RAMALAN Gus Dur Soal Ustaz Dadakan, Ciri-cirinya Terungkap, Siapa yang Dimaksud: Said Aqil Bongkar

TRIBUNJAMBI.COM -Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siradj membongkar

Editor: ridwan
TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN
Ketua Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siradj 

TRIBUNJAMBI.COM -Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siradj membongkar ramalan Gus Dur atau Abdurrahman Wahid.

Said Aqil Siradj membongkar ramalan Gus Dur soal munculnya sosok ustaz dadakan.

Gus Dur atau yang memiliki nama lengkap Abdurrahman Wahid adalah Presiden keempat RI.

Selain dikenal sebagai seorang presiden, Gus Dur juga merupakan seorang ulama yang disegani.

Baca: Eggi Sudjana Ucapkan Terimakasih Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Makar Terkait Seruan People Power

Gus Dur juga merupakakan cucu dari pendiri NU, Hasyim Asyari dan putra dari Menteri Agama era Soekarno, Wahid Hasyim.

Keistimewaan Gus Dur yang kerap menjadi buah bibir di masyarakat adalah mengenai ramalan-ramalannya yang kerap tembus atau terjadi.

Kali ini, dalam kesempatannya hadir dalam wawancara bersama Najwa Shihab di Narasi TV, Said Aqil membeberkan mengenai ramalan Gus Dur tentang ustaz dadakan yang kini terbukti telah terjadi.

Baca: VIDEO: Jadwal Hari ke-9 Ramadan 2019 / 1440 H Imsak dan Buka Puasa Jambi, Selasa 14 Mei 2019

"Baca buku kedokteran, sudah selesai baca, paham dikit-dikit lah, pasang papan nama, Said Aqil menerima pasien jam 8 sampai jam 10 kira-kira bisa gak tuh," kata Said Aqil di Narasi TV, Jumat (15/3/2019).

"Saya baca buku tentang komputer tentang mesin, selesai baca satu buku, menerima servis komputer, enggak bener dong."

"Kamu jangan memasuki wilayah yang kamu nggak ngerti."

"Gus Dur sudah prediksi, waktu Gus Dur masih Ketua PBNU, 'nanti akan datang masa, ada orang bukan keturunan pesantren dipanggil ustaz', Gus Dur sudah prediksi."

Baca: Pemkot Jambi Bantu Dua Masjid, Berupa Barang Sesuai Kebutuhan Masjid

"Banyak Gus Dur itu, bahasa kita-nya Gus Dur mendapatkan wangsit (petunjuk) ya, direct illumination dari Allah yang menunjukkan hal-hal yang akan datang," imbuh Said Aqil.

Said Aqil menjelaskan, pernyataan Gus Dur itu disampaikan jauh waktu sebelum Gus Dur menjabat sebagai Presiden RI.

Tampaknya, perkataan Gus Dur tersebut relevan dan benar-benar terjadi hari ini.

Baca: 6 Zodiak Ini tak Kenal Menyerah & Selalu Optimis Walau Alami Kegagalan, Kamu kah Satu Diantaranya?

Said Aqil melanjutkan, adanya ustaz dadakan sangat berbahaya bagi kehidupan beragama.

Terlebih jika ustaz dadakan tersebut menyerukan kebencian dan saling mengkafirkan.

"Sangat-sangat berbahaya, kalau orang sesama Islam saja gampang mengkafirkan, very-very danger, tidak ada danger selain ini," kata Said Aqil.

Baca: 2 Area di Muarojambi Ini Disebut Area Blank Spot Seluler alias tak Ada Sinyal, Ini Kata Diskominfo

"Yang Islam itu seperti apa? Hanya mereka saja, yang lain kafir gitu?," imbuh Said Aqil.

Said Aqil menilai, keislaman tidak sekadar tercermin dari penampilan dan pakaian.

Melainkan keislaman tercermin dari kebaikan yang dilakukan kepada sesama manusia.

"Islam bukan pakaian, orang Islam adalah orang yang temannya tidak terganggung melalui lisannya dan tangannya," kata Said Aqil.

Baca: Pegawai Salon Jadi Kurir, Diringkus BNNK Tanjabtim, Saat Hendak Antar Sabu ke Lapas Muara Sabak

Lebih lanjut, Said Aqil mengajak segenap pihak untuk mengintrospeksi diri.

Juga bersikap proporsional dalam mencari rujukan informasi.

"Mari kita bicara profesional dan proporsional. Bicara agama yang ahli agama, bicara politik ya politisi, bicara ekonomi ya bankir atau ekonom."

"Tolong yang bukan ahli agama jangan bicara agama."

Baca: Dikira Akting, Ini Video Detik-detik Pegulat Legenda WCW Tewas di Atas Ring, Lawan Sempat Selebrasi

"Saya tidak menuduh siapa-siapa, secara umum," ungkapnya.

Ziarahi Pusara Gus Dur, Rieke Diah Pitaloka Menangis Sampai Ungkap Kebiasaan Almarhum Tiap Jumat

Makam mantan Presiden Republik Indonesia, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur diziarahi oleh Rieke Diah Pitaloka.

Politikus PDI Perjuangan itu bersimpuh di pusara mantan Presiden RI KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), di Kompleks Ponpes Tebuireng Jombang, Kamis (2/5/2019).

Baca: Dulu Pernah Viral Kasus Tembak Jokowi Sebelum Kasus Penggal Jokowi Bagaimana Kelanjutannya Kini?

Perempuan yang melejit sebagai pemeran Oneng dalam sinetron bersambung 'Bajaj Bajuri' ini membalut tubuhnya dengan baju panjang putih.

Demikian juga kerudung warna putih juga bertengger di kepalanya.

Rieke terlihat komat-kamit membaca doa dengan mata terpejam.

Bahkan terlihat butiran air matanya mengalir di kedua pipinya, saat bersimpuh itu.

Baca: Dulu Pernah Viral Kasus Tembak Jokowi Sebelum Kasus Penggal Jokowi Bagaimana Kelanjutannya Kini?

Di makam tersebut, Rieke ditemani sejumlah aktivis buruh, yang semuanya bersimpuh.

Mengirim doa untuk sang guru bangsa.

Suasana khidmat pun menyeruak di areal keluarga besar pesantren Tebuireng Jombang itu.

Seusai berdoa Rieke dan rombongan meninggalkan makam.

Saat keluar dari area makam itulah, terlihat menyeka air matanya dengan tisu putih.

Baca: Pro Kontra Pasar Malam di Kawasan Masjid As Sulton, Sarolangun, Panitia: Untuk Menarik Pengunjung

Bagi Rieke, Gus Dur sangat istimewa.

Seorang sahabat, guru, orang tua.

"Gus Dur orang yang pertama kali membawa saya ke kancah politik. Gus Dur yang mengajarkan saya politik kemanusiaan. Di dalam politik, itu landasannya. Tujuan kita menegakkan keadilan dan kemanusiaan," ujar Rieke saat diwawancara awak media.

Sebelum berziarah ke makam Gus Dur, Rieke menjadi narasumber 'Seminar Nasional tentang RUU PKS (Rancangan Undang-undang Penghapusan Kekerasan Seksual)' di Aula KH Yusuf Hasyim Ponpes Tebuireng.

Di forum tersebut Rieke juga sempat merekam ulang perjalanan politiknya.

Baca: Prada Deri Pramana Diburu Hingga ke Jambi, Diduga Pelaku Utama Mutilasi Vera Oktaria Kasir Indomaret

Lagi-lagi, semua itu tidak lepas dari peran Gus Dur.

Rieke berkisah, dirinya dan Gus Dur berteman cukup lama.

Saat Gus Dur masih hidup, hampir setiap Jumat, Rieke, Franky Sahilatua, Ki Slamet Gundono, serta seorang anak indigo, Albert, selalu berkumpul di kantor PBNU.

Hal itu merupakan kebiasaan dari Gus Dur.

"Setelah salat Jumat kita selalu kumpul untuk diskusi. Saya juga pernah menemani Gus Dur saat cuci darah. Dalam ruangan itu hanya ada saya, Prof Mahfud MD, serta Gus Dur sendiri. Pak Mahfud pasti masih ingat," cerita Rieke.

Baca: Satu Anggota TNI Tewas dari Perburuan KKB di Papua, Ini Kronologi Baku Tembak yang Terjadi

Rieke melanjutkan, semenjak Gus Dur wafat, dirinya sebenarnya tidak pernah mau melihat makam mantan Ketua Umum PBNU tersebut.

Rieke juga tidak hadir saat Gus Dur dikebumikan.

"Karena saya selalu ingin merasakan Gus Dur masih hidup. Gus Dur guru saya, sahabat saya, orang tua saya," kata Rieke, dengan suara mendadak kian lirih.

Rieke mengaku menceritakan sosok Gus Dur, karena Gus Dur pula yang mengajarkan kepada Rieke fungsi hukum.

Baca: Bukan 62 Persen, Survei Internal Demokrat Nyatakan Prabowo Menang 54 Persen, Lihat Hasil Situng KPU

Hukum itu yang pertama adalah mengorganisasi tanggungjawab. Bukan menakut-nakuti masyarakat.

"Dan saya kira itu inti sari filsafat hukum. Orientasi hukum bukan pada sanksi, tapi tanggungjawab. Gus Dur mengajarkan itu kepada saya," ujar tandas Rieke, anggota DPR RI yang Pileg kali ini diprediksi melanggang kembali ke Senayan.

Baca: VIDEO: Jadwal Hari ke-9 Ramadan 2019 / 1440 H Imsak dan Buka Puasa Jambi, Selasa 14 Mei 2019

Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Said Aqil Bongkar Ramalan Gus Dur Soal Ustaz Dadakan, Ciri-cirinya Terungkap, Siapa yang Dimaksud?,

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved