dan tidak pernah ada masalah dengan siapapun. Tidak pernah," kata Mardiah, istri korban di lokasi penemuan jenazah, Kamis (6/6/2019).
Pada malam sebelum Karoman ditemukan tidak bernyawa, korban pamit pada istri hendak mencari ikan di telaga desa setempat.
Namun hingga larut malam, korban tak kunjung pulang hingga keesokan harinya korban ditemukan tidak bernyawa dengan kondisi kepala dan kedua tangan hilang.
"Kata anak pertama saya, suami saya tidak ada, hanya ada perahu buat cari ikan. Jam 10 dapat kabar ada mayat suami saya dekat telaga dekat sawah," kata Mardiah.
Karoman meninggal secara mengenaskan.
Baca: PRESIDEN Soekarno Lolos Percobaan Pembunuhan Saat Salat Ied, Ada Sosok Gaib: Sniper Melihat Bayang2
Baca: CPNS 2019: BKN Umumkan Butuh 254 Ribu PNS, Berikut Rincian dan Syarat yang Dibutuhkan
Baca: Sesudah Jokowi dan Megawati Kapan AHY Silaturahmi ke Prabowo, Jansen Sitindaon: Prabowo Open House?
Baca: Kepala dan Tangan Karoman Korban Mutilasi di Ogan Ilir Sumsel Belum Ditemukan, Dikenali Lewat Baju
Ia meninggalkan 5 orang anak yang masih kecil, yakni Agus Triadi (15 tahun), Ahmad Komar (11 tahun), Fitrianti (9 tahun), Nurul Usna (5 tahun) dan Miftahul Jannah (2 tahun)