Mengapa Paus Fransiskus Mau Mencium Kaki 12 Orang Narapidana? Ini Alasannya
Paus Fransiskus mencium kaki 12 orang narapidana di Penjara Velletri, di luar ibu kota Italia, Roma, saat Kamis Putih, menjelang Paskah.
Paus Fransiskus mencium kaki 12 orang narapidana di Penjara Velletri, di luar ibu kota Italia, Roma, saat Kamis Putih, menjelang Paskah.
TRIBUNJAMBI.COM - Rangkaian Tri Hari Suci Paskah dimulai dengan memperingati Kamis Putih (18/4/2019).
Yakni ketika Yesus Kristus membasuh kaki para murid dan mengadakan Perjamuan Terakhir.
Paus Fransiskus dilaporkan memperingati Kamis Putih dengan membasuh serta mencium kaki 12 orang narapidana di Penjara Velletri, di luar ibu kota Italia, Roma.
Diberitakan Al Jazeera, dalam pembasuhan itu Paus Fransiskus meminta kepada para napi untuk menghindari hukum rimba, dan mengingatkan pentingnya membantu satu sama lain.
Baca Juga
Jadwal Misa Paskah (Malam Paskah dan Minggu Paskah) Gereja Katolik di Jakarta dan Jambi
Ucapan Selamat Paskah Animasi Bergerak, Buat Paskahmu Unik dan Anti-Mainstream
Ibu Dosen Sajikan Racun Tikus untuk Sang Kekasih, Politikus Golkar Tewas di Pinggir Jalan Raya
Postingan Tajam Ranty Maria Tulis Annoying People, karena Tak Diundang Irish Bella & Ammar Zoni?
Siapa Sebenarnya Grace Natalie? Terungkap Suaminya Ahli Aplikasi-Inovasi dan CEO Perusahaan
Tindakan mencuci dan mencium kaki para tahanan merupakan yang kelima dilakukan Paus asal Argentina itu sejak dia menjabat sebagai Pemimpin Gereja Katolik pada 2013.
Pendahulu Paus Fransiskus biasanya memperingati Kamis Putih dengan membasuh kaki 12 imam dan berlokasi di salah satu basilika yang terletak di Kota Roma.
Namun sejak menggantikan Paus Benediktus XVI, Paus Fransiskus memindahkan pelayanan itu ke penjara, pusat penampungan migran, hingga rumah bagi lanjut usia.
Kepada para napi, Fransiskus mengatakan ketika di masa Yesus, tugas mencuci kaki tamu biasanya diserahkan kepada budak atau pelayanan hingga Yesus sendiri yang melakukannya.

"Inilah aturan Yesus, aturan dari Injil. Ini merupakan aturan baru dalam pelayanan, bukan sebuah bentuk upaya mempermalukan atau menguasai," tegasnya.
Paus Fransiskus menegaskan, dia meminta kepada yang kuat untuk melayani yang lemah.
Setiap orang yang merasa dirinya kuat harus mejadi pelayan bagi sesamanya.
Vatikan menyatakan di antara 12 napi yang dibasuh kakinya oleh Paus Fransiskus, sembilan di antaranya adalah warga Italia, kemudian satu dari Brasil.
Adapun dua napi sisanya masing-masing berasal dari Benua Afrika, yakni Maroko serta Pantai Gading.