Virus Cacar Monyet
Gejala dan Cara Pencegahan Virus Cacar Monyet yang Sedang Mewabah di Singapura
Penyakit virus cacar monyet patut diwapadai karena saat ini sedang mewabah di negara negara Singapura
TRIBUNJAMBI.COM - Penyakit virus cacar monyet patut diwapadai karena saat ini sedang mewabah di negara negara Singapura
Banyak orang yang belum tahu gejala virus cacar monyet karena ini merupakan penyakit langka yang ditularkan pada manusia melalui hewan, terutama di kawasan Afrika Tengah dan Barat.
Dilansir dari Kompas.com dalama artikel 'Mengenal Penyakit Cacar Monyet yang Baru Saja Sampai ke Singapura', berikut gejala virus cacar monyet yang telah menghebohkan Singapura
Baca: 5 Pahala Bagi Pembayar Zakat, Bagaimana Dalil dan Hadistnya?
Baca: Sudah Meninggal, Istri Ifan Seventeen Dapat Ribuan Suara di Pemilu Kemarin
Baca: Meski Sudah Diciduk, Gibran Rakabuming Soroti Benda di Rumah Pria yang Ancam Penggal Kepala Jokowi
Baca: Video Thalia Cuci Piring Diatas Kursi, Ruben Onsu Sempat Kasihan, Sarwendah Malah Bilang GPP
Baca: Pelatih Karate Kopassus Tumbang di Tangan Haji Umar, Jago Silat Bisa Putar Empat Golok Sekaligus
Secara umum, gejala penyakit cacar monyet antara lain termasuk demam, nyeri, pembengkakan nodus limfa, dan ruam pada kulit.
Penyakit ini juga dapat menyebabkan komplikasi serius seperti pneumonia atau bahkan kematian.
Sebelum menunjukkan gejalanya, cacar monyet biasanya diawali dengan periode inkubasi selama 6-16 hari.
Infeksinya kemudian bisa dibagi menjadi dua periode:
1. Periode invasi
Selama 5 hari sejak gejala dimulai, pasien mengalami demam, sakit kepala intens, pembengkakan nodus limfa atau limfadenopati, nyeri punggung, nyeri otot dan kekurangan energi.
2. Periode erupsi kulit
Periode ini terjadi 1-3 hari setelah demam dimulai. Pada periode inilah, ruam mulai muncul dari area wajah dan menyebar ke seluruh tubuh.
Pada 95 persen kasus, wajah pasien menjadi bagian yang paling banyak mengalami ruam, disusul dengan telapak tangan dan kaki (75 persen kasus).
Ruam ini bermula dari luka datar di area membran mukosa oral (70 persen kasus).
Selain itu, luka juga bisa terjadi pada area kelamin (30 persen), kelopak mata (20 persen) dan kornea atau bola mata.
Dalam waktu 10 hari, luka kemudian berevolusi menjadi lepuhan kecil berisi cairan, bintil, dan akhirnya kerak.