Kisah Militer

Otak Encer Komandan Kopaska, Benda Kecil Melar Jadi Senjata Rahasia Ledakkan Kapal Musuh

Benda ini kecil dan melar, namun berguna saat peledakan. Ini menjadi senjata rahasia Kopaska yang efektif untuk meledakkan kepal musuh. Tak banyak ora

Editor: Duanto AS
Istimewa
Kopaska TNI AL 

Tapi beruntung mereka masih menemukan beberapa gulung kabel firecord yang merupakan kabel berisikan bahan peledak berkekuatan tinggi dan bisa difungsikan sebagai pemicu bahan peledak.

Namun, dalam misi tempurnya, pasukan Kopaska juga selalu dibekali kondom dalam jumlah banyak.

Apa guna kondom itu?

Ternyata, kondom itu untuk kepentingan membungkus bahan peledak atau detonator yang akan digunakan untuk operasi bawah air (underwater demolition).

Saat itu kebetulan setiap personel Kopaska hanya mendapat pembagian kondom dalam jumlah terbatas.

Sehingga mereka sudah membayangkan misi peledakan bawah air akan mengalami kesulitan akibat kekurangan kondom itu.

Pada awal Agustus 1962, pasukan Kopaska sudah tiba di Teluk Peleng, Maluku dan bersama pasukan lainnya sudah siap melaksanakan operasi tempur habis-habisan (all out) melawan pasukan Belanda.

Misi tempur mereka bahkan bersifat one way tiket atau siap gugur dalam pertempuran demi bangsa dan negara.

Pasukan Satuan Komando Pasukan Katak (Kopaska) melakukan pengintaian dalam latihan operasi Over The Beach Operation di Kompleks Satuan Koarmabar I Pondok Dayung, Tanjung Priok, Jakarta, Senin (7/8/2017). Kegiatan tersebut merupakan latihan rutin yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan anggota Kopaska dalam menghadapi musuh. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Pasukan Satuan Komando Pasukan Katak (Kopaska) melakukan pengintaian dalam latihan operasi Over The Beach Operation di Kompleks Satuan Koarmabar I Pondok Dayung, Tanjung Priok, Jakarta, Senin (7/8/2017). Kegiatan tersebut merupakan latihan rutin yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan anggota Kopaska dalam menghadapi musuh. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Apalagi salah satu tugas mereka adalah meledakkan kapal-kapal perang Belanda menggunakan torpedo yang dikendalikan manusia dan merupakan misi berisiko sangat tinggi.

Tapi karena pasukan Belanda akhirnya merasa gentar dengan persiapan tempur APRI yang begitu lengkap.

Pasalnya APRI juga mengerahkan pesawat pembom nuklir Tu-16 buatan Rusia, Belanda akhirnya lebih memilih langkah diplomasi dan menyerahkan Irian Barat ke Indonesia melalui PBB pada 15 Agustus 1962.

Semua pasukan APRI pun kemudian ditarik ke Jakarta (Jawa) termasuk pasukan Kopaska yang kemudian kembali ke pangkalan untuk terus berlatih dan berlatih demi kesiapan menjalankan misi tempur rahasia di mana saja. (Sumber: Kopaska Spesialis Pertempuran Laut Khusus, TNI AL, 2012). (intisari online)

Baca kisah-kisah pasukan elite TNI di Tribunjambi.com.

Subscribe Youtube

 Jebakan Maut Kopaska di Bank Berhasil, Perompak Jepang Lapor Polsek Coba Kelabui

 Beli Batik Jambi, Jokowi Tanya Jumlah Pengrajin ke Yuliana Fasha di Jakarta International Incraft

 Kopassus, Kopaska dan Denjaka Bergabung, Perompak Somalia Dihabisi di Garis Pantai, Sukses Besar

 Kejutan, Pernyataan Grace Natalie Terbukti, PSI Lewati Partai & Pemain Lama di Kota-kota Besar Ini

 Foto Luna Maya Belum Mandi Bikin Kesengsem, Close Up Hingga Pori-pori Wajah Kelihatan

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved