Kisah Militer
'Jebakan Maut' Kopaska di Bank Berhasil, Perompak 'Jepang' Lapor Polsek Coba Kelabui
Jebakan maut Kopaska berhasil. Empat hari disandera si nahkoda dan KKM akhirnya dibebaskan.
Jebakan maut Kopaska berhasil. Empat hari disandera si nahkoda dan KKM akhirnya dibebaskan. Begitu dilepas, Jepang baru curiga kenapa kemenakannya tidak kunjung tiba.
TRIBUNJAMBI.COM - Aksi Komando Pasukan Katak ( Kopaska ) ini unik namun menegangkan.
Peristiwa ini terjadi pada 2006, saat terjadi pembajakan kapal oleh Gerakan Aceh Merdeka,di Aceh Timur.
Saat itu, pembajak melakukan penyanderaan awak kapal dan meminta uang tebusan.
Tim intelijen Kopaska dibentuk lalu dikirim untuk menggagalkan aksi GAM.
Kisah ini ditulis di buku Kopaska, Spesialis Pertempuran Laut Khusus.

Berani bertarung dan bertempur di dalam air, bahkan tidak hanya di perairan, Kopaska juga ahli bertempur di daratan dengan keahlian khususnya.
Baca: Dua Kopaska Pakai Trik Siluman Menyusup Senyap ke Kapal Malaysia, Bikin Komandan Musuh Kabur
Baca: Navy Seal AS Mundur Lihat Aksi Denjaka TNI AL, Siluman Penyusup Tembak Hadap-Hadapan Peluru Tajam
Baca: Pramugari Garuda Indonesia Pacaran dengan Anggota Kopassus, Sang Pria Hampir Lupa Menikah
Baca: Review Otomotif - Daftar Motor Yamaha dengan Harga Dibawah Rp 20 Juta, Terbaru 2019
Kisah kehebatan pasukan elite TNI AL tersebut tidak hanya di beberapa misi saja. Bahkan, saat ada pemberontakan Gerakan Aceh Merdeka (GAM), Kopaska pun dilibatkan.
Seperti kisah berikut, tahun 2006 silam saat salah satu kelompok sayap Gerakan Aceh Merdeka (GAM) melakukan pembajakan terhadap sebuah kapal ikan Indonesia di kawasan Perlak, Aceh Timur menjadi pembuktian bahwa Kopaska pun handal dalam operasi di darat.
Kopaska yang pada saat itu dipimpin oleh Kolonel Irawan membentuk sebuah tim intelijen bernama Tim Kejar untuk menggagalkan pembajakan tersebut.
Kelompok sayap GAM itu melepaskan kapal ikan, namun mereka menyandera Nahkoda dan Kepala Kamar Mesin (KKM) untuk dijadikan tawanan.
Keduanya kemudian disekap di sebuah tambak milik GAM sampai uang tebusan dibayarkan.
Seperti kebiasaan kelompok separatis, GAM juga membuat tambak yang digunakan untuk kedok semata.

Jika dilihat dari tengah perairan sudah pasti tak ada orang yang menyangka bahwa tambak itu adalah markas GAM.
Seperti tambak-tambak lainnya, ‘tambak’ GAM ini juga ada ikan, bambu-bambu penyekat tambak, kapal-kapal kecil, dan lainnya.