GUBERNUR Babel Kisahkan Pernah Ditempeleng CPM, Ambil Foto Jenderal Idolanya Terobos Pengawalan

TRIBUNJAMBI.COM, BANGKA - Kisah yang tak terlupakan Gubernur Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman saat ditempeleng CPM (polisi militer).

Editor: ridwan
dahlan dahi/tribunnews
Ilustrasi - Persiapan pengamanan 

TRIBUNJAMBI.COM, BANGKA - Kisah yang tak terlupakan Gubernur Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman saat ditempeleng CPM (polisi militer).

Pengalaman konyol itu ia peroleh saat berusaha menerobos ketatnya pengawalan terhadap satu sosok idolanya, yaitu Tri Sutrisno. Rupanya Erzaldi muda ingin mengabadikan Try Sutrisno dengan tustel (kamera) miliknya.

Sejak kecil, pria kelahiran Pangkalpinang, Lahir: Pangkalpinang, 31 Oktober 1969 ini memang bercita-cita menjadi tentara. Suami Hj Melati Erzaldi, SH ini bahkan secara lugas mengaku mengikuti tes masuk AKABRI.

Baca: Hingga Hari ke-10 Ramadhan, 4 Kebakaran Terjadi di Bungo, Damkar Imbau Warga Hati-hati Saat Memasak

"Berturut-turut saya mencoba tes dua kali pada kurun 1988-1992, dan semuanya gagal," kata orang pertama di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ini.

Erzaldi kecil memang gemar bermain perang-perangan bersama teman mainnya. Dari situlah, keinginan menjadi tentara terpupuk, meski Tuhan memberikan jalan lain dari perjalanan hidupnya.

Cita-cita menjadi tentara ini jugalah yang membuat sejumlah tokoh militer nasional menjadi sosok inspirasinya, selain tentunya kedua orangtuanya yang sejak mendidiknya hidup disiplin.

Baca: Live iNews TV, Line Up Persija Jakarta vs Shan United di Piala AFC Kick Off 20.30 WIB

Ia menyebut nama Try Sutrisno dan Prabowo Subianto adalah sosok yang diidolakan, selain Akbar Tanjung dan BJ Habibie.

"Dengan Pak Try Sutrisno saya pernah berdialog langsung saat beliau berkunjung ke Bangka Tengah. Di situ saya cerita saat ditempeleng pengawalnya dan beliau tertawa mendengar serita saya," kata mantan Bupati Bangka Tengah dua periode ini.

Cita-cita menjadi ABRI tertanam di diri Bapak tiga anak ini sejak ia duduk dibangku Sekolah Dasar. Ia juga mengaku tak pernah berpikir menjadi bupati apalagi gubernur, sebagaimana garis tangan menjadikannya orang pertama di kepulauan Bangka Belitung saat ini.

Baca: Video Detik-detik Begal Mau Merampas Motor Tapi Gagal, Wajahnya Sempat Terekam Kamera

Kuatnya cita-cita menjadi ABRI ini diperjuangkan dengan serius oleh Erzaldi. Selain berlatih fisik dan akademis, ia juga sangat percaya dengan kekuatan doa. Agar cita-citanya terwujud, Erzaldi menjalankan doa dan amalan secara islam.

Putus asa
Namun lantaran gagal, ia mengaku sempat putus asa dan mangkel.

"Saya sampe berpikir ngape Allah dak nolong padahal semua hal yang diajarkan dalam Islam sudah saya lakukan. Semacam putus asa, tapi itu hanya berlangsung 2-3 minggu, saya tetap salat tapi saya salat ada rasa mangkel," kata Erzaldi sembari menerawang mengenang kisah masa lalunya.

Baca: KISAH Janda Ditipu Brondong yang Dikenal via Facebook, Mahkota Direnggut, Mobil Dibawa Kabur

Namun lepas dari itu, ia mengaku memperoleh pembelajaran, pengalaman pribadi yang sangat luar biasa. Erzaldi yang saat itu sudah mulai beranjak dewasa mulai menata impiannya lagi, melanjutkan kuliah setelah kesempatannya habis untuk mengikuti ABRI, tapi cita-citanya tetap sama menjadi pemimpin.

Baginya, apa yang telah terjadi pada dirinya mengalir begitu saja, ia menyebutnya sebagai Jalan Tuhan. Sembari berkuliah dirinya mulai bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup di perantauan tepatnya di Jakarta.

Setiap bulan, kata Erzaldi muda mengaku hanya mendapatkan kiriman uang hanya Rp 80 ribu, sedangkan kebutuhan hariannya saja sudah mencapai Rp 7 ribu/hari, akhirnya dirinya mengikuti organisasi yang kalau piket malam dibayar yaitu Menwa, selain itu bekerja sebagai sales.

Baca: Rekomendasi Gamis Hijab Modern ala Syahrini di Pusat Grosir Tanah Abang

Dunia politik
Banyak hal yang mengubah hidupnya selama masa di perantauan, memulai karirnya sebagai sales kemudian terus merangkak hingga menjadi managing director.

"Semuanya Jalan Tuhan dan ini air mengalir, waktu saya bekerja, saya sering diajak bos saya ketemu pak Akbar Tanjung, dan dari situlah saya mulai tertarik ke Politik," katanya.

Diusianya ke 48 tahun, Erzaldi menduduki jabatan sebagai orang nomor satu di Babel, menjajaki karier politik melalui partai Golkar mulai dari DPRD Provinsi, lalu menjadi Wakil Bupati, dan berpindah ke partai Gerindra karier politiknya semakin menanjak menjadi dua kali bupati terpilih di Bangka Tengah, hingga menjadi Gubernur Babel.

Baca: Hati-hati, Pelaku Kejahatan Hipnotis Berkeliaran di Kerinci, Ini Ciri-ciri dan Modus yang Digunakan

"Waktu diajak Pak Akbar Tanjung itu saya sudah REI, Gusma Efendi itu ketua REI dekat dengan Akbar Tanjung, maka dititiplah saya ditarok sebagai ketua MPG dan membuat kaget orang. Setelah itu Proses politik terus naik, nah dengan Pak Prabowo waktu konvensi golkar presiden saya menjadi tim beliau di sini dan memang saya mengagumi beliau," kata dia.

Wewenang berbuat baik

Suami dari Melati Erzaldi itu menyebutkan tak ada euforia yang berlebihan begitu menyadari kenyataan dirinya dipilih masyarakat Babel pada pemilu 2017 lalu.

Baca: Safari Ramadan di Mestong, Bupati Masnah Busro Santuni Anak Yatim dan Lansia

Ia menyebutkan, proses pembelajaran banyak didapatkannya saat menduduki jabatan sebagai wakil bupati dan bupati Bangka Tengah.

Diceritakannya, dirinya yang semula menjabat sebagai anggota DPRD Babel ditawari Abu Hanifah untuk mendampinginya menjadi Wakil Bupati. Bahkan tawaran itu dilontarkan saat Erzaldi masih berstatus anggota DPRD Provinsi yang sedang melakukan kunjungan kerja ke Bangka Tengah.

"Awalnya saya enggak ada kepikiran mau jadi wabup, Pak Abu Hanifah bilang mau enggak mendampingi beliau, kata beliau kamulah yang bekerja, saya yang membimbing," katanya.

Baca: Rawan Kebakaran Saat Ramadhan, Kepala Damkar Kota Jambi Ingatkan Lakukan Ini Waktu Sahur dan Buka

Dalam perjalanannya, kata Erzaldi ada perjalanan karir politiknya banyak hal yang dialaminya. Bahkan ia merasa, menjadi kepala daerah bukan seperti yang dibayangkan kebanyakan orang.

"Saya mengalami proses perubahan hati ketika menjadi pejabat tidak lagi seperti apa yang pernah terpikirkan, nikmat jadi pejabat itu tidak lagi seperti yang orang bilang pejabat itu penuh dengan fasilitas, tapi justru kenikmatan itu ketika menjabat kita bisa membantu banyak orang dengan kewenangan yang kita miliki, ini puncaknya terjadi saat saya terpilih jadi bupati pertama," sebutnya.

Kata dia, pemimpin itu memiliki kewenangan untuk berbuat lebih baik lagi. Hal itulah yang menggirinya untuk melaju mencalonkan diri menjadi Gubernur

Baca: THR PNS Cair 24 Mei, Bagaimana Cara Menghitung Jumlah THR Lebaran 2019 Bagi Karyawan Swasta?

"Waktu periode kedua saya baru satu tahu, saya memutuskan maju karena saya melihat masih banyak yang bisa diperbuat, kalau saya bertahan di Bupati, kewenangan bupati hanya di kabupaten, padahal banyak hal yang bisa dilakukan dengan kewenangan Gubernur. Tapi ada tantangan menjalankan fungsi koordinasi pada para bupati," katanya.

Kisah cinta

Perjalanan cinta Erzaldi mungkin tak semulus jalan kisahnya hingga bisa meminang seorang Melati yang kini telah menjadi istrinya.

Pertemuan keduanya berawal saat di bangku kuliah di Universitas Tarumanegara. Saat itu Erzaldi yang menjadi anggota menwa bertugas membantu proses penerimaan peserta didik baru.

Baca: Hati-hati, Pelaku Kejahatan Hipnotis Berkeliaran di Kerinci, Ini Ciri-ciri dan Modus yang Digunakan

Erzaldi yang baru pertama kali bertemu Melati saat bertanya tentang pendaftaran terus membatin ingin mendekatinya karena tertarik. Namun, pertemuan pertama itu belum berbuah manis.

Berselang 3 bulan kemudian, Erzaldi kembali bertemu dengan Melati saat akan mengikuti tes ujian masuk perguruan tinggi. Bahkan Erzaldi yang membantu mengantarkan Melati ke ruangan ujian. Pertemuan kedua pun berakhir begitu saja, namun keinginan Erzaldi untuk mengenal pujaan hatinya itu kian besar.

Tak lama setelah itu, Melati pun dinyatakan diterima menjadi adik tingkat Erzaldi, namun berbeda fakultas. Ada hal lain yang membuat melati kembali bertemu dengan Erzaldi secara tidak sengaja.

Baca: Penyempurnaan Aplikasi SIPP Mudahkan Peserta Mendapatkan Pelayanan BPJS Kesehatan

"Jadi waktu itu saya komandannya, minta teman-teman cari mahasiswa baru 20 pasang yang ganteng dan cantik untuk menjadi pengibar bendera. Ketemu pula dengan bu Melati. Tiga kali saya membatin, bagaimana caranya mendapatkan dia, setelah itu saya tembak bu Melati. Dia bilang terlalu cepat, bu Melati mau nya kakak adek dulu," katanya.

"Akhirnya setelah 6 bulan ya saya pikir enggak bisa gini terus semacam digantung lah, saya tegasin dia mau apa enggak. Kalau dia mau ya pacaran kalau enggak ya udah. Akhirnya dia mau," katanya.

Menjalani hubungan hingga ke jenjang pernikahan tidaklah mudah bagi pasangan ini, lika likupun dilalui, mulai dari orangtua yang sangat keras. Namun, berujung dengan kebahagian.

Baca: LIVE STREAMING Indosiar & Vidio.com Liga 1 2019, PSS Sleman vs Arema FC, Rabu (15/5) Kick Off 20.30

"Saya pacaran 7 tahun 6 bulan, 2 tahun enggak boleh ke luar rumah, kalau ke ruamh jam 9 disuruh pulang. Kadang ketemua itu di sisa waktu kuliah berbulak lah dikit kek orang tua," kata Dia.

Menurutnya, dirinya baru boleh mengajak istrinya itu keluar paska diajak berlibur bersama keluarga.

"Paling juga keluar malem mewakili undangan orang tua dan baru boleh keluar setelah diajak keluarga berlibur ke Batu. Pokoknya ketat lah, tapi ini bagus jadi kita semakin tau bibit, dan bobotnya," katanya.

Baca: Prediksi Susunan Pemain PSS Sleman vs Arema FC di Shopee Liga 1 2019, Tebak Skor & Live Streaming

Sifat melati yang lembut, cerdas, rendah hati dan tulus inilah yang membuatnya kian dan terus jatuh cinta pada istrinya itu. Kepada ketiga buah hatinya, Erzaldi juga selalu mengajarkan kesederhanaan dan rendah diri, dan dirinya bahkan mengaku sering mengikuti anak-anaknya saat bermain bersama teman-temannya saat anaknya berada di luar rumah. (Bangkapos.com/Krisyadiyanti)

Biografi Singkat Gubernur Babel, Erzaldi Rosman

Nama Lengkap : Erzaldi Rosman
Lahir: Pangkalpinang, 31 Oktober 1969
Istri: Hj. Melati Erzaldi, S.H
Anak: Febryano Ammar Raffi, Nakita Phedra Khoirunisa, Tabina Azka Zafirah
Partai Politik Partai Golkar (2001-2015)
Partai Gerindra 2015-sekarang

Baca: KISAH Janda Ditipu Brondong yang Dikenal via Facebook, Mahkota Direnggut, Mobil Dibawa Kabur

Pendidikan:
SD Budi Mulia Pangkalpinang
SMP 1 Pangkalan Baru
SMAN 2 Pangkalpinang
Universitas Tarumanegara
S1 STIE Labora
S2 STIE Labora
S3 Institut Pendidikan Dalam Negeri (IPDN

Pendidikan Non Formal
Kementrian Dalam Negeri Republik Indonesia - Orientasi Kepemimpinan Kepala Daerah (2011)
Lembaga Ketahanan Nasional (LEMHANAS) (2011)
Harvard University Jhon F. Kennedy School of Government (USA) - Executive Education Training Program bagi Kepala Daerah (2012)
The Institute of Public Administration of Canada (IPAC) & The Government of Nova Scotia and Dalhousie University - Study Mission on Local Government Service Standard and Service Delivery to Nova Scotia (2013)

Riwayat Pekerjaan
Managing Director Bumi Citra (1993-1999)
Direktur PT. Belma Bangun Propertindo (1999-2005)
Anggota DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (2004-2005)
Wakil Bupati Bangka Tengah (2005-2010)
Bupati Bangka Tengah (2010-2015)
Bupati Bangka Tengah (2016-2017)
Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (2017-sekarang)

Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Erzaldi Rosman Pernah Ditempeleng CPM,

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved