Kisah Militer
Misteri 'Hell Week' Kopassus di Cilacap, Puncak dari Segala Pelatihan yang Bagai 'Neraka'
Mengapa markas hanya mengirim segelintir anggota Kopassus saja saat misi? Sebenarnya berapa jumlah prajurit komando
Pertanyaan ini kerap terlontar ketika melihat kehebatan anggota Kopassus.
Kopassus merupakan bagian dari Komando Utama tempur yang dimiliki TNI Angkatan Darat.

Anggota Kopassus memiliki kualifikasi kemampuan khusus. Antara lain bergerak cepat di setiap medan, menembak dengan tepat, pengintaian dan antiteror.
Menjadi anggota Kopassus merupakan kebanggaan setiap prajurit TNI AD. Pasalnya, untuk bergabung pasukan elite TNI AD bukan hal mudah.
Baca: Strategi Santai Kopassus Disebut Media Thailand Lagi Piknik, Tapi Bisa Tumpas Pembajak Pesawat
Baca: Sumber Kemampuan Rahasia Kopassus jadi Pasukan Elite Disegani, Sekejap Bisa Bikin Hancur
Baca: 3 Zodiak yang Diprediksi Bakal Putus Cinta di Tahun 2019
Pasukan Korps Baret Merah ini digadang-gadang sebagai satu di antara pasukan terbaik di dunia.
Setidaknya, calon anggota Kopassus harus mampu lari 2,4 kilometer dalam waktu 12 menit, 40 kali push up dalam semenit, tidak takut ketinggian dan lainnya.
Bagaimana proses pelatihan Kopassus?
Sebelum prajurit pasukan elite TNI AD mendapatkan Baret Merah dan brevet komando kebanggaan korps, prajurit harus melewati pelatihan khusus.
Pelatihan khusus itu nyaris melewati kemampuan batas kemampuan manusia, karena sangat keras.
Dalam buku yang berjudul Pramono Edhie Wibowo dan Cetak Biru Indonesia ke Depan, yang diterbitkan QailQita Publishing, 2014, mantan Kepala Staf TNI AD, Jenderal (Purn) Pramono Edhie Wibowo, membeberkan pengalamannya saat mengikuti latihan Kopassus.
Pertama, Tahap Basis
Pemusatan pelatihan ini dilaksanakan di Pusat Pendidikan Pelatihan Khusus, Batujajar, Bandung.

Di sini, calon prajurit komando dilatih keterampilan dasar. Seperti menembak, teknik dan taktik tempur, operasi raid, perebutan cepat, serangan unit komando, navigasi darat dan berbagai keterampilan lain.
Kedua, Tahap Hutan Gunung
Pelatihan ini dilaksanakan di Citatah, Bandung.