MAHASISWI yang Juga Model Cantik ini Blak-blakan Mengaku Kerap Diajak Tidur, Begini Pengakuannya

TRIBUNJAMBI, DENPASAR - Puluhan orang ikuti aksi Women's March Bali 2019 bertajuk #BeraniBersuara

Editor: ridwan
net
Ilustrasi 

TRIBUNJAMBI, DENPASAR - Puluhan orang ikuti aksi Women's March Bali 2019 bertajuk #BeraniBersuara #BergerakBersama bertepatan dengan kegiatan rutin Car Free Day (CFD) di Lapangan Renon, Jalan Raya Puputan, Denpasar, Bali, Minggu (28/4/2019).

Terdapat beberapa tuntutan yang ditulis dalam poster diantaranya yakni kekerasan dan pelecehan seksual, akses kesehatan bagi kaum minoritas dan penyintas ODHA, tolak patriarki.

RUU Penghapusan Kekerasan 5eksual, pelanggaran HAM dan diskriminasi terhadap perempuan, kelompok marginal dan minoritas, dan perempuan harus berani melawan doktrin kasta.

Aksi Women's March Bali 2019 yang digelar kedua ini tidak hanya diikuti oleh mereka yang peduli dengan hak-hak perempuan, tetapi juga diikuti oleh para korban pelecehan seksual.

Baca: Warga Kerinci Antusias Sambut Wali Kota Jambi di Bumi Sakti Alam Kerinci, Diberi Bantuan Kursi Roda

Salah satu yakni CB, seorang mahasiswa di Bali Udayana yang juga seorang model dan instagram influencer.

Kepada Tribun Bali, wanita asal Timor Leste yang baru berumur 22 tahun ini mengaku sering mendapatkan pelecehan seksual di sosial media.

"Yang paling parah itu pernah diajak tidur dan mereka mau membayar. Saya balas pesan mereka, saya katakan kalau saya tidak mengambil pekerjaan seperti itu. Dan saya tidak serendah itu," aku CB saat ditemui Tribun Bali setelah aksi Women's March berkahir.

CB sendiri berkarir sebagai model di Bali sudah selama 2,5 tahun atau saat dirinya mulai kuliah di Bali.

Dijelaskannya, bentuk pelecehan seksual yang ia alami berupa ajakan untuk tidur bersama yang dikirim oleh oknum-okmun tertentu melalui pesan di media sosialnya.

Baca: Lubang Raksasa Tiba-tiba Muncul di Sukabumi, Warga Dengar Suara Gemuruh dan Dentuman

"Apalagi di dunia modelling. Tidak saya saja. Pasti banyak sekali kasus seperti ini karena kita berpakaian lebih seksi dari perempuan lainnya. Jadi membuat lelaki berfikir bahwa kami itu selalu bisa ditiduri,"

"Mungkin beberapa model memilih akhirnya terjerumus ke seks komersial. Tapi tidak semua seperti itu. Kami berpakaian seksi dan terbuka bukan berarti mengundang lelaki untuk meniduri kita dan bisa bisa dibeli," paparnya.

Namun, saat Tribun Bali menanyakan oknum dari kalangan mana yang banyak mengajaknya untuk tidur bersama, CB tidak secara gamlang menyebutkannya.

"Ya kebanyakan orang-orang yang lebih kaya dan tentunya banyak uang. Kalau di lingkungan kampus tidak ada. Tetapi di luar lingkungan kampus, lebih ke dunia pekerjaan saya," tandasnya.

ABG Tiongkok pun Jadi 'Pelampiasan' Seks di Teluk Benoa

Baru-baru ini, kasus pelecehan seksual yang melibatkan pemandu jetsky Mohamad Toha (29) di Tanjung Benoa, Nusa Dua, Kuta Selatan, Badung, Bali jadi sorotan di Bali.

Pelaku berhasil diamankan oleh jajaran Polresta Denpasar pada Selasa (23/4/2019) tidak lama setelah korban berinisial SZ (20) melaporkan ke pihak kepolisian.

Wakapolresta Denpasar, AKBP Benny Pramono menyampaikan kepada awak media saat ditemui di Mapolresta Denpasar, Kamis (25/4/2019) siang.

Modus pelaku melakukan tindak pidana perbuatan cabul dan merusak kesopanan didepan umum dengan mengajak korban berkeliling dengan jetsky.

Baca: Deretan Orang Indonesia yang Terlibat Dalam Film Avengers: Endgame

"Modus pelaku ini mengajak tamunya keliling-keliling naik jetsky dan setelah sampai ditengah laut pelaku mencabuli korbannya," ujarnya.

Lebih lanjut AKBP Benny Pramono menjelaskan bahwa saat itu situasi di Tanjung Benoa dalam keadaan sepi.

Sehingga pelakupun menggunakan kesempatan itu untuk melakukan pencabulan kepada korbannya yang berasal dari warga negara China.

Dikatakan Wakapolresta Denpasar, saat itu pelaku sadar melakukan aksinya saat berada di tengah laut dengan jetsky dan saat hendak menepi kepantai.

"Karena mungkin tempatnya sepi sekitar pukul 10 pagi, sehingga pada saat kembali korban langsung melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian," lanjutnya.

Lebih lanjut pihaknya telah melakukan visum kepada korban bahkan barang bukti untuk menguatkan penahanan kepada pelaku juga sudah lengkap.

Baca: Link Live Streaming Man United vs Chelsea di RCTI Malam Ini, Minggu 28 April

Dalam keterangan Wakapolresta Denpasar, pelaku sempat mengancam korbannya untuk tidak melaporkan kejadian tersebut, namun pihaknya masih mendalami kasus tersebut.

Wakapolresta Denpasar, AKBP Benny Pramono juga menambahkan akibat perbuatannya tersebut pelaku dikenakan pasal 289 atau 281 KUHP dengan ancaman penjara 9 tahun.

Sementara itu, dari tahun 2019 Wakapolresta Denpasar mengatakan bahwa kasus ini baru sekali terjadi.

AKBP Benny Pramono juga menerangkan bahwa dalam kejadian ini juga, hanya seorang saja yang baru melaporkan kejadian tersebut kepihaknya.

"Sampai saat ini yang melaporkan baru satu, tapi tidak menutup kemungkinan jika proses perkembangannya ada yang melapor kita akan tangani," tambahnya.

Selain itu, pihaknya pun telah memberikan ketegasan kepada pelaku tindak pidana untuk melakukan penahanan dan proses lebih lanjut.

Baca: Divonis 5,5 Tahun Penjara dan Denda Rp 800 Juta, Al Marzani Menangis di Depan Hakim

"Kasus ini seperti ini baru sekali di tahun 2019, korban saat ini sudah kembali. Korban saat ini masih syok, oleh karena itu ia (korban) melaporkan kejadian tersebut kepada kepolisian," terangnya.

Pelecehan Seksual Berakhir Berdarah, Tangan Pelaku Dipotong hingga Putus

Sementara itu, kasus pelecehan 5eksual di Desa Punggur Besar, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat berakhir tragis.

Tahu organ intim istri dipegang orang lain, seorang suami berbuat nekat demi melindungi harga diri istri tercintanya.

Sang suami memenggal tangan seseorang yang telah menyentuh organ intim istrinya.

Baca: GALERI FOTO: Koleksi Baju Muslim Anak Perempuan di Bee Bee Mart Jambi. Harga Mulai Rp 30 Ribuan

Yang bikin geleng-geleng kepala, ternyata orang yang tega menyentuh organ intim dan berbuat cabul itu masih memiliki hubungan keluarga dengan suami dan istri tersebut.

Awal mula kejadian ini di Jalan Parit Jawai RT 025 RW 007 Dusun III, Desa Punggur Besar, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Rabu (27/2/2019).

Ahmad yang merupakan korban (orang atau pelaku yang menyentuh organ intim), harus rela kehilangan tangan kirinya lantaran dipenggal oleh saudara iparnya, MS.

Diketahui, istri korban dan istri pelaku adalah adik kakak.

Baca: KISAH 32 Wanita Pelakon Film Dewasa Berakhir Tragis, Mereka Mati Muda Dibunuh, Narkoba dan HIV

Dijelaskan oleh Kapolsek Sungai Kakap, Iptu Antonius Permadean, penganiayaan tersebut terjadi pada Rabu (27/2/2019) malam sekitar pukul 20.45 WIB.

Pelaku membawa sebilah parang, dan secara membabi buta memotong tangan korban hingga putus.

"Sekitar pukul 20. 45 WIB Rabu malam terjadi penganiayaan dengan cara pelaku memotong tangan korban dengan menggunakan sebilah parang," kata Iptu Antonius, Kamis (28/2/2019).

"Sehingga mengakibatkan tangan bagian pergelangan sebelah kiri korban putus," lanjutnya.

Dijelaskan oleh Iptu Antonius, MS tega menebas tangan korban lantaran tidak terima perlakuan korban pada istrinya.

Diceritakan oleh Iptu Antonius, istri MS saat itu sedang menjemur pakaian di belakang rumahnya.

Baca: Soal Foto yang yang Salah Dipasang KPU, Laporan Caleg Nasdem Diproses Bawaslu Batanghari

Setelah itu, istri pelaku pergi untuk mandi di sungai, yang letaknya tepat di depan rumahnya.

Menurut pelaku, korban saat itu bertingkah seperti menggoda sang istri.

"Setelah mandi di sungai depan rumah pelaku, kemudian korban lewat di depan istri pelaku sambil memegang arah kemaluan istri pelaku," jelas Iptu Antonius.

Tak langsung marah pada korban, pelaku justru memarahi istrinya sendiri.

"Pada saat itu pelaku melihat dan marah dengan istrinya sendiri," kata Iptu Antonius.

Setelah terlibat adu mulut dengan istrinya, pelaku kemudian mendatangi korban dan langsung membacoknya.

"Rumah pelaku dan korban besebelahan serta korban dan pelaku memiliki hubungan keluarga yaitu istri korban dan istri pelaku kakak adik kandung," kata Iptu Antonius.

Baca: Hadir dengan Desain dan Dimensi Baru, New Carry Pick Up Resmi Mengaspal di Jambi

Saat pelaku mendatangi korban, Ahmad diketahui sedang makan.

Korban yang melihat tindakan yang dilakukan oleh pelaku, kemudian berusaha untuk menangkisnya.

Sayang, upayanya itu justru membuat tangan korban putus tepat di bagian pergelangannya.

"Pada saat pelaku mendatangi korban dengan membawa sebilah parang, korban sedang makan," kata Iptu Antonius.

"Kemudian pelaku mengayunkan parang ke arah korban dan ditangkis korban, mengakibatkan tangan korban bagian pergelangan sebelah kiri putus," lanjutnya.

Baca: Bawaslu Provinsi Jambi Minta Bantuan Tenga Medis, Surati Dinas Kesehatan

Setelah melancarkan aksinya, pelaku langsung kabur dengan memecahkan kaca jendela rumah korban.

Pecahan kaca tersebut juga turut membuat tangan pelaku terluka.

Melihat aksi dari MS, istri pelaku kemudian melaporkan kejadian tersebut pada kepolisian.(*)

Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Mahasiswi Udayana yang juga Model Cantik ini Blak-blakan Ngaku Kerap Diajak Tidur, Begini Modusnya,

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved