Pilpres 2019

Posisi Prabowo Bisa Unggul 55 Persen di MK Menurut Mahfud MD, Bila Hal Seperti Ini Terjadi

Menurut Mahfud MD, kemungkinan Jokowi-Maruf bisa kalah dan Prabowo-Sandi mendapatkan 55 persen.

Editor: Duanto AS
Kompas.com
Mahfud MD, pakar hukum tata negara. 

Awalnya mereka enggan menempuh jalur penyelesaian sengketa Pilpres lewat Mahkamah Konstitusi.

Namun sekarang Prabowo-Sandi bersedia menyelesaikan sengketa Pilpres di Mahkamah Konstitusi.

Oleh karena itu, Mahfud MD menyebut, aksi massa di depan kantor Bawaslu RI tidak ada kaitannya dengan Pilpres 2019.

Jokowi dan Prabowo dalam debat capres ke 2
Jokowi dan Prabowo dalam debat capres ke 2 (grid)

Melainkan aksi yang murni dilakukan oleh para pengganggu keamanan.

Selain itu, Mahfud MD menyebut aksi massa ini juga tidak berkaitan dengan aksi bela Islam.

Sehingga Mahfud MD mengimbau kepada segenap pihak untuk tidak terprovokasi oleh kabar simpang siur yang dihembuskan dari aksi massa di depan kantor Bawaslu.

"Ini bukan lagi konflik antar peserta Pilpres atau kontestan Pemilu," kata Mahfud MD, di Kompas TV, Rabu (22/5/2019).

"Karena kontestan Pilpresnya, misalnya Pak Prabowo sudah menyatakan akan lewat jalur hukum."

"Sehingga gerakan-gerakan yang sekarang ini sudah tidak mengunakan legal standing atau penaggungjawab Pak Prabowo dan kawan-kawan dengan tim BPN-nya."

"Sehingga ini adalah gerakan pengganggu kemanan, bukan kontestan pemilu."

"Karena kalau ditanyakan ini sudah tidak ada lagi orangnya Prabowo yang secara formal terlibat di situ, secara formal ya."

"Kalau ada orang-orang yang selama ini membela pasti perorangan karena BPN sendiri sudah bilang tidak akan ikut jalur-jalur inkonstitusional dan menyatakan akan lewat Mahkamah Konstitusi."

"Yang kedua, gerakan ini tidak ada kaitannya dengan bela Islam."

"Teriakan-teriakan yang muncul dari massa itu kan muncul 'orang Islam ditembak oleh aparat dan sebagainya' itu tidak ada kaitannya dengan bela Islam."

Mahfud MD
Mahfud MD (Instagram @mohmahfudmd)

"Lebih banyak menurut saya adalah provokasinya."

"Oleh sebab itu, mari kita mengimbau seluruh warga masyarakat untuk tidak terprovokasi, seakan-akan bela rakyat, seakan-akan bela Islam."

"Sebenarnya ini adalah gerakan pengganggu keamanan."

"Rakyat harus dilindungi dan ditenteramkan oleh aparat."

Berdasarkan informasi yang didapatkan oleh Mahfud MD, ada oknum yang sengaja memprovokasi dan melakukan penembakan terhadap massa aksi.

Namun tembakan tersebut bukan berasal dari pihak aparat.

Melainkan dari oknum massa yang sengaja memprovokasi.

"Menurut informasi yang saya dangar dari kedua belah pihak sekarang yang menjadi korban itu, bukan menggunakan senjata yang dipakai oleh polisi."

"Itu senjata dari tengah-tengah kerumunan massa juga."

"Sehingga masyarakat jangan terprovokasi seakan-akan polisi yang menembaki," kata Mahfud MD. (*)

Simak video Mahfud MD selengkapnya di bawah ini:

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Mantan Ketua MK Mahfud MD Jelaskan Prabowo Bisa Berbalik Ungguli Jokowi dengan Perolehan 55 Persen dan tribun-timur.com dengan judul Mahfud MD Tetiba Bela Prabowo, Sebut Aksi Massa di Depan Bawaslu Tak Ada Hubungannya dengan Pilpres

Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co dengan judul "Hitung-hitungan Mahfud MD jika Gugatan Angka di MK, Prabowo Bisa Saja 55%, Jokowi 45%"

 Cindy Permadi Reporter Kompas TV yang Siaran Langsung Aksi 22 Mei Jadi Viral, Ini Sosoknya

 Begini Penampakan Wajah Anak Bopak Castello yang Disebut Wajah Bule, Lahir dari Istri Pertama

 Tabir Dalang Kerusuhan Mulai Terungkap, Eks Panglima TNI Ungkap 3 Tersangka Penyelundup Senjata

 Inilah 4 Fakta tentang Sosok Budiono yang Diduga Memfasilitasi Aksi 22 Mei, Menampung Massa

 Penyebab Anak Bopak Castello Berwajah Bule Terungkap, Rumah Tangga Pelawak Indonesia Kisruh

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved