Pemilu Dianggap Selesai, Jokowi - Maruf Pemenangnya, Hasil Quick Count Akhiri Ketidakpastian Pasar

Berdasarkan hasil hitung cepat Litbang Kompas, perolehan suara pasangan Jokowi-Amin sementara ini mengungguli Prabowo-Sandiaga. Jokowi-Amin

Editor: Tommy Kurniawan
(KOMPAS/RADITYA HELABUMI)
Pemilu Dianggap Selesai, Jokowi - Maruf Pemenangnya, Hasil Quick Count Akhiri Ketidakpastian Pasar 

Saham sektor konstruksi bukan satu-satunya unggulan. Sebab, jika Jokowi kembali terpilih, pembangunan infrastruktur diperkirakan tak lagi semasif periode pertama.

Hanya pembangunan tol Trans Sumatra yang masih harus dikebut. "Sektor properti dan CPO masuk akal," ujar Kartika Sutandi, Direktur CGS-CIMB Securities.

JALAN Tol Bakauheni-Terbanggi Besar bagian dari Tol Trans Sumatera
JALAN Tol Bakauheni-Terbanggi Besar bagian dari Tol Trans Sumatera (Dok. Kementerian PUPR)

Dua sektor ini tak kalah menariknya tahun ini. Sebab, sebelumnya Jokowi selalu mengatakan, periode kedua merupakan periode untuk memajukan sumber daya manusia.

Program seperti pembangunan rumah murah untuk pekerja diperkirakan bakal marak. Terlebih, akses infrastruktur jalan dan transportasi publik saat ini lebih memadai.

Program B20 juga bakal naik kelas menjadi B30. Program yang mewajibkan bahan bakar solar wajib menggunakan campuran crude palm oil (CPO) untuk diolah menjadi biodiesel ini cukup signifikan meningkatkan permintaan CPO di dalam negeri

.

Berdasarkan data GAPKI, impor CPO Februari lalu nihil. Padahal, impor di Januari sebesar 9.000 ton. Sejalan perubahan tersebut, konsumsi CPO untuk biodiesel juga naik menjadi 648 ton dari sebelumnya 552 ton.

"Saat dimulai September tahun lalu memang banyak kendala, tapi mulai lancar tahun ini," tambah Kartika. Meningkatnya permintaan dalam negeri akan memberikan dampak positif bagi harga CPO. (Kontan.co.id)

 /////

Partisipasi Pemilih Pemilu 2019 Tembus 80,90 Persen

MENTERI Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto menyebut partisipasi pemilih di Pemilu serentak 2019 sangat tinggi, yakni mencapai 80,90 persen.

Angka tersebut, menurut Wiranto, lebih tinggi dari target yang ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), yakni sebesar 77,5 persen.

"Partisipasi pemilih mencapai 80,90 persen, telah melampaui target yang ditetapkan sebesar 77,5 persen. ‎Hal ini menunjukkan bahwa siapa pun presiden yang terpilih, akan memiliki legitimasi yang tinggi," tegas Wiranto di kantornya, Kamis (18/4/2019).

Sebelumnya, Ketua KPU Arief Budiman menjelaskan, target 77,5 persen itu ‎termasuk realistis bagi negara demokratis seperti Indonesia.

Angka itu, kata Arief Budiman, cukup tinggi ketimbang negara lain. Apalagi, masyarakat Indonesia semakin sadar untuk menggunakan hak pilihnya.

Halaman
1234
Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved