Kisah Militer RI
Bukan Cuma Kopassus, Indonesia Punya 5 Pasukan Elite Lainnya Bila Diminta Turun Pada Misi Khusus
Bukan Cuma Kopassus, Indonesia Punya 5 Pasukan Elite Lainnya Bila Diminta Turun Pada Misi Khusus
Denjaka berdiri pada 4 November 1982 dengan nama Pasukan Khusus AL (Pasusla).
Awalnya, dibentuk untuk menanggulangi ancaman aspek laut seperti terorisme, sabotase dan ancaman lain.
Perekrutan dari personel Batalyon Intai Amfibi (Yontaifib) dan Komando Pasukan Katak (Kopaska) yang dilatih beberapa aspek laut.
Karena perkembangan pasukannya begitu mumpuni, pada 12 November 1984 terbentuk nama Detasemen Jala Mangkara (Denjaka).
Detasemen ini menjadi satuan antiteror di bawah komando pelaksana Korps Marinir untuk melaksanakan operasi antisabotase, antiteror aspek laut, Anti-bajak pesawat udara, perang kota/hutan/pantai/laut dan inteligen.
Denjaka memiliki moto "Satya Wira Dharma". Pasukan ini menggunakan Seragam warna hitam dan memakai baret ungu.
Baca Juga:
KEJAHATAN Sadis Istri 21 Tahun Silam Terkuak, Setelah Suami Temukan Tengkorak di Halaman Rumah
GURU Wanita Ini Beri Layanan Spesial kepada Siswanya, Saat Sang Suami Sedang Tugas Luar
TIGA Pendaki Berpengalaman Dilaporkan Hilang di Gunung, Diduga Tewas Tertimbun Longsor Badai Salju
Jokowi Utus Luhut Binsar Pandjaitan Temui Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak: Pak Prabowo Mau Fokus
4. Paskhas

Paskhas TNI-AU merupakan pasukan tempur yang bersifat infantri dengan format organisasi tempur yang khas bagi kebutuhan matra udara.
Memiliki moto "Karmanye Vadikaraste Mafalesu Kadatjana" yang berarti bekerja tanpa menghitung untung dan rugi.
Satuan ini berdiri atas usulan dari Gubernur Kalimantan Pangeran Ir Mohamad Noor yang mengajukan permintaan kepada AURI agar mengirimkan pasukan payung ke Kalimantan untuk berbagai tugas pada 1947.
Maka pada 17 Oktober 1947, 13 orang dipersiapkan untuk terjun di Kotawaringin.
Mereka semuanya belum pernah mendapat pendidikan secara sempurna tentang terjun ini, kecuali teori dan latihan darat saja.
Tanggal penerjunan ini kemudian dijadikan sebagai hari jadi Paskhas TNI-AU. Keputusan ini dibuat berdasarkan Keputusan Men/Pangau No.54 Tahun 1967 tanggal 12 Oktober 1967.
Operasi Kotawaringin ini menjadi catatan sejarah sebagai operasi pertama pasukan payung di Indonesia.
Selanjutnya, pada tahun 1952 dibentuk Pasukan Gerak Tjepat (PGT) sebagai pasukan yang berkualifikasi para (terjun payung militer) dengan personil yang berasal terutama dari PPP.
PGT berhasil meraih nama besar tersendiri dengan prestasi-prestasi penugasan tempurnya.