JENDERAL M Yusuf Gebrak Meja di Cendana, Pak Harto Terdiam: Tak Lama M Yusuf Digeser Ke BPK
TRIBUNJAMBI.COM - Saat Soeharto masih berkuasa, ada satu sosok jenderal TNI yang cukup fenomenal dan
"Tiba-tiba, Jenderal Jusuf menggebrak meja dengan tangannya. Dengan suara keras, dia berkata; Bohong! Itu tidak benar semua. Saya ini diminta untuk menjadi Menhankam/Pangab karena perintah Bapak Presiden."
"Saya ini orang Bugis. Jadi, saya tak tahu arti kata kemanuggulangan yang bahasa Jawa itu. Tapi, saya laksanakan perintah itu sebaik-baiknya tanpa tujuan apa-apa," tulis Salim Said.
Gebrakan meja Jenderal M Jusuf mengejutkan semua yang hadir.
Baca: Tentukan Awal Ramadan, Kemenag Jambi Lakukan Rukyatul Hilal Minggu Besok, Ini Hotel Pilihan Kemenag
Soeharto langsung membubarkan pertemuan yang baru beberapa menit berlangsung di kediaman pribadinya itu.
Sejak itu, hubungan Jenderal M Jusuf dengan Soeharto dikabarkan mulai dingin.
Jenderal M Jusuf jarang mengikuti sidang kabinet yang dipimpin Soeharto di Bina Graha.
Baca: 11 Tanda Anda Memiliki EQ Lemah, Satu Diantaranya Sering Buat Kesalahan yang Sama
Jenderal M Jusuf kemudian digeser oleh Soeharto menjadi Kepala Badan Pemeriksa Keuangan.
Setelah itu, sang jenderal memilih pulang kampung ke Makassar dan mengurusi masalah agama.
Jenderal M Jusuf meninggal 8 September 2004.
2 Jenderal TNI ini 'Legowo' Saat Ditilang Polisi
Ada kisah unik saat 2 aparat Indonesia, TNI dan Polri bersinggungan saat menjalankan tugasnya
Baca: Kompak, Tim Pemenangan Jokowi dan Prabowo di Muarojambi Sebut Pemilu 2019 Luar Biasa
Satu diantaranya dialami oleh 2 jenderal TNI, Mayor Jenderal Bambang Sugeng dan Mayor Jenderal Poniman yang sempat kena tilang polisi
Kisah jenderal TNI ditilang polisi pertama dialami oleh Mayor Jenderal Poniman, saat itu dirinya menjabat sebagai Panglima Kodam (Pangdam) Jaya.
Dilansir dari buku Biografi Kapolri Jenderal Widodo Budidarmo yang diterbitkan Mabes Polri, kisah ini terjadi pada tahun 1970an
Baca: Waria Nekat Bunuh Pelanggan Pakai Pisau, Tarif Rp 900 Ribu Sekali Main Hanya Dibayar Sedikit
Kapolda Metro saat itu dijabat oleh Mayjen Pol Widodo Budidarmo yang di kemudian hari menjabat sebagai Kapolri.