Pemilu 2019

Dukung Kapitra Ampera Minta Jabatan Jaksa Agung, Karni Ilyas Singgung Kuda Troya dan Kotak Pandora

Kapitra Ampera menyatakan keinginannya untuk bisa dipilih menjadi Jaksa Agung meski penghitungan suara Pilpres maupun Pileg 2019 masih belum selesai

Editor: bandot
Capture Instagram presidenilc
Presiden ILC Karni Ilyas 

Namun satu jam kemudian Karni Ilyas menuliskan lagi cuitan menjawab pertanyaan netizen yang menanyakan apakah akunnya di hack atau tidak, kali ini jawaban Karni Ilyas cukup kocak karena menyebut tentang dungu.

"Saya pastikan akun saya tidak di hack. Saya cuma lagi mencoba menikmati jadi orang dungu. Ternyata asyik juga. Maaf." tulis Karni Ilyas

Alasan Bergabung Dengan PDIP

Tanggal 24 Juli 2018, Kapitra Ampera secara resmi memperkenalkan diri sebagai calon anggota legislatif DPR dari PDI Perjuangan.

Kapitra bersaing dalam pemilihan legislatif 2019.

Ia maju dari daerah pemilihan (dapil) II Riau yang meliputi 5 kabupaten, yaitu Kampar, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir, Pelalawan, dan Kuantan Singingi.

Kapitra mengutarakan alasannya mengapa menerima tawaran partai berlambang banteng itu.

Baca: Lecehkan Ustaz Abdul Somad? Teguran Keras untuk Andre taulany dari Adi Hidayat: Awal Kehancuran Anda

Baca: Sejarah Hari Buruh 2019, Ternyata Soeharto Pernah Melarang May Day, Lahirkan Trauma Sejarah Panjang

Baca: Usai caci Maki Prabowo, Suami Rey Utami Ungkap Kejadian Dirumahnya, Stroke dan Pasang Ring Jantung

Pertama, Kapitra mengatakan bahwa dirinya berpikir secara realistis.

"Kenapa saya harus memilih PDI-P, saya ingin realistis saja. Bahwa saya sudah berjuang di luar, ternyata perjuangan itu tidak melahirkan sesuatu yang maksimal," ujar Kapitra dalam jumpa pers di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Selasa (24/7/2018) silam.

Menurut Kapitra, perjuangan untuk membuat Indonesia lebih baik sulit dilakukan apabila tidak dari dalam pemerintahan.

Menurut Kapitra, selama ini masyarakat yang saling beda persepsi, terjebak dalam carut-marut fitnah dan prasangka yang menimbulkan kebencian.

Kapitra yang pernah mendampingi pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab sebagai pengacara itu menilai bahwa selama ini belum ada jalan keluar yang efektif.

Kapitra berharap, bergabungnya dia dalam pencalonan anggota legislatif PDI Perjuangan dapat menjembatani niatnya untuk menampung keinginan rakyat dan menyampaikan tindak lanjut dari pemerintah.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved