Pemilu 2019
Maksud Doa Mahfud MD Melaknat Pihak yang Curang di Pemilu 2019 Serta Menuduh Orang Lain Curang
Pakar Hukum Tata Negara Mahfud MD turut berkomentar terkait tudingan adanya kecurangan yang terjadi di Pemilu 2019
Exit poll dan quick count (hitung cepat) sejumlah lembaga survei besar yang terdaftar di Komisi Pemilihan Umum (KPU) menampilkan jika paslon nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin unggul dari paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Tapi, pada Rabu (17/4/2019) malam, Prabowo membantah hasil survei itu.
Ia lebih percaya hitungan riil (real count) tim internalnya, di mana Prabowo menyatakan dirinyalah yang menang Pilpres 2019 dan melakukan sujud syukur.
Berdasarkan real count yang disebutnya dia unggul dengan raihan 62 persen.
Kemudian muncul dugaan dari sejumlah pihak jika ada kecurangan pada proses Pemilu 2019.
Sementara itu, Mahfud MD memilih santai menanggapi berbagai tudingan itu.
Menurut Mahfud MD, saat ini proses penghitungan surat suara baru tahap awal.
Baca: Usai Menikah, Muzdalifah Langsung Unggah Foto Malam Pertama di Ranjang, Tak Mau Tunda Momongan
Baca: Isi Percakapan WhatsApp Vanessa Angel dengan Mucikari Diungkap, VA Sempat Minta Naik Tarif
Baca: Mantan Suami Cut Tari Ungkap Fakta Lain Soal Video Panas dengan Ariel Noah, Hotman Paris pun Kagum
Nanti akan terbukti dengan sendirinya, apakah ada kecurangan pada Pemilu 2019 yakni pada saat hitung manual.
Ia juga menyindir jika memang sejumlah pihak tak capek silahkan ribut soal proses Pemilu 2019 ini.
"Kalau tak cape, silahkan ribut2 ttg proses dan hasil pemilu sampai saat ini.
Tp pd saatnta nanti, sekitar 22 Mei, saat hitung manual scr nasional dilakukan, akan ketahuan ada kecurangan atau tidak dan siapa yg berbuat curang," tulis Mahfud MD lewat akun Twitter @mohmahfudmd, Minggu (21/4/2019).
Ia pun mengingatkan jika form C1 itu memiliki 6 rangkap.
"Ingat, form C1 dibuat rangkap 6, masing2 pny yg sama," lanjutnya.
Sebelumnya, dalam tayangan di KOMPAS TV yang diunggah 2 April 2019 di YouTube, Mahfud MD membeberkan jika kecurangan hampir tidak mungkin terjadi pada Pemilu 2019.
"Kecurangan itu sekarang hampir tidak mungkin," tegasnya.