Pengangguran
Tingkat Pengangguran Terbuka di Provinsi Jambi, Turun 3,62 Persen, Dibanding Tahun Lalu
Tingkat Pengangguran Terbuka di Provinsi Jambi Turun 3,62 Persen, Dibanding Tahun Lalu
Penulis: Fitri Amalia | Editor: Deni Satria Budi
Tingkat Pengangguran Terbuka di Provinsi Jambi Turun 3,62 Persen, Dibanding Tahun Lalu
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Jumlah angkatan kerja di Provinsi Jambi pada Februari 2019 sebanyak 1.785,34 ribu orang, turun 61,09 ribu orang dibanding Februari 2018.
Komponen pembentuk angkatan kerja adalah penduduk yang bekerja dan pengangguran. Pada Februari 2019, sebanyak 1.720,66 ribu penduduk bekerja dan sebanyak 64,67 ribu orang menganggur.
Dadang Hardiwan, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi mengatakan, dibanding setahun yang lalu, jumlah penduduk bekerja dan pengangguran masing-masing turun 58,3 ribu orang dan 2,79 ribu orang.
Baca: Kecanduan Judi Online, Seorang Pengangguran di Madiun Gadaikan Mobil Tetangga
Baca: Meriahkan Ramadhan, UIS STS Jambi Bersama Bank Syariah Mandiri Gelar Serambi Berkah
Baca: BREAKING NEWS, Usai Ngabuburit di Danau Kerinci, Tawuran Antar Pemuda Terjadi di Kerinci
"Sejalan dengan turunnya jumlah angkatan kerja, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga mengalami penurunan, TPAK pada Februari 2019 tercatat sebesar 67,64 persen, turun 3,62 poin dibanding setahun yang lalu," ujarnya, Jumat (10/5/2019).
Penurunan TPAK memberikan indikasi adanya penurunan potensi ekonomi dari sisi pasokan (supply) tenaga kerja.
Berdasarkan jenis kelamin, terdapat perbedaan TPAK antara laki-laki dan perempuan. Pada Februari 2019, TPAK laki-laki sebesar 82,26 persen sementara TPAK perempuan hanya sebesar 52,37 persen.
Baca: Diserang Secara Kilat dengan Kopassus, Teroris Tak Berkutik, Media Thailand serta Dunia Tercengang
Baca: OKNUM Pramugari Tepergok Mesum di Toilet Pesawat, Tarif Sekali Layanan Spesial Rp 32 Juta
Baca: Komentari Penangkapan Pria yang Ancam Penggal Jokowi, Iwan Fals Sindir Polisi yang Tilang Dirinya
"Dibandingkan dengan kondisi setahun yang lalu, TPAK laki-laki mengalami penurunan sebesar 5,5 poin sedangkan TPAK perempuan turun sebesar 1,66 poin," kata Dadang.
Selain TPAK, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Februari 2018 sebesar 3,65 persen, mengalami penurunan menjadi 3,62 persen pada Februari 2019. TPT di perkotaan tercatat lebih tinggi dibanding di perdesaan.
Pada Februari 2019, TPT di perkotaan sebesar 3,85 persen, sedangkan TPT pada wilayah perdesaan sebesar 3,52 persen. Dibandingkan setahun yang lalu, TPT wilayah perkotaan mengalami penurunan (1,12 poin), sementara peningkatan terjadi pada perdesaan (0,49 poin).

Jika dilihat dari tingkat pendidikan pada Februari 2019, TPT untuk pendidikan Diploma I/II/III paling tinggi diantara tingkat pendidikan lain yaitu sebesar 6,66 persen. Disusul jenjang Universitas sebesar 6,21 persen dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebesar 6,18 persen.
"Dengan kata lain, ada penawaran tenaga kerja yang tidak terserap terutama pada tingkat pendidikan Diploma (I/II/III) dan Universitas serta SMK," sebutnya.
Selain itu, lapangan pekerjaan utama pada Februari 2019, penduduk Jambi paling banyak bekerja pada Sektor Pertanian, yaitu sebanyak 799,64 ribu orang (46,47 persen) disusul oleh Sektor Perdagangan sebanyak 278,58 ribu orang (16,19 persen).
Baca: Terungkap 13 Penyakit Penyebab Ratusan Petugas KPPS Meninggal Dunia, Prabowo Subianto Minta Diusut
Baca: Timun Suri, Buah Musiman yang jadi Primadona di Setiap Ramadhan
Baca: Sinta Divonis 1,5 Tahun Penjara, Ditangkap Polisi Saat Hisap Sabu di Rumah Temannya
Sektor-sektor yang mengalami peningkatan persentase penduduk yang bekerja terutama pada Sektor Perdagangan (2,32 persen poin), Sektor Industri Pengolahan (1,35 persen poin), dan Sektor Jasa lainnya (0,9 poin).
