Sebenarnya Berapa Harga Lobster Indonesia? di Balik Makanan Citarasa Tinggi Harga 'Menarik'

Saat ini, tuna dan lobster Indonesia semakin mendominasi pasar dunia. Sebenarnya berapa harga lobster?

Penulis: Duanto AS | Editor: Duanto AS
(KOMPAS.COM / RAJA UMAR)
Lobster jenis mutiara, batu, dan bambu ini dijual ke sejumlah rumah makan dan restoran, baik yang ada di Aceh maupun di luar daerah dengan harga sekitar Rp 400.000 per kilogram. Fajar, sedang menangkap lobter hasil budidaya di karamba miliknya yang berada di kawasan pantai Ulele, Banda Aceh, Jumat (26/1/2018). 

Saat ini, tuna dan Lobster Indonesia semakin mendominasi pasar dunia. Sebenarnya berapa harga lobster?

TRIBUJAMBI.COM - Banyak orang pernah melihat Lobster ukuran besar. Namun, untuk membeli jadi ragu-ragu karena menduga pasti harganya mahal.

Sebenarnya berapa harga lobster?

Pertanyaan itu kerap dipendam dalam hati, tanpa pernah mencari tahu.

Harga lobster setiap tahun biasanya naik. Harga itu turun pada moment-moment tertentu saja.

Lobster air laut bentuknya hampir sama dengan lobster air tawar, namun ukurannya lebih besar. Harganya pun berbeda

Baca Juga

 Soekarno Kaget saat Dukun Sakti Jambi Tolak Tawarannya, Tak Ingin Mobil Mewah

 Daftar Nama Tokoh Muda yang Disebut-sebut Masuk Kabinet Jokowi-Maruf Amin Bila Menang

 Tak Pernah Terekspose, Ternyata Tuna dan Lobster Indonesia Mulai Kuasai Dunia, Begini Kondisinya

 Siapa Sebenarnya Nyai Sedhah Mirah? Hidup 200 Tahun Lalu, Kini Namanya Sama Cucu Jokowi

Biasanya lobster untuk kebutuhan restoran, industri dan catering.

Daftar Harga Lobster Semua Jenis Terbaru

Jenis Harga Lobster Ukuran

  • Lobster Mutiara Rp 970.000 5,0 up
  • Losbter Bambu Rp 325.000 0,8 up
  • Lobster Batik Rp 325.000 0,8 up
  • Lobter Batu Rp 240.000 1,0 up
  • Lobster Pakistan Rp 325.000 0,8 up

(Sumber: farmbos.com)

Melansir bahasikan.com, harga lobster air tawar di Indonesia berbeda- beda.

Penyebabnya tidak semua daerah di Indonesia memiliki pebudidaya lobster air tawar.

Selain itu, ongkos kirim keluar juga mempengaruhi harga. Biasanya lobster air tawar yang dijual untuk dikonsumsi adalah jenis lobster claw, karena harga lobster claw murah dan pertumbuhannya cepat.

Daftar Harga Lobster Air Tawar per Kg Isi 10-15

Daerah di Indonesia Harga/Kg

  • Jakarta Rp 180.000
  • Bekasi Rp 185.000
  • Serang Rp 184.000
  • Bogor Rp 190.000
  • Cirebon Rp 192.000
  • Bandung Rp 185.000
  • Semarang Rp 180.000
  • Purwokerto Rp 185.000
  • Yogyakarta Rp 185.000
  • Surabaya Rp 185.000
  • Malang Rp 190.000
  • Denpasar Rp 200.000
  • Medan Rp 195.000
  • Balikpapan Rp 194.000
  • Makasar Rp 195.000
  • Pekanbaru Rp 196.000
  • Aceh Rp 194.00
  • Padang Rp 195.000
  • Palembang Rp 196.000

(Sumber: bahasikan.com)

Tuna dan Lobster Indonesia Mulai Kuasai Dunia

Melansir Kompas.com, Duta Besar Indonesia untuk Norwegia, Todung Mulya Lubis, mengatakan komoditas hasil laut Indonesia akan semakin mendominasi pasar dunia.

Sebab, saat ini Norwegia telah mengimpor beberapa produk ikan laut seperti barramundi, tuna, red snapper, makarel dan komoditi hasil laut lainnya seperti kepiting, udang, cumi-cumi, lobster serta rumput laut.

Hal itu terungkap saat Todung Mulya Lubis berkujung ke perusahaan Importir Norwegia Sletten Norge AS (sektor seafood) dan Scanesia AS (produk makanan/minuman kemasan).

Hidangan Lobster.
Hidangan Lobster. (kompas.com)

Seperti dikutip dari Antara, Todung mengatakan bahwa Indonesia telah menjadi eksportir terbesar tuna di dunia.

Indonesia memiliki keunggulan, sehingga tidak diragukan lagi dari segi legalitas dan traceability komoditi hasil lautnya.

Dengan semakin gencarnya upaya pemberantasan IUU Fishing dan praktik penangkapan ikan (termasuk budidaya ikan) yang berkelanjutan, merupakan suatu keniscayaan komoditi hasil laut Indonesia akan semakin mendominasi pasar dunia di masa mendatang.

Dia menyampaikan, Indonesia dan negara-negara EFTA termasuk Norwegia dalam proses ratifikasi perjanjian IE-CEPA diharapkan dapat mengurangi hambatan tarif dan memperlancar arus barang, sehingga dapat meningkatkan ekspor Indonesia ke Norwegia.

Untuk itu Todung mendukung perlunya promosi produk secara berkelanjutan di Norwegia, yang pada akhirnya mengukuhkan eksistensi branding produk dalam market-share di Norwegia.

Dia juga mendorong peningkatan laju investasi dari Norwegia ke Indonesia guna mendukung pembangunan kapasitas industri nasional yang berorientasi ekspor, sehingga berdaya saing tinggi dan dapat memenuhi permintaan pasar internasional.

Sementara itu, CEO SN-AS, Mani Sletten, menyampaikan informasi mengenai beberapa produk yang selama ini diimpor langsung dari Indonesia, yaitu berbagai jenis ikan laut (barramundi, tuna, red snapper, macarrel) dan komoditas hasil laut lainnya seperti kepiting (king crab), udang (emperor prawn/shrimp), cumi-cumi, lobster dan rumput laut.

Dikatakannya proses pembersihan, pemotongan, pengepakan dan pendinginan/pembekuan komiditi tersebut dilakukan di Indonesia, selanjutnya dikirim ke Norwegia dengan kapal laut dengan volume rata-rata impor sekitar 10-20 ton per minggu.

SN-AS mendistribusikan produk yang diimpornya kepada para penjual grosir di seluruh wilayah Norwegia dan Nordik, serta negara Eropa lainnya.

Menurut importir tersebut komoditi hasil laut Indonesia umumnya masuk dalam benchmark mereka dan tropical-fish yang masih memiliki peluang besar di pasar Eropa.

Namun demikian, eksportir diharapkan dapat meningkatkan dan mempertahankan kualitas produknya, yang diketahui asalnya dan mempertahankannya, sehingga dapat memenuhi sertifikasi yang ditetapkan di Eropa, khususnya di Norwegia.

Selain produk ikan laut, importir asal Norwegia, Scanesia AS, juga mengimpor produk makanan/minuman kemasan dari Indonesia untuk dipasarkan di Norwegia, dan negara Nordik.

Beberapa produk makanan/minuman kemasan Indonesia yang diimpor antara lain, bumbu masak, sambal/kecap/saus, kacang KOKITA, mie instan dan sambal/kecap ABC, mie/spagheti kemasan dan sambal/kecap/bumbu sate BALI Kithcen, NU Green Tea, Exotico (minuman kemasan), Permen Jahe (Sina – Sidoarjo), Bon Cabe KOBE, jus buah (kemasan) ABC, dan sebagainya.

Indonesia adalah produsen ikan tuna terbesar di dunia, dengan hasil tangkapan bernilai hingga 5 miliar dollar AS atau hampir Rp 71 triliun setahun.

Jika dihitung-hitung, satu dari enam ekor tuna yang ditangkap di dunia selama tiga tahun terakhir ini berasal dari Indonesia.

Data resmi Food and Agriculture Organization (FAO) melalui SOFIA pada 2016 menunjukkan bahwa terdapat 7,7 juta metrik ton tuna dan spesies seperti tuna ditangkap di seluruh dunia.

Di tahun yang sama, Indonesia memasok lebih dari 16 persen total produksi dunia dengan rata-rata produksi tuna, cakalang dan tongkol Indonesia mencapai lebih dari 1,2 juta ton pertahun.

Sedangkan pada 2017, volume ekspor tuna Indonesia mencapai 198.131 ton dengan nilai 659,99 juta dollar AS.

Subscribe Youtube

 TERBARU Sinopsis Sinetron Cinta Buta di SCTV Sabtu (4/5/2019) Pukul 18.25 WIB, Cinta Segitiga

 VIDEO: Tribun Honda Vaganza Sapa Poltekes Kemkes Kota Baru, Ada Belanja Gratis Rp 1,5 Juta

 Daftar Nama Tokoh Muda yang Disebut-sebut Masuk Kabinet Jokowi-Maruf Amin Bila Menang

 Soekarno Kaget saat Dukun Sakti Jambi Tolak Tawarannya, Tak Ingin Mobil Mewah

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved