AM Hendropriyono Sebut Massa Demo 22 Mei Kekuatannya Sudah 'Ompong', Analisis Mantan Kepala BIN

Mantan Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) AM Hendropriyono menyebutkan massa demo 22 Mei 2019 diperkirakan telah berkurang kekuatannya

Editor: bandot
Warta Kota/Alex Suban
Mantan Kepala BIN Haji Abdullah Makhmud Hendropriyono 

"Yang tadinya pejabat, dicopot enggak mau, bekas menteri dicopot, masa sampai segitunya. Sudahlah, gantian sama yang muda," kata Hendropriyono.

Menurut dia, mereka adalah orang-orang yang tak mampu berpikir jernih lagi.

Hendropriyono menyebut, mereka adalah orang-orang yang rela mengorbankan apa pun demi sebuah nama dan jabatan.

"Yang ingin dapat nama, singgasana. Saya tidak mengerti kenapa sampai hati mengorbankan anak-anaknya sendiri, untuk apa?" kata Hendropriyono.

Hendropriyono sebut politik jalanan tidak dibenarkan dalam Pancasila

Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), AM Hendropriyono menyebutkan politik jalanan atau demonstrasi di jalanan yang akan melakukan aksinya di Komisi Pemilihan Umum dan Bawaslu menjelang pengumuman hasil Pemilu oleh KPU pada 22 Mei 2019 tidak dibenarkan dalam Pancasila.

"Politik jalanan atau demonstrasi di jalanan, baik damai maupun tidak damai tidak dibenarkan oleh Pancasila, politik jalanan seperti ini," kata Hendropriyono dalam sambutannya pada Acara Musyawarah Besar Kaum Muda Indonesia, di Gedung Joeang 45, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (19/5/2019).

Oleh karena itu, dirinya meminta agar masyarakat yang mendukung salah satu pasangan capres-cawapres untuk menghentikan pemikiran anehnya (aksi politik jalanan).

Baca: Lowongan Kerja BUMN PT Taspen Batas Rekrut 31 Mei 2019, Siapkan Syarat dan Tata Cara Daftar Disini

Baca: LIVE STREAMING PSM Makassar vs Semen Padang - Semen Padang Tanpa 2 Pemain Andalan

Baca: Jadwal Final Liga Champions antara Tottenham Hotspurs vs Liverpool Live Streaming RCTI Nonton di HP

Baca: Tersangkut Kasus Makar, Lieus Sungkharisma Ditangkap Polisi, 5 Fakta Penangkapan Aktivis Sosial

"Saya merasa agak malu karena sebagai generasi penerus bangsa kecolongan dan kalian anak-anakku mengingatkan bahwa kami kecolongan. Sudah menyusup masuk ke berbagai sendi kebangsaan kita terutama di bidang pendidikan," kata Hendropriyono.

Hendropriyono pun bersyukur kaum muda yang menggelar acara Musyawarah Besar ini tidak ikut-ikutan untuk turun ke jalan melakukan aksi pawai atau lainnya menjelang penetapan pemenang Pilpres oleh KPU.

"Alhamdulillah bahwasanya ternyata kaum muda bangsa Indonesia sadar untuk kembali mengukuhkan pancasila sebagai dasar filsafat bagi negara bangsa ini," kata Hendropriyono.

Hendropriyono mengatakan, ini adalah suatu bentuk kesadaran nasional yang luar biasa di tengah hiruk pikuknya kita, diterpa prakara ideologi asing yang berbahaya.

Hendropriyono bersyukur karena kaum muda bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke terwakili pada ini hari untuk mencetuskan sesuatu yang mengoreksi generasi penerus dalam acara yang bertema Kesadaran Nasional ini.

Rencananya, massa pendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno akan aksi Menjaga Kedaulatan Rakyat Indonesia dari Kecurangan Pemilu 2019 di Kantor KPU pada 22 Mei 2019.

Tidak akan pengaruhi rakyat

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved