Bisnis Anak-anak Soeharto Kena 'Semprit' Jenderal Benny, Sang Ayah Balas Kemudian Hari
Bisnis anak-anak Soeharto menggeliat karena pengaruh ayahnya. Perwira TNI ini menegur sang ayah saat berada di meja biliar. Reaksi sang presiden ...
Bisnis anak-anak Soeharto menggeliat karena pengaruh ayahnya. Perwira TNI ini menegur sang ayah saat berada di meja biliar. Reaksi sang presiden baru terlihat beberapa waktu kemudian.
TRIBUNJAMBI.COM - Gara-gara teguran soal bisnis anak-anak Soeharto, karier tokoh ini berakhir.
Teguran 'maut' ke Soeharto baru mendapat pembalasan beberapa tahun kemudian.
Sosok 'raja intel' dari Kopassus ini kariernya berakhir lantaran membuat geram Presiden ke-2 Indonesia, Soeharto.
Tidak banyak orang mengetahui tindakan yang dilakukan intelijen legendaris bernama Benny Moerdani ini.
Buku berjudul Benny Moerdani Yang Belum Terungkap, Tempo, PT Gramedia, 2015 dan Benny Moerdani Profil Prajurit Negarawan, Julius Pour, Yayasan Kejuangan Panglima Sudirman 1993, mengulas hubungan dua Soeharto dan Benny Moerdani.
Kompi C Dihujani Peluru Sniper, Kopassus Denjaka Paskhas Lawan Teman Sendiri Saparua 1999
Siapa Doni Monardo, Kepala BNPB? Cemerlang di Pasukan Elite, Pernah Bebaskan Sandera Bareng Kopassus
Bisnis Ammar Zoni di Sumatera Barat yang Tak Terekspose Media, Siapa Sebenarnya Mertua Irish Bella
Siapa Sebenarnya Eva Kusuma Sundari? Mengapa Politikus PDIP yang Vokal Ini Tak Lolos
Sejak masih berpangkat Kapten TNI AD dan menjadi anggota Kopassus, Benny Moerdani sudah menjalin hubungan yang akrab dengan Soeharto.
Hubungan itu dimulai sejak era 1960-an, saat Soeharto sudah berpangkat mayor jenderal.
Soeharto sangat mengagumi Benny karena piawai dalam strategi tempur.
Selain itu, Benny cerdas dalam memecahkan masalah secara intelijen.
Urusan pelik, baik di dalam maupun di luar negeri, selalu dipercayakan kepada Benny yang dikenal sangat loyal terhadapnya.
Misalnya ketika Indonesia terlibat konflik politik dan militer dengan Malaysia pada 1964.
Pak Harto yang merasa pemecahan masalah secara militer tidak menguntungkan Indonesia, lalu memutuskan mengambil langkah intelijen serta diplomasi.
Akhirnya, Indonesia dan Malaysia kembali berdamai serta terhindar dari bentrok militer yang bisa merugikan kedua negara.
Ketika Soeharto menjabat presiden kedua, hingga lebih dari 30 tahun (1967-1998), Benny Moerdani terus dipercaya sebagai ‘tangan kanan’ Soeharto.
Benny Moerdani menangani masalah keamanan, hubungan diplomatik dengan negara lain, sekaligus pengawal presiden yang loyal dan setia.

Tapi meski menjadi seorang loyalis Soeharto, Benny ternyata seorang yang kritis dan berani memberi masukan serta teguran kepada presiden.
Benny Moerdani memang berprinsip. Meskipun seorang loyalis Soeharto, dia bukan tipe penjilat dan suka menjatuhkan orang lain dengan memberikan informasi tidak benar.
Jenderal TNI ini berprinsip harus bisa menjauhkan Soeharto dari orang-orang yang suka menjilat atau orang yang suka menfitnah demi mendapat perhatian Soeharto.
Kerisauan menteri
Pada 1984, sejumlah menteri merasa risau dengan anak-anak Soeharto yang sudah tumbuh dewasa dan berbisnis.
Saat ini, anak-anak Soeharto mulai berbinis, tapi dengan cara memanfaatkan kekuasaan bapaknya.
Bisnis anak-anak Soeharto bahkan merambah ke soal pembelian alat utama sistem senjata (alutsista) yang seharusnya ditangani pemerintah dan ABRI/TNI, bukan oleh warga sipil.
Haru, Ranty Maria Nyatakan Cinta ke Mischa Chandrawinata sebenarnya i have feeling for you sha
Pasukan Misterius di Kopassus yang Anggotanya Tak Diketahui, Istri Sendiri Tak Tahu Siapa Suaminya
Libur Tanggal Merah, Mobil Dinas Pemkab Merangin Kedapatan Dipakai Angkut Semen Material Bangunan
Ketika ada kesempatan bermain billiar dengan Soeharto, Benny Moerdani yang saat itu menjabat sebagai Panglima ABRI memberanikan diri ‘menegur’ Pak Harto.
Teguran Benny Moerdani ke Soeharto itu terkait bisnis anak-anaknya yang sudah merambah ke mana-mana dan terkesan memonopoli.
Soeharto ternyata tidak terima oleh teguran Benny yang dianggap sangat kurang ajar.
Setelah itu, hubungan Pak Harto-Benny Moerdani memburuk.
Benny Moerdani kemudian dicopot dari jabatan Panglima ABRI, meski belakangan Soeharto menolak jika disebut pencopotan Benny akibat ‘teguran maut’ yang telah dilakukannya.
Suatu hari, pada Agustus 2004, Soeharto menjenguk Benny yang sedang sakit keras dan terbaring di Rumah Sakit RSPAD, Jakarta.
Di depan Benny, Soeharto secara terus-terang mengakui bahwa teguran yang pernah dilontarkan Benny pada 1984 ternyata benar.

Akibat bisnis anak-anaknya yang ikut memicu krisis ekonomi dan kemarahan rakyat terhadap keluarga Pak Harto, pada 21 Mei 1998, kekuasaan Pak Harto tumbang.
Soeharto juga mengatakan kepada Benny, jika teguran itu dipatuhi, dia tidak akan sampai lengser dari kursi presiden akibat demo besar-besaran dan kerusuhan sosial yang terjadi di mana-mana.
Karier militer Benny Moerdani:
- RPKAD, Kopassus
- Berbagai operasi militer: pembajakan pesawat Garuda Indonesia Penerbangan 206 pada 1981
- Asisten Intelijen Menteri Pertahanan dan Keamanan
- Asisten Intelijen Panglima Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (Kopkamtib)
- Kepala Pusat Intelijen Strategis (Pusintelstrat)
- Wakil Kepala Badan Koordinasi Intelijen Negara (Bakin)
- Pangkopkamtib.
- Panglima ABRI
Karier pemerintahan Benny Moerdani:
- Kepala Konsulat Indonesia di Malaysia Barat.
- Menteri Pertahanan dan Keamanan
- Konsul Jenderal Indonesia di Korea
Kisah-kisah sejarah dan tokoh-tokoh Indonesia dapat dibaca di Tribunjambi.com.
Subscribe Youtube
Kompi C Dihujani Peluru Sniper, Kopassus Denjaka Paskhas Lawan Teman Sendiri Saparua 1999
Libur Tanggal Merah, Mobil Dinas Pemkab Merangin Kedapatan Dipakai Angkut Semen Material Bangunan
Sambut Kunjungan Tim Verifikasi Penilaian PHBS Pusat, Sekda: Lomba Awal Perbaiki Pola dan Gaya Hidup
Kisah Dokter yang Takut Periksa Soeharto saat Sakit hingga Wafat Usai 32 Tahun Berkuasa di Indonesia