AKSI Berbahaya Pasukan Denjaka yang Dijuluki si 'Hantu Air' Membuat Marinir AS Geleng-geleng Kepala

TRIBUNJAMBI.COM- Tentara Nasional Indonesia (TNI) terbagi dalam tiga matra, yaitu Angkatan Darat (AD),

Editor: ridwan
Merahputih
Ilustrasi Denjaka 

TRIBUNJAMBI.COM- Tentara Nasional Indonesia (TNI) terbagi dalam tiga matra, yaitu Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), dan Angkatan Udara (AU).

Ketiga matra itu mempunyai tugas dan fungsi berbeda. Tiap matra juga biasanya mempunyai pasukan khusus yang tugas dan kewajibannya lebih berat.

Salah satu pasukan khusus atau pasukan elite Indonesia adalah Detasemen Jala Mangkara yang disingkat Denjaka.

Baca: UPDATE: Presiden Jokowi Putuskan Pindahkan Ibu Kota RI ke Luar Jawa, Ini Alasannya

Denjaka adalah pasukan elite TNI AL yang mempunyai kehebatan luar biasa.

Bahkan 1 prajurit Denjaka disebut setara dengan 120 TNI biasa.

Satuan ini berdiri pada 4 November 1982 dengan nama Pasukan Khusus AL (Pasusla). Pada awal berdiri, Pasusla bertugas menanggulangi ancaman aspek laut, di antaranya terorisme, sabotase dan ancaman lainnya.

Dikarenakan perkembangan prajuritnya begitu mumpuni, pada 12 November 1984 terbentuk nama Detasemen Jala Mangkara (Denjaka).

Baca: Bupati Bungo Laporkan LKPJ 2018, Masalah Pendidikan, Kesehatan dan Perkim Jadi Sorotan Dewan

Adapun prajurit Denjaka berasal dari personel Batalyon Intai Amfibi (Yontaifib) dan Komando Pasukan Katak (Kopaska) yang dilatih beberapa aspek laut.

Mempunyai kemampuan di atas rata-rata, prajurit Denjaka benar-benar digembleng saat mengikuti pendidikan.

Kabarnya, dari ratusan prajurat yang mengikuti seleksi, hanya 50 orang memenuhi kualifikasi.

Baca: MANTAN Panglima GAM Tanggapi Pernyataan Mahfud MD, Tuntut Permintaan Maaf di Media Cetak Nasional

Pelatihan Denjaka biasa dilakukan di Kawah Candradimuka, Situbondo. Pada masa pendidikan, tidak jarang ada prajurit yang gagal dan kembali ke satuannya.

Selain ketahanan tubuh, prajurit Denjaka harus mempunyai IQ tinggi. Alasannya, Denjaka akan sering bertugas dalam penyusupan di daerah operasi.

Baca: Dana BOS Telah Ditransfer, Disdik Muarojambi Minta Kepala Sekolah Segera Cairkan

Sehingga mereka harus bisa mengatasi masalah dengan cepat, baik secara individu maupun secara kelompok.

Selama dalam proses pendidikan, calon anggota hanya akan mendapatkan teori di dalam kelas 20%, selebihnya mereka akan berlatih langsung di dalam hutan, laut dan udara.

Ini karena mereka harus paham secara praktek bukan modal teori yang nantinya akan sangat berguna untuk menjalankan misi rahasia secara sempurna.

Baca: OKNUM PNS 3 Kali Perkosa Gadis Belia di Hotel, Korban Trauma Takut Ketemu Orangtua

Denjaka

Tidak mudah untuk bisa mendapatkan pelatihan dengan nilai sempurna, mereka harus mendapatkan pendidikan superketat dan keras, melakukan penyusupan dengan terjun payung, bergerak dengan cepat di dalam laut dan bertahan hidup di daratan.

Dalam sebuah artikel Tribun Jambi berjudul "Miliki IQ Tinggi dan Disebut 'Hantu Air' Inilah Denjaka yang Disebut 1 Personel Setara 120 TNI Biasa", disebutkan bagaimana kerasnya pelatihan Denjaka.

