Khazanah Islami
Hukum Suami Cuci Pakaian Sendiri Menurut Nabi Muhammad SAW, Para Istri Mesti Tahu!
Kendati beliau adalah Nabi, pemimpin negara, qiyadah dakwah dan panglima perang, beliau menyempatkan diri untuk membantu istri
Konsep berbagi peran inilah yang diteladankan oleh Rasulullah.
Kendati beliau adalah Nabi, pemimpin negara, qiyadah dakwah dan panglima perang, beliau menyempatkan diri untuk membantu istri-istrinya menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan rumah tangga.
Ditinjau dari dimensi hasil, “cucilah bajumu” membuat suami tampil dengan pakaian rapi di depan istrinya.
Tidak kusut. Tidak menyebalkan.
Mungkin sebagian suami tidak merasa perlu tampil rapi di hadapan suaminya, terlebih ketika malam tiba.
Namun, jika ia menuntut istrinya tampil prima di depannya, mengapa ia tidak menuntut dirinya melakukan hal yang sama?
Bukankah Islam menjunjung keadilan? Kita para suami kadang belum juga mengerti bahwa wanita itu tidak selalu mencurahkan perasaannya kepada suami.
Ia kadang menyimpannya di hati dan berusaha menyabarkan diri. Saat kita para suami dengan mudah mengatakan “Pakaialah baju yang indah”, para istri hanya menahan sabar melihat kita menghampirinya dengan baju berbau.
Mari kita berusaha berubah.
Menjadi suami yang lebih rapi di depan istri.
Rapikan rambutmu
Ketika berangkat kerja, ketika pergi ke kantor, ketika hendak syuro, ketika mau mengisi pengajian, kita para lelaki yang katanya tidak suka dandan, minimal merapikan rambut.
Lalu saat hanya berdua dengan istri, mengapa kita tidak melakukan hal serupa?
Bukankah jika begitu kita lebih mengutamakan orang lain daripada istri kita sendiri?
Padahal rekan-rekan kerjanya tidak memasakkannya.
Baca: VIDEO VIRAL Emak-emak Ditampar Karena Tak Nyalakan Lampu Sein, Kasusnya Makin Runyam
Baca: VIDEO VIRAL Emak-emak Ditampar Karena Tak Nyalakan Lampu Sein, Kasusnya Makin Runyam