Pemilu 2019
Dukung Kapitra Ampera Minta Jabatan Jaksa Agung, Karni Ilyas Singgung Kuda Troya dan Kotak Pandora
Kapitra Ampera menyatakan keinginannya untuk bisa dipilih menjadi Jaksa Agung meski penghitungan suara Pilpres maupun Pileg 2019 masih belum selesai
Dukung Kapitra Ampera Minta Jabatan Jaksa Agung, Karni Ilyas Singgung Kuda Troya dan Kotak Pandora
TRIBUNJAMBI.COM - Karni Ilyas Pembawa Acara Indonesia Lawyer Club (ILC) tvOne mencuitkan dukungannya kepada Kapitra Ampera untuk menjadi Jaksa Agung.
Sebelumnya Kapitra Ampera menyatakan keinginannya untuk bisa dipilih menjadi Jaksa Agung meski penghitungan suara Pilpres maupun Pileg 2019 saat ini masih proses di KPU
Kapitra Ampera sebelumnya mencalonkan diri menjadi anggota DPR RI dari PDIP Dapil 2 Riau, namun sepertinya kans untuk menuju Senayan bagi lawyer yang pernah menjadi pengacara Habib Rizieq Shihab.
Meski penghitungan suara masih dalam proses dan penetapan oleh KPU baru dilakukan pada 22 Mei 2019 mendatang namun Kapitra Ampera telah menyatakan harapannya kepada Jokowi untuk bisa dipilih menjadi Jaksa Agung.
"Saya kan sudah jungkir balik, berdarah-darah. Saya berharap kepada Pak Jokowi untuk bisa diberi kesempatan. Kalau sesuai dengan bidang saya itu, ya, Jaksa Agung," ujar Kapitra Ampera kepada wartawan, Selasa (30/4/2019).
Baca: Nasib Politisi Demokrat Jansen Sitindaon Raih Kursi Parlemen, Ini Tanggapan Andi Arief & Ulil Abshar
Baca: Meski Sinyal Disanksi PAN, Bara Hasibuan Kembali Tegaskan Dukungan ke Prabowo-Sandi Selesai
Melihat latar belakang pendiikan dan profesinya, Kapitra Ampera lama berkecimpung di dunia hukum.
Kapitra Ampera memimpin sebuah Law Firm yang bernama M. Kapitra Ampera & Associates.

Kapitra juga menjabat sebagai Ketua Harian Himpunan Advokad Pengacara Indonesia
Kapitra sering menjadi kuasa hukum dalam kasus-kasus yang menyangkut para artis Indonesia, seperti kasus Diego Michiels, Tamara Bleszynski, Kristina.
Ia juga pernah menjadi kuasa hukum Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto) dalam kasus gugatan perdata Badan Urusan Logistik (Bulog) dalam masalah tukar guling antara Bulog dan PT Goro Batara Sakti.
Sebelumnya ramai di twitter yang mencuitkan Jaksa Agung netizen memperdebatkan pernyataan Kapitra Ampera yang meminta "jatah" jabatan ke Jokowi.
Satu diantara yang ikut berkicau adalah jurnalis senior yang juga pembawa acara ILC tv One Karni Ilyas.
"Mohon maaf, saya mendukung Pak Kapitra Ampera jadi Jaksa Agung yad. Hanya beliau orang Indonesia yang mampu berubah dari Kuda Troya jadi Kotak Pandora. Di tangan beliau sebagai Jaksa Agung saya percaya penegakan hukum akan semakin baik" Tulis Karni Ilyas.

Ada yang menganggap hal itu merupakan dukungan penuh Karni Ilyas, namun adan juga yang menafsirkan hal tersebut merupakan sindiran Karni Ilyas kepada Kapitra Ampera.
Namun satu jam kemudian Karni Ilyas menuliskan lagi cuitan menjawab pertanyaan netizen yang menanyakan apakah akunnya di hack atau tidak, kali ini jawaban Karni Ilyas cukup kocak karena menyebut tentang dungu.
"Saya pastikan akun saya tidak di hack. Saya cuma lagi mencoba menikmati jadi orang dungu. Ternyata asyik juga. Maaf." tulis Karni Ilyas.
Alasan Bergabung Dengan PDIP
Tanggal 24 Juli 2018, Kapitra Ampera secara resmi memperkenalkan diri sebagai calon anggota legislatif DPR dari PDI Perjuangan.
Kapitra bersaing dalam pemilihan legislatif 2019.
Ia maju dari daerah pemilihan (dapil) II Riau yang meliputi 5 kabupaten, yaitu Kampar, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir, Pelalawan, dan Kuantan Singingi.
Kapitra mengutarakan alasannya mengapa menerima tawaran partai berlambang banteng itu.
Baca: Lecehkan Ustaz Abdul Somad? Teguran Keras untuk Andre taulany dari Adi Hidayat: Awal Kehancuran Anda
Baca: Sejarah Hari Buruh 2019, Ternyata Soeharto Pernah Melarang May Day, Lahirkan Trauma Sejarah Panjang
Baca: Usai caci Maki Prabowo, Suami Rey Utami Ungkap Kejadian Dirumahnya, Stroke dan Pasang Ring Jantung
Pertama, Kapitra mengatakan bahwa dirinya berpikir secara realistis.
"Kenapa saya harus memilih PDI-P, saya ingin realistis saja. Bahwa saya sudah berjuang di luar, ternyata perjuangan itu tidak melahirkan sesuatu yang maksimal," ujar Kapitra dalam jumpa pers di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Selasa (24/7/2018) silam.
Menurut Kapitra, perjuangan untuk membuat Indonesia lebih baik sulit dilakukan apabila tidak dari dalam pemerintahan.
Menurut Kapitra, selama ini masyarakat yang saling beda persepsi, terjebak dalam carut-marut fitnah dan prasangka yang menimbulkan kebencian.
Kapitra yang pernah mendampingi pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab sebagai pengacara itu menilai bahwa selama ini belum ada jalan keluar yang efektif.
Kapitra berharap, bergabungnya dia dalam pencalonan anggota legislatif PDI Perjuangan dapat menjembatani niatnya untuk menampung keinginan rakyat dan menyampaikan tindak lanjut dari pemerintah.