"Ada pula sektor-sektor yang mengalami penurunan adalah Sektor Pertanian (1,69 persen poin), Sektor Konstruksi dan real estate (1,45 persen poin)," ucapnya.
Dari seluruh penduduk bekerja pada Februari 2019, status pekerjaan utama yang terbanyak sebagai buruh/karyawan/pegawai (37,52 persen). Diikuti status berusaha sendiri (22,24 persen), pekerja keluarga (14,57 persen), dan berusaha dibantu buruh tidak tetap/tidak dibayar (13,20 persen).
Baca: SEHELAI Rambut Peninggalan Nabi Muhammad Dijaga 100 Pasukan Khusus dan Dikawal 7 Pesawat Tempur
Baca: Terjadi Lagi, WNA Tiongkok Kedapatan Berduaan Dengan Wanita Bukan Suami Istri, Kaget Saat Digrebek
Baca: Kasir Cantik Indomaret yang Ditemukan Tewas Dimutilasi, Sebelumnya Sewa Kamar dengan 2 Pria
Sementara penduduk yang bekerja dengan status pekerja bebas di non pertanian memiliki persentase yang paling kecil yaitu sebesar 2,07 persen.
Dalam setahun terakhir, Dadang menjelaskan, peningkatan persentase penduduk bekerja terutama pada status berusaha sendiri (2,29 persen poin), Status buruh/karyawan (0,97 persen poin) dan status pekerja bebas di pertanian (0,78 poin).
Penurunan terjadi pada status berusaha dibantu buruh tidak tetap (1,96 persen poin), pekerja keluarga/tidak dibayar (1,06), pekerja bebas di non pertanian (0,69 persen poin), berusaha dibantu buruh tetap dan dibayar (0, 32 persen).
Di bulan Februari 2019 sebanyak 42,41persen penduduk bekerja pada kegiatan formal dan 57,59 persen bekerja pada kegiatan informal.
Persentase pekerja informal mengalami penurunan baik dibanding kondisi Februari 2018 maupun Februari 2017. Selama setahun terakhir, pekerja informal menurun dari 58,24 persen pada Februari 2018 menjadi 57,59 persen pada Februari 2019.
"Secara sederhana kegiatan formal dan informal dari penduduk bekerja dapat diidentifikasi berdasarkan status pekerjaan, pekerja formal mencakup status berusaha dengan dibantu buruh tetap dan buruh/karyawan/ pegawai, sisanya termasuk pekerja informal," jelasnya.
Baca: Ini Sosok Polisi Nyentrik, Gondrong & Bertato yang Tangkap Pria yang Diduga Ancam Penggal Jokowi
Baca: Manchester City Resmi Jadi Juara Liga Inggris 2018/2019, Liverpool Menang 2-0 Lawan Wolves
Baca: Pemkot Jambi Gelar Buka Puasa Bersama, Sekaligus Syukuran Hari Lahir Sy Fasha, Ini Pesan Penceramah
Berdasarkan tingkat pendidikan, penyerapan tenaga kerja hingga Februari 2019 masih didominasi oleh penduduk bekerja berpendidikan SD ke bawah sebanyak 641,29 ribu orang (37,27 persen), Pendidikan SMP sebanyak 341,68 ribu orang (19,86 persen), SMU sebanyak 381,31 ribu orang (22,16 persen) dan SMK sebanyak 146,09 ribu orang (8,49 persen).
Sementara itu, penduduk bekerja berpendidikan tinggi (Diploma ke atas) ada sebanyak 210,28 ribu orang (12,22 persen) yang mencakup pendidikan Diploma sebanyak 55,72 ribu orang dan Universitas sebanyak 154,56 ribu orang.
"Dalam setahun terakhir, persentase penduduk bekerja yang meningkat adalah mereka yang berpendidikan SMA (3,34 persen poin), SMP (1,66 persen poin), SMK (0,17 persen poin), Diploma (0,17 persen poin) dan universitas (0,07 persen poin)," paparnya.
Sementara penurunan persentase terjadi pada penduduk bekerja berpendidikan SD ke bawah (5,45 persen poin)," tambahnya, mengakhiri.
Tingkat Pengangguran Terbuka di Provinsi Jambi Turun 3,62 Persen, Dibanding Tahun Lalu (Fitri Amalia/Tribun Jambi)