Baca: Cegah Website Pemerintah Diretas, Diskominfo Muarojambi Akan Kerjasama dengan Badan Cyber

Terpaan ombak di Laut Banyuwangi yang baisanya menghanyutakan perahu para nelayan harus bisa diatasi, mereka harus bertahan sekaligus menyelamatkan diri sendiri dan anggota lainnya.

Bahkan mereka kerap dilatih dengan kaki dan tangan yang terikat.

Setelah berhasil melawan ganasnya ombak di lautan, hal selanjutnya yang perlu calon anggota lakukan adalah bertahan hidup di dalam hutan, perbekalan yang diberikan pada para anggota pelatihan hanyalah garam.

Baca: Begini Reaksi Model Celia Bosco Saat Alami Pelecehan Seksual dan Sempat Ditawar Pria Hidung Belang

Bahkan air minum pun tidak dibekali. Mereka benar-benar harus mencari sendiri di dalam hutan.

Sementara proses pelatihannya biasanya dilakukan di Alas Purwo.

Tepat di tengah hutan, mereka harus bisa bertahan hidup selama berhari-hari. Tak jarang mereka memutuskan untuk berburu binatang buas, seperti ular.

Baca: 14 Petugas Pemilu di Sarolangun Jatuh Sakit, Satu Orang Kena Stroke Ada yang Kecelakaan

Kalau mereka hanya mampu menangkap seekor monyet, maka binatang itulah yang akan menjadi santapannya.

Bukan hanya sampai di situ, ada latihan udara yang harus dilalui para prajurit.

Ya, mereka akan melakukan terjun payung. Mereka diharuskan terjun bebas pada malam hari, tujuannya adalah agar bisa memberikan pelatihan pada mereka jika sewaktu-waktu harus masuk ke lokasi musuh pada malam hari memakai parasut.

Baca: Sinopsis Film The Sum of All Fears di TransTV, Kejeniusan Ben Affleck Cegah Perang Nuklir AS & Rusia

Baca: Johan Budi Optimis Melenggang ke Senayan, Raup 75.000 Suara, Singgung Tabungan Ratusan Juta

Kemampuan lain yang harus dimiliki seorang Denjaka seperti penggunaan kompas yang tepat sasaraan.

Biasanya proses pelatihan menggunakan kompas akan dilakukan di Banyuwangi sampai ke Surabaya.

Baca: UPDATE REAL COUNT KPU, Senin 24 April Pukul 16.45, Data Masuk 51,83 Persen, Jokowi-Maruf Unggul

Ada cerita saat Denjaka bikin Korps Marinir AS untuk kawasan Pasifik Letjen Duane D Thiessen geleng-geleng kepala.

Kala itu, Duane D Thiessen sedang berkunjung ke markas Marinir di Cilandak dan disambut adegan operasi antiteror dan pembebasan sandera memakai peluru tajam.

Adegan itu berlangsung di hadapan Korps Marinir yang sedang upacara sambutan.

Baca: Tahap Awal, Bupati Merangin Lantik 5 Camat, Pejabat Eselon Segera Nyusul, Al Haris Bilang Begini

Prajurit Denjaka bersenjata lengkap memperagakan aksi tembak-tembakan dengan posisi saling berhadapan.

Prajurit merangsek masuk ke tengah peserta upacara menaiki kendaraan khusus dan melakukan adegan tembak-menembak.

Terdapat sasaran khusus (kevlar)yang berada di samping kiri dan kanan prajurit Denjaka.

Baca: Pesepakbola Cristiano Ronaldo Perluas Kerajaan Bisnis di Segmen Celana Dalam Bertema Superhero

Meski dibekali rompi anti-peluru, prajurit Denjaka tidak boleh melakukan kesalahan. Pasalnya, bila salah menembak, peluru akan menyasar personel lain atau kepada peserta upacara.

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul 1 Prajurit Disebut Setara 120 TNI Biasa, Inilah Denjaka, Pasukan Elite TNI AL yang Luar Biasa,

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved