Kisah Militer RI

Ditakuti Prajurit Kopassus, Moeng Pernah Buat Pasukan Terdiam saat Telan Rentetan Telur Ular Piton

Ditakuti Prajurit Kopassus, Moeng Pernah Buat Pasukan Terdiam saat Telan Rentetan Telur Ular Piton

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Komandan RPKAD, Moeng Pahardimulyo 

Setiap prajurit Kopassus, walau hanya bersenjata sebilah pisau komando, harus bisa memenangkan pertempuran.

RPKAD dan Kolonel Moeng Pahardimulyo. (kolase tribun jabar)
RPKAD dan Kolonel Moeng Pahardimulyo. (kolase tribun jabar) ()

Kolonel Moeng juga berpesan supaya pasukan khusus bisa survive ketika sedang berada di hutan selama berhari-hari hanya berbekal pisau komando.

Dalam soal survival, Kolonel Moeng memang bukan hanya bisa memberikan perintah. Dia langsung memberikan contoh nyata.

Para siswa kaget

Suatu kali, Kolonel Moeng melaksanakan inspeksi ke lokasi pendidikan siswa komando di Citatah, Bandung, Jawa Barat.

Dalam suatu latihan survival, siswa komando berhasil menangkap ular sanca.

Setelah dikuliti, ternyata terdapat sekira 20 telur di dalam perut ular sanca itu.

Telur sanca berbentuk untaian seperti batang rokok berderet memanjang itu masih terbungkus balutan lemak yang tebal.

Baca Juga:

Akan Disampaikan ke KPK, KPU Tanjab Barat Minta Parpol Agar Caleg Terpilih Segera Sampaikan LHKPN

Program Peduli di Bulan Ramadhan WOM Finance Cabang Jambi Berbagi Dengan Anak Yatim dan Masjid

Mantan Baim Wong Suapin Cilok ke Ariel NOAH, Ekspresi Mantan Sophia Latjuba Sampai Merem-merem

Tak diduga, Kolonel Moeng lalu mengambil enam untaian telur sanca dan lemaknya, lalu menelannya mentah-mentah dalam sekejap.

Semua siswa komando dan para instrukturnya hanya bisa terbelalak melihat ‘keganasan’ Kolonel Moeng saat menelan untaian telur sanca.

Para siswa dan pelatih hanya bisa menjawab, ‘Siap...!’, ketika diperintahkan untuk menelan telur-telur sanca yang masih terbalut lemak dengan cara seperti dilakukan oleh Kolonel Moeng. 

Jejak karier di RPKAD (Kopassus):

  • Komandan RPKAD (1958 - 1964)
  • Tempat tanggal lahir: Yogyakarta, 11 Januari 1925 
  • Meninggal: Jakarta, 28 Desember 2012

Kisah tersebut pernah diulas Intisari yang mengambil sumber buku berjudul: Sintong Panjaitan Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando, Hendro Subroto, Penerbit Buku Kompas, 2009.

Anak didik yang berhasil

Letjen TNI (Purn) Sintong Hamonangan Panjaitan atau biasa dipanggil Sintong Panjaitan lahir di Sumatera Utara, 4 September 1940.

Minat Sintong pada bidang militer muncul saat berumur tujuh tahun.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved