FAKTA Terbaru, Rusia Disebut Tembak Jatuh Malaysia Airlines MH17, Mahathir: 'Mana Buktinya'

TRIBUNJAMBI.COM - Munculnya tuduhan Rusia yang telah menembak pesawat Malaysia Airlines MH17 pada 2014

Editor: ridwan
BBC
Pesawat Malaysia Airlines MH17 yang jatuh pada Juli 2014 menewaskan seluruh 298 penumpang dan awaknya. 

Tudingan itu kemudian membuat seorang pilot Angkatan Udara Ukraina, Kapten Vladyslav Voloshyn, bunuh diri pada Maret tahun lalu lalu.

Voloshyn menderita depresi setelah dia dituduh sebagai orang yang menembakkan rudal sehingga menghantam pesawat MH17 tersebut.

Baca: Pasukan Inggris Kalang Kabut Hadapi Kopassus, 1 Dikubur di Hutan Kalimantan, Sisanya Lari Ketakutan

Penyelidikan yang dipimpin Belanda menyatakan, pesawat Malaysia Airlines MH17 ditembak dengan rudal milik Rusia.

Wilbert Pauliseen, pejabat Tim Investigasi Gabungan (JIT) berkata, rudal Buk yang ditembakkan milik Brigade Anti-serangan Udara Rusia ke-53.

Brigade tersebut didirikan pada 1967 di Armenia, brigade tersebut sempat dikirim ke Jerman Timur untuk menghadapi Perang Dingin.

Baca: Jokowi Bertemu Para Purnawirawan Pasca-Kerusuhan 22 Mei, Moeldoko Ungkap Tujuan Pertemuan Itu

Pasukan matra darat itu kemudian ditarik dari Jerman Barat pada 1992, dan hingga kini bermarkas di kawasan Kursk.

"Semua kendaraan pengangkut rudal itu bagian dari militer Rusia," kata Pauliseen dilansir dari Daily Mirror Kamis (24/5/2018).

Sebelumnya di Oktober 2015, Dewan Keselamatan Belanda mengatakan kalau pesawat Boeing 777 tersebut ditembak dengan sistem pertahanan Buk.

September 2016, JIT juga memperoleh kesimpulan serupa yang membuat Rusia melalui juru bicara Dmitry Peskov mengklarifikasi.

Baca: Dekati Lebaran, Semua Busana Muslim Diskon Hingga 75 Persen di Matahari Lippo Plaza Jambi

"Kami tidak bisa menerima kesimpulan akhir yang mereka (JIT) katakan. Saya bertaruh mereka belum melihat keseluruhan bukti," kata Peskov saat itu seperti dikutip BBC.

MH17 yang mengangkut 283 penumpang dan 15 kru ditembak ketika tengah terbang dari Amsterdam ke Kuala Lumpur, Malaysia, pada 17 Juli 2014.

Pesawat itu ditembak ketika terjadi bentrokan antara pasukan pemerintah Ukraina dengan pemberontak yang mendukung Rusia.

Penyelidikan pun digelar dengan membentuk satuan tugas JIT beranggotakan Belanda, Belgia, Australia, dan Malaysia.

Baca: Daftar Lengkap Mutasi TNI, 9 Jenderal Naik Pangkat 53 Perwira Tinggi Promosi

Kremlin berkali-kali mengklaim tidak melakukan tembakan, dan menuduh Ukraina sebagai negara yang harus bertanggung jawab.

Tudingan itu kemudian membuat seorang pilot Angkatan Udara Ukraina, Kapten Vladyslav Voloshyn, bunuh diri pada Maret lalu.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved