Pilpres 2019
Pembunuh Bayaran Jadikan Pimpinan Lembaga Survei Target Mati Pertama, Polisi Ungkap Profil 6 Pelaku
Pembunuh Bayaran Jadikan Pimpinan Lembaga Survei Target Mati Pertama, Polisi Ungkap Profil 6 Pelaku
Pembunuh Bayaran Jadikan Pimpinan Lembaga Survei Target Mati Pertama, Polisi Ungkap Profil 6 Pelaku
TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Setelah menangkap beberapa pelaku kerusuhan dan juga pelaku penyelundupan senjata untuk digunakan mengeksekusi beberapa tokoh nasional dan pimpinan lembaga survei.
Mabes Polri mengungkap dugaan upaya pembunuhan kepada empat tokoh nasional dan satu pimpinan lembaga survei yang direncanakan enam tersangka pemilik senjata api ilegal.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan satu orang pimpinan lembaga survei menjadi target pertama.
Baca: Nilai Prabowo-Sandi akan Menang di MK, Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun Ungkap Kemungkinan Itu
Baca: Tahun 2019 Pemprov Jambi Dapat Anggaran Rp 400 M Untuk Replanting 15.700 Hektar Sawit di 7 Kabupaten
Baca: Tayang di Bioskop, Via Vallen & Luna Maya Malah Unggah Cuplikan Aladdin, Terancam 8 Tahun Penjara?
Baca: NENEK 70 Tahun Ini Terlihat Seperti Usia 30 Tahunan: Ini Alasan Tak Konsumsi Gula Bikin Awet Muda
“Jadi pimpinan lembaga survei itu disuruh hajar dulu, kemudian dikasih uang. Motifnya masih kami dalami,” ungkap Dedi di Kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (28/5/2019).Dedi menduga pimpinan lembaga survei tersebut menjadi target upaya pembunuhan berkaitan dengan institusinya, di mana lembaga survei bisa menggiring opini publik lewat hasil survei.
Baca: Analisis Refly Harun Ahli Hukum Tata Negara, Prabowo-Sandiaga Bisa Menang MK Bila Hal Ini Terjadi
Baca: VIDEO Live Streaming Final Liga Champions antara Tottenham vs Liverpool Siaran Langsung RCTI di HP
“Ya bisa jadi ke arah situ, mereka (pelaku) kan sudah analisis, mereka profesional,” tegas Dedi.
Dedi menyatakan pihaknya akan terus menelusuri siapa aktor intelektual dan penyandang dana dari rencana tersebut.
Baca: 5 Tanda Alam Datangnya Malam Lailatul Qadar, Ini Penjelasan Ustaz Abdul Somad & Quraish Shihab
Baca: SIAPA Irfansyah, Salah Satu Pembunuh Bayaran Aksi 22 Mei, Istri Sebut Sering Kawal Seseorang
“Dari enam tersangka kan ada HK sebagai leader, HK ini dipesan oleh aktor intelektual, yang desain semua rencana, dan ada penyandang dana di atasnya,” kata Dedi.
Selain menyita berbagai jenis senjata api dan rompi antipeluru, polisi juga berhasil mengamankan sejumlah mata uang asing dollar Singapura yang nilainya sekitar Rp 150 juta sebagai bagian dari janji pemberian uang.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Mabes Polri Sebut Pimpinan Lembaga Survei Jadi Target Pertama
Profil 6 Pembunuh Bayaran yang Mengincar 4 Tokoh Nasional & 1 Pimpinan Lembaga Survei
Mabes Polri menangkap enam tersangka dalam kasus kepemilikan senjata api ilegal yang akan digunakan di aksi 22 Mei 2019.
Kadiv Humas Polri Irjen Muhammad Iqbal mengatakan, keenam tersangka, satu di antaranya perempuan, adalah kelompok berbeda seperti yang pernah diungkap Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Menkopolhukam Wiranto beberapa waktu lalu.
Kelompok tersangka yang diungkap Kapolri dan Menkopolhukam memang menggunakan senjata api tapi targetnya menembak salah satu pengunjuk rasa sebagai martir.
Baca: WN Jepang Alami Kejang dan Akhirnya Tewas di Pesawat, Saat Otopsi Perut Penuh Narkoba
Baca: Sinopsis Film Twilight Saga: Eclipse di TransTV, Vampir Haus Darah Dendam Dengan Bella Kejar Bella
Baca: SIMAK Cara Ampuh Cegah Mabuk Perjalanan Saat Mudik Lebaran, Duduk di Depan hingga Minum Air Putih
Dengan adanya martir, petugas kepolisian yang berikutnya akan menjadi sasaran kesalahan dengan jatuhnya korban tewas.
Tapi sebelum itu terjadi para tersangka dalam kelompok ini sudah ditangkap.

Sementara apa yang Iqbal paparkan kepada media, Senin (27/5/2019) adalah kelompok berbeda.
"Kasus kepemilikan senjata api ilegal ini yang akan digunakan dalam aksi kerusuhan 21 dan 22 Mei dan rencana pembunuhan," ungkap Iqbal dalam konferensi pers di Kemenkopolhukam.
Keenam tersangka yang sudah ditangkap, yakni HK, AZ, IR, TJ, AD, semuanya laki-laki dan terakhir AV alias VV seorang perempuan.
Peran mereka berbeda: empat orang sebagai eksekutor alias pembunuh bayaran dan sisanya penyuplai atau penjual senjata.

Tersangka pertama HK beralamat di Perumahan Visar, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor.
"HK ini perannya adalah leader, mencari senjata api sekaligus juga mencari eksekutor, Tapi juga sekaligus menjadi eksekutor," ungkap Iqbal.
Menurut dia, HK juga ikut memimpin timnya turun pada aksi 21 Mei 2019.
"Jadi yang bersangkutan itu ada pada tanggal 21 tersebut dengan membawa sepucuk senpi revolver Taurus cal 38," imbuh dia.
HK menerima uang Rp 150 juta dari seseorang yang masih diselidiki Mabes Polri.
Tersangka ditangkap pada Selasa 21 Mei 2019 sekira pukul 13.00 WIB di lobi Hotel Megaria, Menteng, Jakarta Pusat.
"Tersangka yang kedua yaitu AZ," ungkap Iqbal.
AZ beralamat di Kelurahan Serua, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan.
Ia berperan mencari eksekutor dan sekaligus sebagai eksekutor.
Polisi menanglap tersangka AZ pada Selasa 21 Mei 2019 sekitar pukul 13.30 WIB di Terminal 1C Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang Kota.
"Tersangka ketiga IR. Alamat Kelurahan Sukabumi Selatan, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Berperan sebagai eksekutor menerima uang Rp 5 juta," jelas Iqbal.
Polisi menangkap IR pada Selasa 21 Mei 2019 sekira pukul 20.00 WIB di Pos Peruri, kantor security di Jalan KPBD Sukabumi Selatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Baca: Mudik Lebaran 2019, Gubernur Jambi Fachrori Umar Minta Jembatan Timbang Dijadikan Rest Area
Baca: Tanda-tanda Leukemia yang Harus Diketahui oleh Wanita, Mulai Kulit Pucat hingga Selalu Lelah
Baca: Presiden Joko Widodo Tetapkan Tanggal 3,4 dan 7 Juni Sebagai Cuti Bersama Hari Raya Idul Fitri 2019
Baca: Pengumuman UTBK SBMPTN 2019 Gelombang 2 Hari Ini, Ini Link dan Petunjuk Pendaftaran
Tersangka keempat berinisial TJ, beralamat di Cibinong, Bogor, Jawa Barat.
"Berperan sebagai eksekutor dan menguasai senpi rakitan laras pendek cal 22 dan senpi rakitan laras panjang cal 22.
Tersangka menerima uang Rp 55 juta," beber Iqbal.
Polisi menangkap TJ pada Jumat 24 Mei 2019 sekira pukul 08.00 WIB di parkiran Indomaret, Sentul, Citeureup, Bogor.
Berdasar hasil pemeriksaan urine, TJ positif mengandung amfetamin dan metamfetamin.
Kadang-kadang, terang Iqbal, orang yang ingin keberaniannya meningkat menggunakan narkoba.
Tersangka kelima AD, beralamat di Rawabadak Utara, Kecamatan Koja, Jakarta Utara.
"Dia berperan penjual tiga puncuk senpi," ucap Iqbal.
Senjata api yang dimaksud di antaranya pertama senpi rakitan Meyer, senpi rakitan laras panjang, senpi rakitan laras pendek.
Semua senjata itu dijual AD kepada tersangka HK.
AD menerima uang hasil penjualan senpi rakitan sebesar Rp 26,5 juta.
Polisi menangkap AD pada Jumat 24 Mei sekira pukul 08.00 WIB di daerah Swasembada, Jakarta Utara.
Hasil pemeriksaan urine positif amfetamin, metamfetamine dan benzodiazepin.
"Tersangka keenam AV beralamat di Kelurahan Rajawali, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan," lanjut Iqbal.
Ia berperan sebagai pemilik dan penjual senpi revolver ilegal Taurus kepada tersangka HK.
"Ini seorang perempuan. Yang tadi lima laki-laki," ungkap Iqbal.
Tersangka AV menerima hasil penjualan senpi sebesar RP 50 juta.
Polisi menangkap AV pada Jumat 24 Mei 2019 di Bank BRI Jalan Thamrin Jakarta Pusat.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Profil 6 Pembunuh Bayaran dan Penyuplai Senjata yang Ditugaskan untuk Habisi 4 Tokoh Nasional
IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:
NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:
IKUTI FANSPAGE TRIBUN JAMBI DI FACEBOOK: